Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS. Al-An'am 19-27


قُلْ أَيُّ شَيْءٍ أَكْبَرُ شَهَادَةً قُلِ اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ لأنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ أَئِنَّكُمْ لَتَشْهَدُونَ أَنَّ مَعَ اللَّهِ آلِهَةً أُخْرَى قُلْ لا أَشْهَدُ قُلْ إِنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنَّنِي بَرِيءٌ مِمَّا تُشْرِكُونَ (١٩)

19. Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?” Katakanlah, “Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Dan Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur’an kepada-Nya). Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah?” katakanlah, “Sesungguhnya hanya Dialah Ilāh Yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).”

الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمُ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ (٢٠)
20. Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada-Nya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman (kepada Allah). 


وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ (٢١)
21. Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu kebohongan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak beruntung.


وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُوا أَيْنَ شُرَكَاؤُكُمُ الَّذِينَ كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ (٢٢)
22. Dan (ingatlah), pada hari ketika Kami mengumpulkan mereka semua kemudian Kami berfirman kepada orang-orang yang menyekutukan Allah, “Di manakah sembahan-sembahanmu yang dahulu kamu sangka (sekutu-sekutu Kami?”


ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ إِلا أَنْ قَالُوا وَاللَّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ (٢٣)
23. Kemudian tidaklah ada jawaban bohong mereka, kecuali mengatakan, “Demi Allah, wahai Rabb kami, tidaklah kami mempersekutukan Allah.”


انْظُرْ كَيْفَ كَذَبُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ (٢٤)
24. Lihatlah, bagaimana mereka telah berbohong terhadap diri mereka sendiri. Dan sesembahan yang mereka adakan dahulu akan hilang dari mereka.


وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لا يُؤْمِنُوا بِهَا حَتَّى إِذَا جَاءُوكَ يُجَادِلُونَكَ يَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ (٢٥)
25. Dan di antara mereka ada yang mendengarkan bacaanmu (Muhammad), dan Kami telah menjadikan hati mereka tertutup (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan telinganya tersumpah. Dan kalaupun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepada-Nya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata, “Ini (Al-Qur’an) tidak lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu.


وَهُمْ يَنْهَوْنَ عَنْهُ وَيَنْأَوْنَ عَنْهُ وَإِنْ يُهْلِكُونَ إِلا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ (٢٦)
26. Mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Qur’an dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari.


وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُوا عَلَى النَّارِ فَقَالُوا يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلا نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (٢٧)
27. Dan jika engkau (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, mereka berkata, “Seandainya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Rabb kami, serta menjadi orang-orang yang beriman”, (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan).

--------------
Tadabbur:

Ayat 19-27 menjelaskan mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang tertutup merupakan faktor penyebab manusia ingkar kepada Allah, keesaan- Nya dan tidak menerima sistem hidup yang  Allah  ciptakan  untuk  mereka dalam Al-Qur’an. Sampai-sampai Allah memerintahkan Nabi Saw. untuk mengajak mereka berpikir ilmiah terkait bukti keberadaan Allah agar terhindar dari menyekutukan-Nya (kemusyrikan).

Kaum  Ahli  Kitab  mengenal  betul Rasul  Saw.  seperti  mengenal  anak- anak mereka. Mereka merugi karena menolak Rasul Saw. Bahkan mereka sangat zalim karena mengadakan kebohongan atas Allah dan menolak Al-Qur’an.

Faktor lain yang mampu membuka kejumudan akal dan hati manusia sehingga dapat meninggalkan kemusyrikan dan menggantinya dengan mentauhidkan Allah, ialah meyakini dahsyatnya hari kiamat dan neraka. Allah akan mempertanyakan tuhan-tuhan yang dijadikan sekutu bagi-Nya. Lalu, mereka bersumpah atas nama Allah bahwa mereka tidak menyekutukan- Nya.

Di akhirat mereka berani berbohong sebagaimana mereka di dunia melakukan kebohongan atas Allah. Sebab  itu, Allah kunci mati hati mereka dan menutup telinga mereka sehingga tidak dapat memahami Al- Qur’an. Kalaupun melihat semua mukjizat, mereka juga tidak beriman dan bahkan menuduh Al-Qur’an cerita dongeng. Mereka menghalang orang lain dari Al-Qur’an dan menjauhkan diri darinya. Sikap seperti itu mencelakan diri sendiri. Nanti mereka akan menyesal dan ingin dikembalikan ke dunia untuk beriman.


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog