SEPUTAR MATERI TADABBUR QS. AL-KAHFI AYAT 28-83 KEPADA UST. FATHUDDIN JA’FAR (Bagian 1)
=============================================
=============================================
SK4
Al Kahfi 28
Ustadz, ayat ini Saya maknai berkawanlah dengan yang mengharap Ridho Allah saja.
Bagaimana membentengi diri sendainya lingkungan sekitar belum demikian.
Al Kahfi 28
Ustadz, ayat ini Saya maknai berkawanlah dengan yang mengharap Ridho Allah saja.
Bagaimana membentengi diri sendainya lingkungan sekitar belum demikian.
Jawaban :
Ayat tersebut perintah Allah pada Rasulullah agar bersabar bersama sahabat-sahabatnya yang hanya mengharapkan ridha Allah dalam kehidupan ini, kendati mereka miskin, lemah dan tidak berpangkat tinggi, apalagi tidak punya status sosial yang bisa dibanggakan seperti Bilal Al-Habsyi, Salman Al-Farisi, Abu Hurairah dan sebagainya.
Ayat tersebut perintah Allah pada Rasulullah agar bersabar bersama sahabat-sahabatnya yang hanya mengharapkan ridha Allah dalam kehidupan ini, kendati mereka miskin, lemah dan tidak berpangkat tinggi, apalagi tidak punya status sosial yang bisa dibanggakan seperti Bilal Al-Habsyi, Salman Al-Farisi, Abu Hurairah dan sebagainya.
Ayat tersebut tentu berlaku juga bagi kita sebagai umatnya. Sebab itu, kita wajib berupaya mencari dan bergabung dengan komunitas orang-orang yang hanya mencari ridha Allah dalam hidup ini agar kita tidak terpengaruh dan bahkan larut dalam kelompok atau rutinitas ahli dunia yang tidak beriman pada akhirat atau lupa padanya.
Di samping itu, kita juga wajib menyampaikan Islam kepada lingkungan kita yang belum berorientasi hidup akhirat. Kita wajib berta’awun (kerjasama) dalam dakwah dan kebaikan sehingga masyarakat kita semakin baik kehidupan akhiratnya, disamping perbaikan kehidupan dunia mereka. Ingatlah, ganjaran dari Allah sangatlah besar.
-------------------------------------
-------------------------------------
Hati menolak beberapa tindakan, kebijakan dll. Di sisi lain berdakwah belum mampu. Membiarkan seperti ayat 29 pula tak tega. Tapi diri pribadi ingin selamat.
Apa kiat-kiatnya ustadz?
Jawaban :
Pertama yang harus dilakukan adalah mencari ilmu Islam, khususnya ilmu Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah, karena kedua ilmu itulah yang akan menyelamatkan kita, tak terkecuali, dari kehinaan dunia dan siksaan neraka. Apa yang kita dapatkan wajib pula kita sampaikan. Dalam hal ini, harus berhati-hati untuk memilih tempat mencari ilmu agar tidak terjebak ke dalam aliran atau pemahaman yang sesat seperti Ahmadiyah, Ingkarussunnah (LDII), Syiah dan sebagainya.
Pertama yang harus dilakukan adalah mencari ilmu Islam, khususnya ilmu Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah, karena kedua ilmu itulah yang akan menyelamatkan kita, tak terkecuali, dari kehinaan dunia dan siksaan neraka. Apa yang kita dapatkan wajib pula kita sampaikan. Dalam hal ini, harus berhati-hati untuk memilih tempat mencari ilmu agar tidak terjebak ke dalam aliran atau pemahaman yang sesat seperti Ahmadiyah, Ingkarussunnah (LDII), Syiah dan sebagainya.
Kedua, dakwah itu bukan hanya dengan lisan atau ilmu, tapi juga dengan akhlaqul karimah, keteladanan, harta, tenaga fisik dan sebagainya. Apa saja yang kita miliki, gunakanlah untuk kepentingan Islam dan umat Islam. Dengan demikian kita sudah terlibat melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar (berda’wah) in syaa Allaah.
-------------------------------------
Laila
Al Kahfi 29
Assalamu alaikum ustad, didalam tadabbur ayat 29 dijelaskan bahwa iman dan kafir adalah pilihan seseorang. Bagaimana hal tersebut jika dikaitkan dg ayat yg menyatakan bahwa Allah memberi petunjuk kepada siapa yang DIA kehendaki.
Sebagai contoh ada orang yang mempelajari al quran,mengetahui kebenaran dan tertarik kepada islam,namun karena belum mendapat hidayah Allah dia blm beriman. Bagaimana dg hal itu.mohon penjelasan.
Al Kahfi 29
Assalamu alaikum ustad, didalam tadabbur ayat 29 dijelaskan bahwa iman dan kafir adalah pilihan seseorang. Bagaimana hal tersebut jika dikaitkan dg ayat yg menyatakan bahwa Allah memberi petunjuk kepada siapa yang DIA kehendaki.
Sebagai contoh ada orang yang mempelajari al quran,mengetahui kebenaran dan tertarik kepada islam,namun karena belum mendapat hidayah Allah dia blm beriman. Bagaimana dg hal itu.mohon penjelasan.
Jawaban :
Allah telah jelaskan mana yang petunjuk dan mana kesesatan. (Al-Baqarah : 256). Jika seseorang memilih jalan petunjuk, maka Allah memberinya petunjuk, kendati semua manusia menghalanginya dari petunjuk Allah tersebut seperti Bilal yang dipaksa murtad oleh mantan tuannya Umayyah Bin Khalaf, Ash-habul Ukhdud dan sebagainya.
Allah telah jelaskan mana yang petunjuk dan mana kesesatan. (Al-Baqarah : 256). Jika seseorang memilih jalan petunjuk, maka Allah memberinya petunjuk, kendati semua manusia menghalanginya dari petunjuk Allah tersebut seperti Bilal yang dipaksa murtad oleh mantan tuannya Umayyah Bin Khalaf, Ash-habul Ukhdud dan sebagainya.
Sebaliknya, jika seseorang tersebut memillih jalan kesesatan, maka Allah tidak akan memberinya petunjuk kendati semua manusia berupaya mempengaruhinya, seperti yang terjadi pada anak dan istri Nabi Nuh, istri Nabi Luth, bapak Nabi Ibrahim dan paman Nabi Muhammad Shallaahu 'alaihi wasallam.
Kesimpulannya, hidayah dan petunjuk itu 100% di tangan Allah. Allah akan berikan kepada yang berhak menerimanya. Jika seseorang itu berhak menerima petunjuk/hidayah karena ia memilih jalannya, atau memang dipilih langsung oleh Allah seperti para Nabi, maka petunjuk itu akan ia dapatkan kendati semua manusia menghalanginya dan begitu pula sebalikya.
-------------------------------------
SK4
Al kahfi 48: "Dan mereka akan dibawa ke depan Tuhanmu dengan berbaris"
Al kahfi 48: "Dan mereka akan dibawa ke depan Tuhanmu dengan berbaris"
1. Berarti semua orang punya kesempatan melihat Allah ustadz?
Jawaban :
Tidak semua manusia berkesempatan melihat Allah. Hanya orang beriman yang diberi Allah kesempatan melihat-Nya setelah mereka masuk syurga. Orang-orang kafir tidak bisa melihat Allah karena saat itu mereka tertunduk lesu dan bertekuk lutut karena ketakutan dan rasa malu yang sangat luar biasa. (Al-Jatsiyah ; 28)
Tidak semua manusia berkesempatan melihat Allah. Hanya orang beriman yang diberi Allah kesempatan melihat-Nya setelah mereka masuk syurga. Orang-orang kafir tidak bisa melihat Allah karena saat itu mereka tertunduk lesu dan bertekuk lutut karena ketakutan dan rasa malu yang sangat luar biasa. (Al-Jatsiyah ; 28)
-------------------------------------
2. Bagaimana kaitannya dengan do'a hamba bertemu Rabb nya?
2. Bagaimana kaitannya dengan do'a hamba bertemu Rabb nya?
Jawaban :
Do’a tersebut hanya berlaku bagi kaum Mukmin.
Do’a tersebut hanya berlaku bagi kaum Mukmin.
-------------------------------------
Laila
S. Al Kahfi 46
Assalamu alaikum. Dalam tadabbur ayat 46 di jelaskan bahwa harta dan anak itu hanya perhiasan dunia,hanya iman dan amal shaleh yg akan dibawa kembali kpd Allah.
S. Al Kahfi 46
Assalamu alaikum. Dalam tadabbur ayat 46 di jelaskan bahwa harta dan anak itu hanya perhiasan dunia,hanya iman dan amal shaleh yg akan dibawa kembali kpd Allah.
Lalu bagaimana kaitannya dg hadits "apabila mati anak adam maka terputuslah amalnya kecuali 3 hal, shadaqah jariyah,ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh yg selalu mendoakannya." Bukankah Dalam konteks hadits ini,anak yg shaleh dan harta yg disodaqahkan akan kita bawa menghadap Allah?
Mohon penjelasan ustad.syukron.
Mohon penjelasan ustad.syukron.
Jawaban :
Ayat 46 tersebut mengingatkan kita agar tidak terpesona oleh kehidupan dunia berupa harta, anak dan atribut dunia lainnya. Karena sifat dunia itu menggoda dan melupakan kita dari hidup sesuai syariat Allah dan ajaran Rasulullah. Betapa banyak kita lihat manusia tersesat dari dari jalan Allah disebabkan kehidupan dunia tersebut?
Ayat 46 tersebut mengingatkan kita agar tidak terpesona oleh kehidupan dunia berupa harta, anak dan atribut dunia lainnya. Karena sifat dunia itu menggoda dan melupakan kita dari hidup sesuai syariat Allah dan ajaran Rasulullah. Betapa banyak kita lihat manusia tersesat dari dari jalan Allah disebabkan kehidupan dunia tersebut?
Sebab itu, Islam melalui Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah mengajarkan kepada kita kaum Mukmin agar memanfaatkan dan mengarahkan semua potensi dunia yang Allah berikan kepada kita agar bernilai amal shaleh.
Harta misalnya, kita mencarinya wajib sesuai syariat Allah dan kemudian kita gunakan di jalan Allah seperti zakat, infaq, shodaqoh jariyah dan sebagainya dan tidak dijadikan menumpuk dan alat berbangga diri di masyarakat. Begitu pula dengan anak. Kita wajib mendidiknya sehingga menjadi anak yang sholeh/sholehah agar mereka selamat di dunia dan selamat di akhirat dan bahkan bisa membantu kita dengan doa setelah kita meninggal dunia.
Inilah yang dimaksud dengan hadits tersebut, sebagaimana yang diriwayatkan Imam Muslim dalam riwayat Shohihnya.
-------------------------------------
Irkharmil
Assalamu'alaykum..Tanya ustadz
Mengapa Allah memerintah iblis untuk sujud kepada Adam,apa maksudnya? Jazaakumullaah..
Irkharmil
Assalamu'alaykum..Tanya ustadz
Mengapa Allah memerintah iblis untuk sujud kepada Adam,apa maksudnya? Jazaakumullaah..
Jawaban :
Iblis itu dari kalangan jin (Surah Al-Kahfi : 50). Sedangkan Allah tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Nya. (Surah Adz-Dzariyat : 56). Ibadah berarti mentaati semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Di saat itu, perintah Allah kepada jin dan malaikat adalah bersujud kepada Adam.
Menurut para ulama, bersujud dalam konteks tersebut ialah penghormatan kepada Adam dengan cara hanya Allah yang Maha Tahu. Karena Iblis gengsi dan sombong maka ia tidak mau sujud. Berarti ia tidak taat pada Allah. Artinya, ia tidak mau beribadah kepada Allah.
Adapun kenapa Allah perintahkan, hanya Allah yang Maha Tahu sebabnya. Yang jelas, Allah ingin menguji apakah para malaikat dan Iblis taat pada perintah-Nya? Ternyata semua malaikat taat kecuali Iblis karena memiliki sifat negatif “gengsi sujud kepada Adam dan sombong diri karena merasa lebih mulia dari Adam”. Sedangkan standar kemuliaan itu adalah sejauh mana ketaatan pada Allah Tuhan Pencipta.
-------------------------------------
Ira
Tanya Ustadz: ayat 58 Al-Kahf menjelaskan kalau Allah itu maha penyayang, meskipun banyak hambanya yg lalai terhadap-Nya, Allah masih memberi kesempatan waktu untuk memperbaiki atas kelailaianya itu, jadi tidak langsung mendapat siksa atau azab baru dosa yang didapatkan...
Tanya Ustadz: ayat 58 Al-Kahf menjelaskan kalau Allah itu maha penyayang, meskipun banyak hambanya yg lalai terhadap-Nya, Allah masih memberi kesempatan waktu untuk memperbaiki atas kelailaianya itu, jadi tidak langsung mendapat siksa atau azab baru dosa yang didapatkan...
Bagaimana jika org dekat kita yg lalai terhadap-NYA... sedangkan kita sudah coba mengingatkan tp tak ada prubahan atau niat merubah,selain mendoakan..
Apa kalau kita tdk terus menerus memberi peringatan sampai dia sadar.. akan berdosakah kita Ustadz?? Sedangkan diri ini juga dalam tahap berusaha agar tidak masuk golongan org yang lalai.Mereka lalai terhadap kewajiban 5 wkt.. dll
Jawaban :
Kewajiban kita hanya menyampaikan dan mengingatkan. (Surah Asy-Syu’aro’ : 214 dan An-Nur : 54). Allah telah menceritakan dalam Al-Qur’an berbagai kisah nyata terkait orang yang dicintai tidak kunjung bisa menerima nasehat dan peringatan seperti anak Nabi Nuh dan Istrinya, istri Nabi Luth, bapak Nabi Ibrahim dan paman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Kewajiban kita hanya menyampaikan dan mengingatkan. (Surah Asy-Syu’aro’ : 214 dan An-Nur : 54). Allah telah menceritakan dalam Al-Qur’an berbagai kisah nyata terkait orang yang dicintai tidak kunjung bisa menerima nasehat dan peringatan seperti anak Nabi Nuh dan Istrinya, istri Nabi Luth, bapak Nabi Ibrahim dan paman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Kita harus terus menerus mengingatkan dan mengajak saudara-saudara kita agar mentaati ajaran Islam, terlebih lagi pokok-pokok ajarannya seperti sholat 5 waktu dan sebagainya. Kita tidak boleh putus asa dan doakan selalu mereka agar mendapat hidayah Allah.
Apabila kita telah menunaikan kewajiban tersebut, in syaa Allah kita sudah terbebas dari dosa. Allahu A’lam.
------------------------------------
SK4
Ustadz menurut Artikel nama nabi Musa paling banyak disebutkan, yaitu 124 kali dalam Al Quran.
Di urutan kedua adalah Nabi Ibrahim a.s. 56 kali yang ketiga adalah Nabi Nuh a.s, disebut sebanyak 40 kali.
Ustadz menurut Artikel nama nabi Musa paling banyak disebutkan, yaitu 124 kali dalam Al Quran.
Di urutan kedua adalah Nabi Ibrahim a.s. 56 kali yang ketiga adalah Nabi Nuh a.s, disebut sebanyak 40 kali.
Nah, kerasnya tekad Nabi Musa pada Al Kahfi 60 ini karena Allah menegur beliau dan mewahyukan ada Nabi Al-Khadhiryang berada di tempat pertemuan dua laut, lebih Alim dari Nabi Musa (H.R Bukhari)
Bagaimana menghubungkan dua hal di atas ustadz?
Jawaban :
Banyaknya sebutan Nabi Musa dalam Al-Qur’an tidak terlepas dari perjalanan panjang perlawanan/pertarungan antara Al-Haq yang Beliau terima dari Allah dan kebathilan yang direpresentasikan oleh penguasa kafir nan zhalim yang bernama Fir’aun dan mayoritas umat Nabi Musa sendiri yang bernama Bani Israel.
Banyaknya sebutan Nabi Musa dalam Al-Qur’an tidak terlepas dari perjalanan panjang perlawanan/pertarungan antara Al-Haq yang Beliau terima dari Allah dan kebathilan yang direpresentasikan oleh penguasa kafir nan zhalim yang bernama Fir’aun dan mayoritas umat Nabi Musa sendiri yang bernama Bani Israel.
Sebab itu, hampir di setiap surah Al-Qur’an kita menemukan cerita Nabi Musa dengan Fir’aun dan umatnya yang sangat tidak beradab kepada Allah dan Rasul mereka. Dalam Surah Al-Fatihah saja Allah telah menjelaskan Yahudi sebagai kaum yang dimurkai dan Nasrani kaum yang tersesat.
Allah jelaskan secara rinci dan panjang lebar dengan berbagai sisi dan dimensi sehingga jadi pelajaran bagi umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasalam. Faktanya, umat Islam nyaris semua sisi kehidupan mereka mengikuti cara hidup dan beragama kaum Yahudi dan Nasrani.
Mungkin, Allahu A’lam, kondisi keras dan berat yang dihadapi Nabi Musa dalam melawan kebatilan sistem kufur dan zalim dan pada waktu yang sama Beliau menghadapi kedurhakaan dan kejahatan yang luar biasa dari umatnya sendiri yang mendorong Nabi Musa untuk menimba ilmu lebih dalam lagi.
Perlu kita pahami dan yakini, semua itu tak terlepas dari skenario yang telah ditentukan Allah untuk para kekasihnya, yakni para Nabi dan Rasul-Nya. Allahu A’lam.
-------------------------------------
Nur Komariah
Asslm..Mau tnya. Knp di al-qur'an lebih banyak mengisahkan kaum nabi musa di banding dgn kaum nabi yg lain?
Asslm..Mau tnya. Knp di al-qur'an lebih banyak mengisahkan kaum nabi musa di banding dgn kaum nabi yg lain?
Jawaban :
Karena kaum Nabi Musa disebut Bani Israel yang kemudian berkembang menjadi kaum Yahudi dan Nasrani. Tingkah laku mereka mencerminkan semua bentuk kemusyrikan, kekufuran, kezaliman, kecurangan, kejahatan dan seterusnya, bahkan sampai kepada pembunuhan atas sebagian Nabi mereka.
Karena kaum Nabi Musa disebut Bani Israel yang kemudian berkembang menjadi kaum Yahudi dan Nasrani. Tingkah laku mereka mencerminkan semua bentuk kemusyrikan, kekufuran, kezaliman, kecurangan, kejahatan dan seterusnya, bahkan sampai kepada pembunuhan atas sebagian Nabi mereka.
Mereka tidak Allah musnahkan sebagaimana umat Nabi Nuh, Luth dan sebagainya dan bahkan keberadaan mereka sampai kepada zaman Nabi Muhammad dan hari kiamat nanti. Karakter dan sifat mereka tetap seperti di zaman Nabi Musa, kecuali sedikit yang dapat petunjuk sehingga mereka masuk Islam. Seakan mereka adalah yang dimaksud Al-Qur’an dengan “setan dari kalangan manusia” (Surah Al-An’aam : 112).
Al-Qur’an menceritakan Bani Israel tersebut kepada kita, umat Nabi Muhammad dengan detil dan panjang lebar agar kita dapat menghindar dari karakter dan sifat buruk yang mereka miliki (Surah Al-Fatihah : 7) dan juga berhati-hati terhadap mereka karena mereka tidak akan pernah ridha kepada Nabi Muhammad, Islam dan umatnya sampai mereka murtad, (Surah Al-Baqarah : 120, Ali Imran : 100 & 149). Bahkan Rasulullah memperingatkan kita bahwa perang akhir zaman yang akan menghapus hegemoni mereka di atas bumi ini akan terjadi antara umat Islam dengan mereka.
---------------------------------------------------
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
---------------------------------------------------
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
---------------------------------------------------
Posting Komentar