=============================================
Ira
Tanya Ustadz..
Maksud dari ayat 68 itu mencakup pengetahuan ilmu apa sajakah yang belum dipahami oleh Nabi Musa
Tanya Ustadz..
Maksud dari ayat 68 itu mencakup pengetahuan ilmu apa sajakah yang belum dipahami oleh Nabi Musa
Jawaban :
Yaitu ilmu tentang tiga hal yang dilakukan Khidir, yakni membolongi perahu yang nelayan yang ia temukan, membunuh anak kecil dan membangun kembali rumah yang sudah roboh. Kalau kita lihat ketiga hal tersebut adalah semuanya terkait dengan futuristik (kejadian dan peristiwa yang akan datang). Semua yang akan datang itu disebut yang ghaib. Sedangkan yang ghaib itu hanya Allah yang mengetahuinya. Sedangkan Allah membukanya kepada hamba yang dikehendaki-Nya, seperti para Nabi dan termasuk hamba-Nya Khidir tersebut.
Yaitu ilmu tentang tiga hal yang dilakukan Khidir, yakni membolongi perahu yang nelayan yang ia temukan, membunuh anak kecil dan membangun kembali rumah yang sudah roboh. Kalau kita lihat ketiga hal tersebut adalah semuanya terkait dengan futuristik (kejadian dan peristiwa yang akan datang). Semua yang akan datang itu disebut yang ghaib. Sedangkan yang ghaib itu hanya Allah yang mengetahuinya. Sedangkan Allah membukanya kepada hamba yang dikehendaki-Nya, seperti para Nabi dan termasuk hamba-Nya Khidir tersebut.
-------------------------------------
SK4
Al khafi 63 "....tidak ada yang membuat aku lupa mengingatnya kecuali setan..."
Al khafi 63 "....tidak ada yang membuat aku lupa mengingatnya kecuali setan..."
Dalam konteks lupa sehari-hari misalnya lupa password email, letak kunci dan lain-lain apakah ada andil setan ustadz?
Jawaban :
Lupa itu ada dua macam. Lupa karena sebab lemahnya saraf mengingat atau disebut juga dengan pikun dan lupa karena setan seperti yang dialami Nabi Musa dan teman penjara Nabi Yusuf. (Surah Yusuf : 42). Jika kita lihat kedua kasus tersebut ialah terkait dengan hal-hal yang besar dan kebaikan. Adapun terkait lupa password, letak kunci dan hal-hal kecil lainnya, maka bisa saja ia dan bisa juga tidak dan disebabkan saraf mengingat yang sudah lemah. Allahu A’lam.
Lupa itu ada dua macam. Lupa karena sebab lemahnya saraf mengingat atau disebut juga dengan pikun dan lupa karena setan seperti yang dialami Nabi Musa dan teman penjara Nabi Yusuf. (Surah Yusuf : 42). Jika kita lihat kedua kasus tersebut ialah terkait dengan hal-hal yang besar dan kebaikan. Adapun terkait lupa password, letak kunci dan hal-hal kecil lainnya, maka bisa saja ia dan bisa juga tidak dan disebabkan saraf mengingat yang sudah lemah. Allahu A’lam.
-------------------------------------
Ada ungkapan "kasihan juga setan selalu dipersalahkan" ini pemikiran salah gak tadz ?
Jawaban :
Kenyataannya setan sangat berperan dalam menyesatkan manusia dari jalan Allah. Tidak perlu setan dikasihani.
Kenyataannya setan sangat berperan dalam menyesatkan manusia dari jalan Allah. Tidak perlu setan dikasihani.
-------------------------------------
Sebelumnya di Al kahfi 24 "Dan ingatlah kepada Tuhanmu kalau engkau lupa..."
Yang tepat implementasi ayat ini bagaimana jika dikaitkan dengan persoalan di atas?
Jawaban :
Kita harus selalu mengingat Allah baik dengan hati, lisan maupun dengan perbuatan agar terhindar dari pengaruh setan yang selalu berupaya agar kita jauh dari Allah. Uapayakan hidup kita sehari-hari berdasarkan aturan Allah sehingga tidak peluang setan dapat menjerumuskan kita ke jalan maksiat dan kesesatan serta jauh dari Allah. Inilah hakikat zikrullah (mengingat Allah).
Kita harus selalu mengingat Allah baik dengan hati, lisan maupun dengan perbuatan agar terhindar dari pengaruh setan yang selalu berupaya agar kita jauh dari Allah. Uapayakan hidup kita sehari-hari berdasarkan aturan Allah sehingga tidak peluang setan dapat menjerumuskan kita ke jalan maksiat dan kesesatan serta jauh dari Allah. Inilah hakikat zikrullah (mengingat Allah).
-------------------------------------
SK4
Tadabbur Al Kahfi 75-83
Tadabbur Al Kahfi 75-83
"Umat islam tidak unggul, jika tidak mendalami ilmu Allah...."
Zaman sekarang ini terasa kurang kontribusi ilmuwan Islam pada ilmu pengatahuan dibanding dulu kita mengenal ibnu sina, al farabi, al khawarizmi dll
Liberal sering mengejek dengan kalimat "Orang lain sudah mikir bagaimana tinggal di Bulan, kita masih berdebat persoalan kecil"
Bagaimana ustadz melihat ini?
Jawaban :
Mang dibanding 6 abad yang lalu, umat Islam ketinggalan jauh di bidang sains dan teknologi. Sekarang hampir semua teknologi dikuasai kaum kafir. Tapi, jangan lupa bahwa semua sains dan teknologi yang dikembangkan Barat sekarang berasal dari umat Islam, baik mereka ambil secara resmi melalui pendidikan maupun mereka curi dan mengganti nama penemunya, seperti Ibnu Sina mereka ganti dengan Avicena. Kendati Barat sekarang menguasai bisnis teknologi, tapi berapa ribu dan bahkan puluhan ribu sarjana Muslim dari berbagai dunia Islam yang mengembangkan dan menjalankannya, misalnya BJ. Habibie di Jerman dan di Nasa sendiri.
Mang dibanding 6 abad yang lalu, umat Islam ketinggalan jauh di bidang sains dan teknologi. Sekarang hampir semua teknologi dikuasai kaum kafir. Tapi, jangan lupa bahwa semua sains dan teknologi yang dikembangkan Barat sekarang berasal dari umat Islam, baik mereka ambil secara resmi melalui pendidikan maupun mereka curi dan mengganti nama penemunya, seperti Ibnu Sina mereka ganti dengan Avicena. Kendati Barat sekarang menguasai bisnis teknologi, tapi berapa ribu dan bahkan puluhan ribu sarjana Muslim dari berbagai dunia Islam yang mengembangkan dan menjalankannya, misalnya BJ. Habibie di Jerman dan di Nasa sendiri.
Poin terpenting ialah, kendati Barat dua abad belakangan menguasai sains dan teknologi, namun apa yang mereka rusak jauh lebih besar dari apa yang mereka bangun. Mereka berhasil membangun peradaban materialisme, namun pada waktu yang sama mengancurkan kemuliaan hidup dan kemanusiaan manusia sehingga manusia moderen hidup sengsara akibat kehilangan akhlak dan ruhiyyah (spiritualitas). Hal tersebut disebabkan karena Barat tidak mengambil teori keimanan yang benar kepada Allah (Tauhid) dan Islam sebagai the way of life.
Sebab itu, peradaban materialisme yang baru berusia sekitar dua abad sudah mulai roboh dan tidak akan bertahan lama lagi In syaa Allaah. Bandingkan dengan Islam yang bertahan sekitar 13 abad dan sekarang kita melihat awal kebangkitan umat Islam kembali di seantero dunia ini dan bahkan termasuk di negeri-negeri Barat sendiri.
Sebab itu, tidak perlu bersedih mendengarkan ocehan kaum sekular liberal tersebut, karena mereka adalah corong dan boneka peradaban materialisme memiliki pandangan yang dangkal dan tidak objektif.
-------------------------------------
Ira
Taddabur Al-Kahfi 75-83
Tanya Ustadz : "Apa yang membuat Allah menghendaki Nabi Musa untuk mengambil pelajaran dari perjalanan seorang hamba yg dikaruniai ilmu futuaristik (Khidr)"
Taddabur Al-Kahfi 75-83
Tanya Ustadz : "Apa yang membuat Allah menghendaki Nabi Musa untuk mengambil pelajaran dari perjalanan seorang hamba yg dikaruniai ilmu futuaristik (Khidr)"
Jawaban :
Agar Nabi Musa mengetahui bahwa ada hamba Allah yang lain yang lebih alim darinya, lebih sabar lagi dalam mencari illmu dan menghadapi tingkah laku dan kejahatan Fir’aun dan umatnya yang luar biasa. Allahu A’lam.
Agar Nabi Musa mengetahui bahwa ada hamba Allah yang lain yang lebih alim darinya, lebih sabar lagi dalam mencari illmu dan menghadapi tingkah laku dan kejahatan Fir’aun dan umatnya yang luar biasa. Allahu A’lam.
-------------------------------------
Anti
Tanya ustadz
Apakah ilmu futuristik ini berkaitan dengan firasat orang mukmin? Dan apakah di zaman sekarang masih ada hal seperti itu atau hanya ada pada saat Nabi Musa saja karena Allaah menghendaki agar manusia tidak sombong dengan ilmunya?
Jazakumullah khaira
Tanya ustadz
Apakah ilmu futuristik ini berkaitan dengan firasat orang mukmin? Dan apakah di zaman sekarang masih ada hal seperti itu atau hanya ada pada saat Nabi Musa saja karena Allaah menghendaki agar manusia tidak sombong dengan ilmunya?
Jazakumullah khaira
Jawaban :
Ya, ilmu futuristik itu bisa dalam bentuk firasat atau ilham dan berlaku sampai akhir zaman/kiamat. Allah akan berikan kepada hamba-hamba yang sholeh dan menjadi kekasih-Nya atau wali-Nya. Namun, baik firasat ataupun ilham tidak boleh dijadikan sumber hukum atau syari’at dalam Islam karena Syari’at Islam sudah sempurna. Bagi para nabi namanya wahyu.
Ya, ilmu futuristik itu bisa dalam bentuk firasat atau ilham dan berlaku sampai akhir zaman/kiamat. Allah akan berikan kepada hamba-hamba yang sholeh dan menjadi kekasih-Nya atau wali-Nya. Namun, baik firasat ataupun ilham tidak boleh dijadikan sumber hukum atau syari’at dalam Islam karena Syari’at Islam sudah sempurna. Bagi para nabi namanya wahyu.
-------------------------------------
Vetrieni
tentang ilmu futuristik dalam Islam, mohon dijelaskan dengan baik.
Al-Khadhir dalam kisah itu bisa mengetahui apa yang kelak akan terjadi, tidak terlihat analisis di sana, tapi Beliau as bisa melihat masa depan, itu yang terbaca dari kisah.
tentu berbeda dengan membaca cuaca, membaca arah angin, membaca pola gempa dsb. hal2 ini memang hasil analisis, tentang pola yang berulang. sementara yang terjadi pada Al-Khadhiritu kan masa depan di luar konteks analisis.
mohon penjelasannya,
jzk
tentang ilmu futuristik dalam Islam, mohon dijelaskan dengan baik.
Al-Khadhir dalam kisah itu bisa mengetahui apa yang kelak akan terjadi, tidak terlihat analisis di sana, tapi Beliau as bisa melihat masa depan, itu yang terbaca dari kisah.
tentu berbeda dengan membaca cuaca, membaca arah angin, membaca pola gempa dsb. hal2 ini memang hasil analisis, tentang pola yang berulang. sementara yang terjadi pada Al-Khadhiritu kan masa depan di luar konteks analisis.
mohon penjelasannya,
jzk
Jawaban :
Semua yang akan terjadi bernama masa depan. Kejadian masa depan itu termasuk yang ghaib, baik yang bisa dibaca dan dipelajari manusia secara umum dalam sistem/fenomena alam seperti gempa, hujan dan sebagainya maupun yang tidak bisa dibaca dan dipelajari oleh manusia lainnya kecuali hanya orang tertentu yang Allah berikan seperti kisah Al-Khadhir
dalam Surah Al-Kahfi tersebut.
Semua yang akan terjadi bernama masa depan. Kejadian masa depan itu termasuk yang ghaib, baik yang bisa dibaca dan dipelajari manusia secara umum dalam sistem/fenomena alam seperti gempa, hujan dan sebagainya maupun yang tidak bisa dibaca dan dipelajari oleh manusia lainnya kecuali hanya orang tertentu yang Allah berikan seperti kisah Al-Khadhir
dalam Surah Al-Kahfi tersebut.
Para Nabi dan Rasul, termasuk Nabi Kita Muhammad shallallahu alaihi wasalam juga Allah berikan kemampuan melihat sebagian yang ghaib, seperti Allah membukakan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasalam bahwa Islam ini akan berkembang ke seluruh penjuru dunia paska wafatnya Beliau.
Prinsip dasar ilmu futuristiik itu ialah bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk apa saja yang akan terjadi, seperti sehelai daun yang akan jatuh dari pohonnya dan yang lebih kecil dari itu. (Surah Al-An’am : 59). Allah bisa saja berikan pengetahuan tersebut kepada hamba yang dikehendakinya. (Surah Asy-Syura : 51).
-------------------------------------
Irkhaemil
Tanya ustadz "Untuk mendapatkan ilmu-ilmu memerlukan guru yang alim"
Tanya ustadz "Untuk mendapatkan ilmu-ilmu memerlukan guru yang alim"
Bagaimana klo kita belajarnya hanya melalui media dunia maya saja atau baca buku?..dikarenakan mencari tempat kajian yg jauh atau tidak dapat terjangkau..
Jazaakumullaah khoyron...
Jazaakumullaah khoyron...
Jawaban :
Pada prinsipnya, belajar itu memang harus dengan guru yang alim secara langsung, karena kita akan mendapatkan ilmu dan keteladanan sekaligus. Namun, kerena kondisi kita sekarang mengalami krisis ketersediaan guru yang alim itu sehingga kita sulit menemukannya, mungkin karena tempatnya yang jauh, sedangkan kita dituntut untuk mempelajari agama kita agar memahaminya dengan baik, maka belajar melalui media dan teknologi komunikasi, termasuk melalui buku merupakan suatu jawaban. Kendati kita akan kehilangan keteladanan.
Pada prinsipnya, belajar itu memang harus dengan guru yang alim secara langsung, karena kita akan mendapatkan ilmu dan keteladanan sekaligus. Namun, kerena kondisi kita sekarang mengalami krisis ketersediaan guru yang alim itu sehingga kita sulit menemukannya, mungkin karena tempatnya yang jauh, sedangkan kita dituntut untuk mempelajari agama kita agar memahaminya dengan baik, maka belajar melalui media dan teknologi komunikasi, termasuk melalui buku merupakan suatu jawaban. Kendati kita akan kehilangan keteladanan.
Namun dengan niat yang ikhlas karena Allah dan bersungguh-sungguh, in syaa Allaah, Allah akan tunjukkan jalan keluarnya.
-------------------------------------
Ita Umi
Apakah Al-Khadhiritu nabi? Kenapa tdk termasuk dlm kumpulan nabi2 yg kita wajib tau
Apakah Al-Khadhiritu nabi? Kenapa tdk termasuk dlm kumpulan nabi2 yg kita wajib tau
Jawaban :
Dalam ayat tersebut Allah hanya menjelaskan beliau adalah seorang hamba Allah yang diberikan kepadanya rahmat (kasih sayang) dan ilmu. Dalam hadits pun para ulama tidak menemukan apakah beliau itu atau tidak. Sebab itu, para ulama tidak berani mengatakan bahwa Al-khidhr itu Nabi. Sama halnya degan Luqman, Zulqarnain dan sebagainya yang dicantumkan Allah dalam Al-Qur’an.
Dalam ayat tersebut Allah hanya menjelaskan beliau adalah seorang hamba Allah yang diberikan kepadanya rahmat (kasih sayang) dan ilmu. Dalam hadits pun para ulama tidak menemukan apakah beliau itu atau tidak. Sebab itu, para ulama tidak berani mengatakan bahwa Al-khidhr itu Nabi. Sama halnya degan Luqman, Zulqarnain dan sebagainya yang dicantumkan Allah dalam Al-Qur’an.
-------------------------------------
Endang W.
Saya mau tanya tentang khidir membunuh seorang anak. Mengapa sesuatu yg dilarang menjadi pelajaran?
Saya mau tanya tentang khidir membunuh seorang anak. Mengapa sesuatu yg dilarang menjadi pelajaran?
Jawaban :
Al khidhr itu salah seorang hamba pilihan Allah yang Allah berikan kepadanya rahmat dan ilmu. Dia tidak akan melakukan sesuatu yang terlarang di sisi Allah. Seperti Nabi Ibrahim menyembelih anaknya, bukanlah terlarang, karena itu perintah Allah sebagai ujian baginya.
Al khidhr itu salah seorang hamba pilihan Allah yang Allah berikan kepadanya rahmat dan ilmu. Dia tidak akan melakukan sesuatu yang terlarang di sisi Allah. Seperti Nabi Ibrahim menyembelih anaknya, bukanlah terlarang, karena itu perintah Allah sebagai ujian baginya.
Semua peristiwa yang Allah jelaskan dalam Al-Qur’an, apakah yang sesuai dengan syari’at Islam yang dibawa Nabi Muhammad atau tidak, seperti membunuh anak dan menyembelih anak itu adalah pelajaran bagi kita.
Pertama, pelajaran ketaatan mutlak kepada perintah dan larangan Allah, kendati menurut kasat mata kita hal tersebut tidak baik.
Kedua, tidak akan perintah Allah yang tidak baik dan larangannya yang baik. Karena Allah itu Maha Mengetahui apa yang harus kita lakukan dan apa yang harus kita tinggalkan, karena faktanya Dialah Pencipta Tunggal kita dan alam semesta. (Surah Al-An’am ; 102 – 103).
-------------------------------------
Vetrieni
dari tadabburannya, bukankah Musa yang mengatakan bahwa jika ia bertanya lagi maka perjalanan mereka akan berakhir?
dari pembicaraan itu, saya melihat bahwa Al-Khadhir hanya mengingatkan Musa bahwa Musa takkan sanggup untuk bersabar. bukannya mengingatkan tentang akhir perjalanan.
mohon penjelasannya.
dari tadabburannya, bukankah Musa yang mengatakan bahwa jika ia bertanya lagi maka perjalanan mereka akan berakhir?
dari pembicaraan itu, saya melihat bahwa Al-Khadhir hanya mengingatkan Musa bahwa Musa takkan sanggup untuk bersabar. bukannya mengingatkan tentang akhir perjalanan.
mohon penjelasannya.
Jawaban :
Ketika Nabi Musa minta kepada Al-Khidhr diajarkan ilmu yang Allah berikan padanya, lalu Al-Khidhr menjelaskan bahwa ilmu yang akan diajarkan itu ilmu yang terkait dengan peristiwa besar dan bersifat futuristik sehingga Nabi Musa tidak akan sabar melihatnya. Syaratnya, setiap peristiwa yang akan dilihat, Nabi Musa tidak boleh bertanya kecuali setelah dijelaskan oleh Al-Khidhr. Lalu Nabi Musa berjanji akan sabar semaksimal yang ia bisa, dengan menggunakan insya Allah.
Ketika Nabi Musa minta kepada Al-Khidhr diajarkan ilmu yang Allah berikan padanya, lalu Al-Khidhr menjelaskan bahwa ilmu yang akan diajarkan itu ilmu yang terkait dengan peristiwa besar dan bersifat futuristik sehingga Nabi Musa tidak akan sabar melihatnya. Syaratnya, setiap peristiwa yang akan dilihat, Nabi Musa tidak boleh bertanya kecuali setelah dijelaskan oleh Al-Khidhr. Lalu Nabi Musa berjanji akan sabar semaksimal yang ia bisa, dengan menggunakan insya Allah.
Benar saja, Nabi Musa tidak kuat sabar untuk tidak bertanya kepada Al-Khidhr tentang alasan pembolongan perahu milik nelayan, pembunuhan anak dan membangun kembali dinding rumah yang sudah roboh di suatu desa sedangkan masyarakat desa tersebut tidak mau memberi mereka makan.
Al-Khidhr hanya mentoleransi pertanyaan itu sampai tiga kali, lalu menjelaskan hikmah atau alasan dari ketiga perbuatannya itu kepada Nabi Musa. Dan ini lah batas akhir perjalanan mereka. Sampai-sampai dalam sebuah hadits Rasulullah mengatakan : Sekira Musa bisa lebih sabar lagi, kita akan mendapatkan ilmu yang banyak. Allahu A’lam.
Posting Komentar