Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tanya Jawab Minggu ke-48

-------------------------------------------------------------------------------------
Tanya Jawab Pekan ke-48 (QS. Al-Israa Ayat 28-86) kepada Ust. Fathuddin Ja'far
-------------------------------------------------------------------------------------


1. Nur Komariah
a. Apa bedanya tafsir dan tadabbur?

Jawaban :
Tafsir ialah menjelaskan kata atau kalimat dan hukum-hukum yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an, sehingga menghasilkan pemahaman yang benar dan rinci.

Sebab itu, tafsir terbagi kepada : Tafsir Qur’an dengan Qur’an, Tafsir Qur’an dengan Sunnah dan Tafsir Qur’an dengan pemahaman Sahabat. Sekarang bertambah lagi satu, Tafsir Qur’an dengan penemuan-penemuan ilmiah (sains modern) dengan syarat yang ketat. Sentuhan tafsir lebih kepada keilmuan, dan alat yang dominan dipakai adalah akal.

Sedangkan Tadabbur ialah merenungi hakikat kata per kata dan ayat per ayat Al-Qur’an sehingga menjadi sebuah keyakinan yang absolut bahwa Al-Qur’an ini benar-benar sebuah mukjizat dan keberkahan yang turun dari Allah yang Maha Mengetahui dan melahirkan kesimpulan bahwa tanpa Al-Qur’an manusia tidak akan selamat di dunia dan akhirat.

Sebab itu, Tadabbur adalah kombinasi kekuatan hati dan akal untuk meyakini dan memahami serta menginternalisasi nilai-nilai yang ada dalam Al-Qur’an sehingga setiap denyut jantung kita adalah menyuarakan Al-Qur’an. Tadabbur mendorong kita untuk mengamalkan Al-Qur’an semaksimal mungkin yang kita mampu sampai akhir hayat, penuh dengan kenikmatan dan keberkahan hidup.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

b. Manakah yang didahulukan? Membaca tafsir atau Tadabbur?


Jawaban:
Jika kita lihat ayat-ayat Al-Qur’an terkait Tadabbur dan berdasarkan realitas umat saat ini, maka Tadabbur harus didahulukan sebelum Tafsir.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Ita
a. Ayat 33 brarti boleh membunuh pembunuh kan. Yg melampaui batas itu yg bgmn?


Jawaban :
Ayat 33 Surah Al-Isra’ menjelaskan wajib hukumnya membunuh orang yang membunuh orang lain tanpa jalan yang dibenarkan seperti dalam peperangan dan sebagainya.

Dalam Islam, hukuman mati bagi pembunuh itu dinamakan hukum qishash. Namun, hukuman mati itu hanya boleh dilakukan oleh keputusan pengadilan Islam dan yang membunuhnya adalah pejabat/pegawai yang ditunjuk pengadilan.

Sebab itu, tuntutan atas kasus pembunuhan dan kasus kriminal lainnya tidak boleh melebihi kasus yang terjadi. Misalnya, yang membunuh itu satu orang, maka tidak boleh diminta balasannya hukuman mati dua orang dari pembunuh dan satu dari keluarganya.

Namun, jika wali/keluarga yang terbunuh itu memaafkan pembunuhnya, maka hukuman mati tersebut menjadi batal dan tidak boleh dilaksanakan dan diharuskan membayar denda berupa uang atau bentuk lain yang disepakati wali dengan pengadilan Islam. 


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

b. Alquran menjadi pedoman ummat islam. Sementara skrg kita hanya mengikuti sbagian aturan sj. Contohx Org yg membunuh hanya dihukum penjara pdhl diboleh membalas dg membunuh si pembunuh. Kalo sprti yg dijalani skrg, apakh tdk akan mendatangkan kemurkaan Allah?


Jawaban :
Allah sangat murka apabila kita kaum Muslimin tidak menjalankan ketentuan dan hukum-Nya, apapun bentuknya, apakah terkait dengan aqidah, ibadah, muamalah (ekonomi dan bisnis), pidana, perdata, akhlak dan seterusnya. Karena Allah sangat cemburu kepada hukum dan aturan-Nya yang dilanggar manusia, melebihi cemburunya seorang suami yang paling cemburu atas istrinya.

Sebab itu Allah memberikan tiga label buruk sekaligus kepada orang yang tidak mau berhukum dengan hukum-Nya. Kafir (Al-Maaidah : 44), Zhalim (Al-Maaidah : 45) dan Fasiq (Al-Maaidah : 47).

Lalu timbul pertanyaan, di manakah tempat orang kafir, zhalim dan fasiq itu nanti di akhirat? Allah menjawabnya : Di neraka dan kekal di dalamnya. (Surah Al-Baqarah : 39, 257, 275, Yunus : 27, Al-Hasyr : 19 – 20, dan Al-Bayyinah : 6)


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


3. Sri Hastuti
16: 36 apakah apa yg terbersit di hati pun.akan di mintai pertanggung jawaban juga?


Jawaban :
KEBAIKAN yang terbesit dalam hati sudah MENDAPAT BALASAN KEBAIKAN dari Allah kendati belum sempat diamalkan. Sedangkan KEBURUKAN yang terbesit dalam hati TIDAK AKAN DIBALAS KEBURUKAN oleh Allah sebelum dilaksanakan.

Namun demikian, jagalah hati agar tidak memikirkan hal-hal yang buruk atau dosa, karena perbuatan itu bermula dari bisikan hati atau lintasan pemikiran, kemudian berkembang menjadi keinginan, terus menjadi tekad, kemudian menjadi perbuatan dan jika perbuatan itu diulang-diulang maka akan menjadi kebiasaan/habit. Bila menjadi kebiasaan, maka sulit untuk meninggalkannya.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

4. M. Buldan Pasya
17: 60 Assalam wr.wb mohon penjelasannya tentang pohon zaqqum pohon apa itu dan dimana letaknnya? Syukron


Jawaban :
Kata “Syajarotazzaqqum” itu terletak pada dua Surah, As-Shaffat ayat 62 dan Ad-Dukhan ayat 63. Kalau dibaca pada dua surah tersebut, jelas sekali bahwa pohon Zaqqum itu buahnya untuk makanan penghuni neraka dengan panas yang mendidih dan terletak di dasar neraka Jahim.


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

5. SK 4
Ustadz Al isra 64: "Dan perdayalah siapa saja diantara mereka yang engkau sanggup dengan suaramu (yang memukau? Suara iblis yang memukau, bentuknya apa saja? Musik?


Jawaban :
Di antara suara setan yang memukau itu ialah musik dan alat-alat musik seperti seruling dan lainnya. Kita bisa lihat sekarang, nyaris umat Islam tidak bisa lepas dari musik dan alat-alatnya. Sebab itu, Rasulullah mengharamkan musik dan alat-alatnya kecuali “Duf” seperti rebana.


↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog