Tanya Jawab Pekan ke- 44 (QS. Ibrahim Ayat 43-52 & Surah Al-Hijr Ayat 1-90)
------------------------------
1. Irkhaemil
a. Surah Ibrahim 43-52
Tanya ustadz... Gambaran padang mahsyar itu seperti apa? Apakah dibumi atau sudah dialam akhirat??
Jawaban :
Dalam hadits dijelaskan bahwa Mahsyar itu adalah sebuah tempat datar yang sangat luas seakan tidak ada tepinya, tidak ada bukit dan tidak ada juga lembah. Semua manusia akan berkumpul di Mahsyar itu ialah setelah alam dunia ini Allah hancurkan.
Di Mahsyar itulah semua amal dan keyakinan manusia dinilai dan ditimbang sehingga nasib mereka Allah tentukan apakah mereka akan masuk syurga atau neraka.
----------------------------------------------------
2. Al Qur'an menjadi sumber ilmu dalam menauhidkan Allah. makna Tauhid yg bagaimana ustadz karna ketika dihati ada riya' bukankah itu termasuk syirik walau kecil, apakah dimaafkan, bgaimana mengatasinya?? Jazaakumullah..
Jawaban:
Tauhid artinya mengesakan Allah dalam Rububiyyah/Perbuatan-Nya, dalam Uluhiyyah/Ubudiyyah/Sistem hidup yang Ia ciptakan untuk manusia dan dalam Nama dan Al-Asma’ Wash-Shifat/Nama-Nama dan Sifat-Sifat-Nya. Tidak ada siapapun atau apapun di alam ini yang menyertai/bersyarikat dengan Allah dalam tiga hal tersebut.
Adapun riya’, adalah keinginan kita untuk mendapatkan pujian dari manusia dalam melakukan suatu amal ibadah. Para ulama menamakan Riya’ itu perbuatan syirik khafi/asghar/kecil. Artinya, jika seseorang riyaa’ dalam suatu amal ibadahnya, maka amal ibadah tersebut batal, tidak mendapat pahala dari Allah. Namun tidak berefek kepada amal-amal lain yang dia lakukan dengan ikhlas karena Allah.
Lain halnya dengan syirik dalam salah satu tiga macam Tauhid yang di atas, seperti bila seseorang menyekutukan Allah dalam Rububiyyah, atau Uluhiyyah atau Al-Assma’ Wash-Shifat, maka iman dan Islamnya batal sehingga berakibat kepada batalnya semua amal ibadah yang dilakukannya.
Semua dosa, termasuk Syirik Allah maafkan dengan cara bertaubat kepada-Nya. Namun, jika dosa syirik terbawa mati, maka Allah tidak akan memaafkannya. (An-nisaa’ : 48 & 116).
Cara mengatasi Riya’ dan juga dosa-dosa lainnya ialah dengan mengikhlaskan semua amal ibadah hanya kepada Allah dan kendalikan hati agar tidak mencari pujian dari manusia serta tanamkan dalam hati setiap saat atas muraqabatullah (Kontrol Allah) sehingga kita menjadi malu kepada Allah saat ada keinginan hati atau bisikan hati untuk mencari pujian dari manusia atau melakukan suatu dosa.
-----------------------------------------------------
3. Citra
Assalamu'alaikum, Mau tanya di juz 13 surat al hijr ayat 1, mksd 3 kata alif lam ra itu apa ada mkna tersurat?
Jawaban :
Ayat seperti itu terdapat di 29 tempat setiap awal surah. Disebut dengan “huruf muqath-tha’ah” (huruf-huruf yang terputus). Para ulama Tafsir tidak menemukan penafsirannya dari Rasulullah dan tidak juga dari para sahabat Rasulullah. Sebab itu, mereka selalu mengatakan “Hanya Allah yang Tahu maksudnya”.
-----------------------------------------------------
4. Irkhaemil
Assalamu'alaykum...Tanya ustadz QS Al Hijr ayat 4
a. "dan Kami tidak membinasakan suatu negeri, melainkan sudah ada ketentuan yang ditetapkan baginya" Bagaimana penjelasan ayat ini ustadz bila dikaitkan dengan QS Ar Ra'd 11 "......Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri....."?
Jawaban :
Maksud ketentuan di situ ialah terkait waktu dan bentuk azab yang Allah turunkan untuk membinasakan mereka. Adapun sebabnya ialah karena perbuatan mereka sendiri yang membangkang dan menyekutukan Allah serta tidak mau taat kepada aturan Allah dan rasul-rasul yang Allah turunkan untuk mereka.
Sedangkan ayat 11 surah Ar-Ra’d ialah bahwa Allah telah membekali manusia dengan berbagai nikmat lahir, seperti berbagai fasilitas hidup di dunia dan nikmat batin seperti akal, hati, serta Kitab Hidayah (wahyu) dan petunjuk para Rasul agar mereka meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat dan terhindar dari kehinaan hidup di dunia dan ahirat.
Namun, jika berbagai nikmat tersebut tidak mereka gunakan dengan baik dan maksimal dan mereka lebih mendahulukan syahwat dan nafsu, maka Allah tidak akan menyelamatakan mereka dari kehinaan dan kesengsaraan hidup di dunia dan akhirat.
----------------------------------------------------
5. Dan apakah yg di maksud negeri dan kaum itu berbeda? Jazaakumullah...
Jawaban :
Tidak ada perbedaan yang mendasar antar “kaum” dan “negeri”. Keduanya sama menunjukkan masyarakat yang hidup di zaman itu.
--------------------------------------------------------
6. Yenny
a. Dalam Surah Al-Hijr Ayat 16-17 Dituliskan bhw Allah menjaga gugusan bintang & alam ini dr syetan. Maka kira" gangguan apa yg ditimbulkan olh syetan terhadap alam?
Jawaban :
Setan selau naik ke langit mencari-cari berita dari Allah yang disampaikan kepada para malaikat. Agar setan tidak bisa sampai ke sana, maka Allah usir mereka dengan bintang berapi (meteor) setiap kali mereka mencoba untuk mencuri berita tersebut, seperti yang dijelaskan pada ayat berikutnya (ayat ke-18)
------------------------------------------------------
7. Apakah makhluk hidup yg Allah ciptakan memiliki jiwa spt manusia (spt hwn & tumbuhan)? Krn di Papua jika org ingn menumbangkan pohon, ckp hanya dgn meneriakinya dg kata" kasar stiap wkt maka tak brapa lama pohon tsb akan mati. Apakah mrka juga bisa merasakan emosi jiwa spt apa yg manusia alami?
Jawaban :
Ya, setiap makhluk memiliki nyawa seperti juga halnya mausia. Namun, apakah nyawanya seperti manusia yang dinamakan dengan “ruh’ atau tidak, hanya Allah yang Maha Tahu. Rasulullah pernah berdialog dengan gunung Uhud dan pokok pohon kurma yang pernah Rasulullah jadikan mimbar menangis setelahnya tidak dipakai lagi oleh Rasulullah.
-------------------------------------------------------
8. Citra / Yenny
Di ayat 18, maksud dari setan mencuri berita di langit, apakah setan jg bisa mendengar semua berita yg Allah beritahukan kpd malaikat, ap tujuannya? Apa bedanya setan dg iblis? Syukron jawabannya
Jawaban :
Ya, setan bisa mendengar semua berita/informasi yang Allah sampaikan kepada malaikat jika setan itu berada di dekat mereka. Tujuannya agar setan sampaikan kepada manusia, khususnya berita tentang sesuatu yang akan terjadi/ghaib.
Dengan itu, manusia akan terkagum-kagum pada setan dan akhirnya mengikuti langkah-langkah setan dan bahkan bisa menyembahnya seperti yang Alah jelaskan dalam surah Yasin : 60.
Setan yang dimaksud di sini adalah jin yang durhaka kepada Allah. Maka setan itu kata sifat; bisa untuk jin dan manusia. Sedangkan Iblis adalah jin pertama yang durhaka dan kafir pada Allah seperti yang Allah jelaskan dalam surah Al-Kahfi : 50.
-----------------------------------------------------
9. Hasmawati
Assalamu 'alaikum,mau nanya,,maksud Surah Al-Hijr ayat 44 itu apa yah,,,Jahannam mempunyai 7 pintu??
Jawaban :
Menurut imam Ath-Thabari dalam tafsirnya berdasarkan beberapa hadist bahwa 7 pintu itu maksudnya 7 tingkat dan setiap tingkat ada bagian-bagian untuk iblis, untuk setan dan sebagainya.
-------------------------------------------------------
10. Dahiroh Z
Pada Surah Al-Hijr 52-70: Jadi apa itu artinya yg pertama jika manusia berbuat sesuatu yg melanggar peraturan Allah,,maka dia akan binasa dan mndapat hukuman?? Tanpa mendapatkan ampunan lagi seperti kaum Luth?? Yg dibinasakan sampai akar2nya?
Jawaban :
Allah menghancurkan kaum Luth setelah mereka membangkang kepada Allah dan Nabi Luth secara terang-terangan dan dalam waktu yang lama. Kemudian mereka bertekad mengusir Nabi Luth dan para pengikutnya dari negeri mereka jika tetap mendakwahkan agama Allah dan bahkan berupaya membunuh Nabi Luth serta melakukan kejahatan homosex terhadap tamu Nabi Luth yag sedang berada di rumahnya. (Ayat 67 – 70). Padahal tamu-tamu ganteng tersebut adalah para malaikat yang muncul dalam bentuk manusia.
----------------------------------------------------
11. Sanusi
ane mau tanya Surah Al-Hijr ayat 60 "kecuali istriny, kami telah menentukan.bahwa dia termasuk orang tertinggal. Mohon penjelasan lebih dr kata “menentukan”, apakah betarti itu sdh di taqdirkan istrinya menjadi kafir? Syukron
Jawaban :
Allah mentakdirkan istri Nabi Luth menjadi orang yang tertinggal, yakni tidak dibawa pergi oleh Nabi Luth ke suatu tempat yang aman dari azab Allah dan tinggal bersama kaum yang kafir untuk dibinasakan, karena istri Nabi Luth sendiri berkhianat kepada Nabi Luth.
Ia lebih memilih berkomplot dengan masyarakat/kaum Luth yang durhaka Allah dan Rasul-Nya, ketimbang bergabung dengan suaminya; Nabi Luth dan para pengikutnya yang beriman. (Surah At-Tahrim : 10)
------------------------------
12. M Iqbal, I
Ane tringat ayat bahwa lelaki baik untuk wanita2 baik, dan laki2 keji jg untuk wanita keji jg, namun kok di ayat ini nabi luth, seorang nabi yg shalih berjodoh dgn istri yg kafir?
Jawaban :
Ayat yang dimaksud adalah Surah An-Nur ayat 26, menurut tafsir At-Thabari ada dua pengertian :
Pertama, ucapan-ucapan yang keji itu hanya dilakukan oleh wanita dan lelaki yang keji. Sedangkan ucapan-ucapan yang baik itu dilakukan oleh wanita dan lelaki yang baik pula. Ayat ini terkait dangan tuduhan kebohongan kaum Yahudi dan Munafiqin atas A’isyah dan sahabat Shafwan. Sebab itu, A’isyah dan Shafwan tidaklah seperti apa yang mereka tuduhkan itu.
Kedua, wanita-wanita yang keji itu untuk laki-laki yang keji dan wanita yang baik itu untuk lelaki yang baik. Karena Rasulullah adalah lelaki yang baik, maka A’isyah adalah wanita yang baik pula sebagai isteri Rasulullah.
Adapun terkait istri Nabi Luth ia adalah wanita yang berkhianat kepada suaminya, yakni Nabi Luth seperti yang dijelaskan dalam Surah At-Tahrim ayat 10.
Bentuk khianatnya ialah menceritakan kepada kaumnya yang gemar berbuat homoseks bahwa di rumahnya ada tamu laki-laki yang ganteng-ganteng. Lalu mereka datang ke rumahnya untuk memaksa laki-laki tersebut berbuat homoseks, padahal mereka adalah para malaikat utusan Allah yang ingin menyelamatkan Nabi Luth dan para pengikutnya yang beriman.
Dalam kehidupan para Nabi dan juga umat mereka yang shaleh, ada saja dari keluarga mereka yang berkhianat dan tidak beriman kepada kenabian mereka seperti, anak Nabi Nuh dan istrinya, istri Nabi Luth, ayah Nabi Ibrahim dan Paman Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Kasus tersebut merupakan ujian bagi keimanan mereka sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah : “Orang yang paling besar ujiannya adalah orang yang paling kuat imannya.” Sebab itu para Nabi mendapatkan ujian yang paling besar, kemudian orang-orang yang di bawah mereka dan begitulah seterusnya.
---------------------------------------------------
13. Dahiroh Z
Surah Al-Hijr Ayat 71-90: Mnurut pndptku Al-Qur'an itu kann memng hrus di jadikan pdoman,petunjuk hidup. Selain membacanya kita jg hrus memahami isiny,dan yg tdk gampang mempraktekkanya dlm kehidupan sehari-hari,dan dosa besar bagi yg mengingkari, bencana2 yg akhir2 ini terjadi di negri ini itu jg mrupakan peringatan untk kita semua, agar lebih baik lagi beribadah kepada NYA itu mngkin salah satu alsn yg sy ketahui,krn walaupun kt berlindung dg sesuatu apapun selain Allah, jika Dia berkehendak maka akan terjadi.
Pertanyaannya, bagaimana dg orng kafir yg tdk percaya Islam? Bahkan skarang sebagian org berusaha mencerai beraikan umat Islam. Bahkan ada demo besar2n di sebuah negara dan mngatakan antifobia islam, karna tkut budaya mereka hilang. Syukron jawabanya.
Jawaban :
Karakter dasar orang-orang kafir memang selalu melancarkan makar pada Islam dan umat Islam, terlebih lagi kaum Yahudi dan Nasrani berupaya maksimal memerangi kaum Muslimin sampai mereka semua murtad. Itu target besar mereka. (Surah Al-Baqarah : 120 dan 217).
Makar dan peperangan yang mereka lancarkan terhadap umat Islam tidak akan berhasil jika umat Islam berpegang teguh pada Islam dan siap mengorbankan apa saja untuk membela Islam, karena Allah pasti menolong mereka. (Surah Muhammad : 7 – 9)
------------------------------
14. Debi
Afwan ustdz, mau tanya soal "perintah dan larangan" dalam Al Quran. Apakah ada ciri khusus yg membedakan diantara keduanya? Klo tidak salah memahami, kadang ditemukan dalam suatu ayat, yg secara zahir adalah perintah tapi terkadang bisa dimaknai jg sebagai larangan. Misal seperti Qs.Hud:85, yg antara lain bunyinya:...." Hai Kaumku, cukupkanlah takaran dan timbagan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka, janganlah kamu membuat kejahatan dimuka bumi...
Jawaban :
Secara umum, perintah dalam Al-Qur’an ialah yang dimulai dengan kata perintah, seperti “Cukupkanlah takaran dan timbangan, Lakukanlah amal shaleh, Tegakkanlah sholat” dan sebagainya.
Bisa juga dipahami sebagai sebuah perintah apabila dimulai dengan kata “Kutiba” (Diwajibkan) seperti “Wahai orang-orang beriman, diwajibkan atasmu shaum” (Al-Baqarah : 183) dan sebagainya.
Sedangkan larangan ialah yang dimulai dengan kata “Janganlah kamu merugikan hak-hak manusia” dan sebagainya. Bisa pula dipahami dengan kata “Harrama” (Dia (Allah) mengharamkan, seperti “Sesungguhnya Dia mengharamkan atasmu bangkai….. (Al-Baqarah : 173), atau kata “Hurrima” (Diharamkan) seperti “ Dan diharamkan yang demikian itu atas kaum Mukmin” (An-Nur : 3) atau kata “Hurum” (Haram) seperti “ Di antaranya 4 (bulan) yang haram” (Surah At-taubah : 36).
Yang perlu dicatat ialah, bisa saja dalam satu ayat itu terdapat perintah dan larangan seperti pada ayat 85 surah Hud di atas.
----------------------------------------------------
15. Dahiroh Z
Juz 11 surat Yunus ayat 4 terjemahnya : Hanya kepadaNYA kamu semua akan kembali itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah ynag memulai penciptaan mahluk kemudian mengulanginya menghidupkanya kembali setelah bangkit agar dia diberi balasan kepada orang2 yg beriman dan mengerjakan kebajikan dengan adil. Sedangkan untuk orang2 kafir disediakan minuman air yang mendidih dan siksaan pedih karena kekafiran mereka.
Apa arti ayat ini bahwa Allah menciptakan manusia itu untuk selalu beribadah kepada NYA, tidak lalai dg perintah NYA,dan harus meyakini bahwa akan ada masa dimana kita manusia setelah meninggal akan di hisab?
Jawaban :
Allah tidak ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Nya (Az-Dzariyat : 56). Maksudnya, Allah telah menciptakan jin dan manusia dengan misi beribadah kepada-Nya, yakni menjalankan kehidupan di dunia dengan sistem hidup (dien) yang telah Allah ciptakan untuk mereka.
Jika mereka menaati sistem tersebut mereka termasuk golongan hamba Allah yang beriman kepada-Nya dan akan meraih kebahagian hidup di dunia dan akhirat. Jika tidak, mereka termasuk golongan hamba yang kafir atau ingkar pada-Nya dan mereka akan mengalami kehidupan yang hina di dunia dan terlebih lagi di akhirat, yaitu masuk neraka Jahannam. (Surah Al-A’raaf : 197).
Sebelum hamba Mukmin yang beramal shaleh dimasukkan ke syurga dan yang kafir dimasukkan ke dalam neraka, mereka akan dihisab/dihitung dan dinilai dan akan dimintakan pertanggungjawabannya di padang Mahsyar. (Surah Ash-Shaffat : 24 dan An-Nisaa’ : 173).
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Posting Komentar