Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS. Al-An'am 132-137

وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ (١٣٢)
132. Dan masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan. Dan Rabb-mu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.


وَرَبُّكَ الْغَنِيُّ ذُو الرَّحْمَةِ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَسْتَخْلِفْ مِنْ بَعْدِكُمْ مَا يَشَاءُ كَمَا أَنْشَأَكُمْ مِنْ ذُرِّيَّةِ قَوْمٍ آخَرِينَ (١٣٣)
133. Dan Rabb-mu Mahakaya, penuh rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan setelah kamu (musnah) akan Dia ganti dengan yang Dia kehendaki, sebagaimana Dia menjadikan kamu dari keturunan golongan lain.


إِنَّ مَا تُوعَدُونَ لآتٍ وَمَا أَنْتُمْ بِمُعْجِزِينَ (١٣٤) 
134. Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu pasti datang, dan kamu tidak akan mampu menolaknya.


قُلْ يَا قَوْمِ اعْمَلُوا عَلَى مَكَانَتِكُمْ إِنِّي عَامِلٌ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَنْ تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدَّارِ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ (١٣٥) 
135. Katakanlah (Muhammad), “Hai kaumku! Berbuatlah sepenuh kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat )nanti). Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung.


وَجَعَلُوا لِلَّهِ مِمَّا ذَرَأَ مِنَ الْحَرْثِ وَالأنْعَامِ نَصِيبًا فَقَالُوا هَذَا لِلَّهِ بِزَعْمِهِمْ وَهَذَا لِشُرَكَائِنَا فَمَا كَانَ لِشُرَكَائِهِمْ فَلا يَصِلُ إِلَى اللَّهِ وَمَا كَانَ لِلَّهِ فَهُوَ يَصِلُ إِلَى شُرَكَائِهِمْ سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (١٣٦)

136. Dan mereka menyediakan sebagian dari hasil tanaman dan hewan (bagian) untuk Allah sambil berkata menurut persangkaan mereka, “Ini untuk Allah dan yang ini untuk berhala-berhala kami.” Bagian yang untuk berhala-berhala mereka tidak akan sampai kepada Allah, dan bagian yang untuk Allah tidak sampai kepada berhala-berhala mereka.325 Sangat buruk ketetapan mereka itu.


وَكَذَلِكَ زَيَّنَ لِكَثِيرٍ مِنَ الْمُشْرِكِينَ قَتْلَ أَوْلادِهِمْ شُرَكَاؤُهُمْ لِيُرْدُوهُمْ وَلِيَلْبِسُوا عَلَيْهِمْ دِينَهُمْ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ (١٣٧)

137. Dan demikianlah berhala-berhala (setan) menjadikan terasa indah bagi banyak orang-orang musyrik membunuh anak-anak mereka, untuk membinasakan mereka dan mengacaukan agama mereka sendiri.326 Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak akan mengerjakannya. Biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan.


-------------------
Catatan Kaki:

325. Diriwayatkan bahwa hasil tanaman dan hewan ternak yang mereka peruntukkan bagi Allah, meberikan kepada fakir dan amal sosial, bahkan kepada berhala. Sedangkan yang diperuntungkan bagi berhala-berhala, diberikan kepada penjaga-penjaga berhala, tidak untuk fakir miskin atau amal sosial. Kebiasaan itu sangat dilaknat Allah.

326. Sebagian orang Arab adalah penganut syariat Ibrahim. Nabi Ibrahim a.s. pernah diperintah Allah untuk mengurbankan anaknya, Isma‘il. Kemudian, pemimpin-pemimpin agama mereka mengaburkan pengertian berkurban itu, sehingga dapat menanamkan kepada pengikut-pengikutnya rasa memandang baik membunuh anak-anak mereka dengan alasan mendekatkan diri kepada Allah, padahal alasan yang sesungguhnya ialah karena takut miskin dan takut ternoda.
-------------------

Tadabbur:
Ayat 132-135 menjelaskan:
1) Standarisasi kemuliaan kaum mukminin bagi Allah setelah iman adalah amal saleh. Semakin ikhlas dan banyak amal saleh kita, semakin tinggi derajat kita di sisi Allah.
2) Allah Mahakaya, tidak membutuhkan keimanan manusia. Kalau kita tidak beriman kepada-Nya, maka Dia ganti dengan generasi baru yang ber-iman kepada-Nya.
3) Semua janji Allah pasti ditepati pada waktu yang ditetapkan-Nya. Manusia tidak mampu melemahkan Allah dari Kekuasaan-Nya sedikitpun.
4) Kita diperintahkan Allah beramal saleh semaksimal mungkin sebagaimana Nabi Muhammad saw. teladan kita yang beribadah dan berdakwah dengan maksimal. Kesuksesan kaum Mukmin meraih surga sangat terkait dengan maksimalisasi amal saleh.

Ayat 136 dan 137, kaum musyrikin memiliki keyakinan yang sesat. Mereka membuat sesajen dari hasil pertanian dan binatang ternak sebagai jatah makhluk halus (setan dan jin) yang mereka yakini dapat memberi manfaat dan mudarat. Keyakinan dan perbuatan seperti itu adalah menyekutukan Allah dengan setan dan jin. Banyak pula kaum musyrikin yang melihat indah pembunuhan anak mereka sebagai tumbal untuk setan atau makhluk halus lainnya. Sebab itu, agama mereka bercampur aduk dengan syirik dan khurafat. Kalau mereka berpegang teguh dengan keyakinan dan perbuatan itu, maka Allah perintahkan kita untuk meninggalkan mereka.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog