وَاعْلَمُوا
أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي
الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ
آَمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ
يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
41. Dan ketahuilah, sesungguhnya
segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang,363 maka seperlima untuk
Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin, dan ibnu sabil,364 (demikian)
jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba
Kami (Muhammad) di hari Furqān,365 yaitu pada hari bertemunya dua
pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
إِذْ أَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ
بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوَى وَالرَّكْبُ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَوْ تَوَاعَدْتُمْ
لَاخْتَلَفْتُمْ فِي الْمِيعَادِ وَلَكِنْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ أَمْرًا كَانَ
مَفْعُولًا لِيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْ بَيِّنَةٍ وَيَحْيَا مَنْ حَيَّ عَنْ
بَيِّنَةٍ وَإِنَّ اللَّهَ لَسَمِيعٌ عَلِيمٌ
42. (Yaitu)
ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir
lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. 366
Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran),
niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi
Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan,367 yaitu
agar orang yang binasa itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha
Mendengar, Maha Mengetahui,
إِذْ يُرِيكَهُمُ اللَّهُ فِي مَنَامِكَ
قَلِيلًا وَلَوْ أَرَاكَهُمْ كَثِيرًا لَفَشِلْتُمْ وَلَتَنَازَعْتُمْ فِي
الْأَمْرِ وَلَكِنَّ اللَّهَ سَلَّمَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
43. (Ingatlah) ketika
Allah memperlihatkan mereka di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya
Allah memperlihatkan mereka (berjumlah) banyak tentu kamu menjadi gentar dan
tentu kamu akan berbantah-bantahan dalam urusan itu, tetapi Allah telah
menyelamatkan kamu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang ada dalam hatimu.
وَإِذْ يُرِيكُمُوهُمْ إِذِ الْتَقَيْتُمْ فِي
أَعْيُنِكُمْ قَلِيلًا وَيُقَلِّلُكُمْ فِي أَعْيُنِهِمْ لِيَقْضِيَ اللَّهُ
أَمْرًا كَانَ مَفْعُولًا وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ
44. Dan ketika Allah
memperlihatkan mereka kepadamu, ketika kamu berjumpa dengan mereka berjumlah
sedikit menurut penglihatan matamu dan kamu diperlihatkan-Nya berjumlah sedikit
menurut penglihatan mereka, itu karena Allah berkehendak melaksanakan suatu
urusan yang harus dilaksanakan. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا
لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ
45. Wahai
orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh
hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu
beruntung.
----------------------
Catatan Kaki:
363. Harta yang
diperoleh dari orang-orang kafir dengan melalui pertempuran, sedang yang
diperoleh tidak dengan pertempuran dinamai fai’. Pembagian tersebut dalam ayat
ini ialah yang berhubungan dengan ghanimah saja.
364. Seperlima dari
ganimah itu dibagi kepada:
a). Allah dan Rasul-Nya;
b). Kerabat Rasul (Bani Hasyim dan Bani Muthalib);
c). Anak yatim;
d). Orang miskin;
e). Ibnu sabil, yaitu
orang yang sedang dalam perjalanan.
Sedang empat perlima dari ganimah itu dibagi kepada mereka
yang ikut bertempur.
365. Hari bertemunya dua pasukan pada Perang Badar, hari Jum’at tanggal 17
Ramadhan tahun mengisyaratkan kepada permulaan turunnya Al-Qur’anul Karim pada
malam 17 Ramadhan.
366. Kaum muslimin waktu
itu berada di pinggir lembah yang dekat ke Madinah. Sedang kafilah yang dipimpin
oleh Abu Sufyan berada di tepi pantai kira-kira 5 mil dari Badar.
367. Kemenangan kaum
muslimin dan kehancuran kaum musyrikin.
----------------------
Tadabbur:
Ayat 41-45 menjelaskan
tiga hal:
1) Sistem pembagian ghanimah (harta
rampasan perang) sepenuhnya ketentuan Allah. Orang mukmin tidak boleh memprotes
apa saja keputusan Allah dan Rasul-Nya karena akan merusak keimanan. Allah
telah tentukan ghanimah itu 20 % untuk Allah, Rasul-Nya, kerabat Rasul, anak
yatim, fakir miskin, dan orang yang kehabisan bekal dalam perjalanannya.
2) Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa Allah memiliki strategi dalam memenangkan agama
Islam seperti:
a) Membenturkan kaum mukmin
dengan musuh mereka sesuai dengan tempat dan waktu yang dikehendaki-Nya. Perang
Badar adalah salah satu contohnya, karena Perang Badar itu bukan target Rasulullah
Saw. saat itu. Target Beliau hanya manuver terhadap kafilah Quraisy yang
melewati kawasan tidak jauh dari kota Madinah. Allah menskenariokan Perang
Badar itu untuk merealisasikan kehendak-Nya, yaitu peperangan antara kaum
mukmin dengan musuh mereka dan agar orang-orang kafir itu memahami kebathilan
mereka dan orang-orang mukmin itu memahami kebenaran mereka.
b) Allah tampakkan dalam mimpi Rassul Saw. bahwa jumlah musuh sedikit,
padahal sesungguhnya mereka banyak.
c) Waktu dua pasukan berhadap-hadapan, Allah perlihatkan musuh itu di
mata kaum mukmin sedikit dan begitu juga Allah perlihatkan kaum mukmin di mata
musuh sedikit. Dengan demikian, kehendak Allah terlaksana.
3) Etika berperang dalam Islam, yakni saat
menghadapi musuh harus teguhkan hati, kuatkan keyakinan pada Allah dan
banyak-banyak berzikir pada Allah. Insya’ Allah menang.
Posting Komentar