Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS.Al-Anfal 46-52



وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

      46. Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

47.   Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (riya’) serta menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Allah meliputi segala yang mereka kerjakan.

وَإِذْ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَكُمُ الْيَوْمَ مِنَ النَّاسِ وَإِنِّي جَارٌ لَكُمْ فَلَمَّا تَرَاءَتِ الْفِئَتَانِ نَكَصَ عَلَى عَقِبَيْهِ وَقَالَ إِنِّي بَرِيءٌ مِنْكُمْ إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَاللَّهُ شَدِيدُ الْعِقَابِ

48.  Dan (ingatlah) ketika setan menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan (dosa) mereka mengatakan, “Tidak ada (orang) yang dapat mengalahkan kamu pada hari ini, dan sungguh, aku adalah penolongmu.” Maka ketika dua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan,) setan balik ke belakang seraya berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu; aku dapat melihat apa yang kamu tidak dapat melihat; sesungguhnya aku takut kepada Allah.” Allah sangat keras siksa-Nya.

إِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ غَرَّ هَؤُلَاءِ دِينُهُمْ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

49.   (ingatlah), ketika orang-orang yang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata, “Mereka itu (orang mukmin) ditipu agamanya.” (Allah berfirman, “Barang siapa bertawakal kepada Allah, ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.” 

وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ

50.   Dan sekiranya kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata), “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar.”

ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ

51.   Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tangan sendiri. Dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya,

كَدَأْبِ آَلِ فِرْعَوْنَ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ كَفَرُوا بِآَيَاتِ اللَّهِ فَأَخَذَهُمُ اللَّهُ بِذُنُوبِهِمْ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ شَدِيدُ الْعِقَابِ


52.  (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan pengikut Fir’aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sungguh, Allah Mahakuat lagi sangat keras siksa-Nya.


----------------------
Tadabbur:
Ayat 46-52 meneruskan ayat sebelumnya terkait perang dan strategi Allah memenangkan Islam serta mengajarkan dua hal:

1)   Kunci kekuatan dan kesuksesan Rasulullah dan para Sahabat ialah: 
a)   Taat mutlak pada perintah dan larangan Allah dan Rasul-Nya. 

b)  Ikhlaskan niat dalam semua perkataan dan perbuatan hanya untuk Allah, apalagi       berjuang di jalan Allah. Pada waktu yang sama, hapuskan dari dalam diri semua kepentingan selain ridha Allah. Kalau niat tidak ikhlas, akan menimbulkan perselisihan. Sedangkan perselisihan itu akan menyebabkan kegagalan dan kehilangan soliditas serta kekuatan. 

c) Sabar dan tawadhu’ (rendah hati), karena Allah bersama orang yang sabar dan tawadhu’. 

2)  Karakter orang-orang beriman itu harus berbeda dengan orang-orang kafir Quraisy, munafik Madinah dan keluarga Fir’aun. Orang kafir Quraisy itu sombong dan senang dipuji orang serta menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah. Setan selalu merekayasa perbuatan jahat dan dosa mereka menjadi terlihat indah dan baik. Setan juga menanamkan kesombongan dalam diri mereka agar selalu merasa superior. Sayangnya, saat mereka kalah dalam peperangan, setan pun kabur dari mereka.

    Adapun karakter orang-orang munafik ialah ragu dan bahkan curiga pada ajaran Islam, sehingga menilai orang-orang mukmin itu tertipu oleh Islam. Padahal menjalankan ajaran Islam itu secara benar merupakan bukti tawakal pada Allah. Dengan menerapkan Islam itulah Allah akan melihatkan Keperkasaan dan Kebijaksanaan-Nya.

      Adapun karakter keluarga Fir’aun dan orang-orahg kafir, sebelum mereka menolak wahyu Allah yang berfungsi sebagai sistem hidup mereka karena kesombongan yang ada dalam diri mereka. Allah pun menyiksa mereka.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog