Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Amaliah Unggulan selama Bulan Ramadhan (1)

--------------------------
Ust. Fathuddin Ja'far, M.A
---------------------------
1. HIKMAH & MANFAAT SHAUM (PUASA)
Setelah kita menjaga niat agar semua amal ibadah yang kita lakukan hanya karena Allah, mencari ridha dan ampunan-Nya, kemudian amal ibadah tersebut dilakukan sesuai syari’at Allah dan petunjuk Rasulullah, maka langkah berikutnya ialah kita harus memahami hikmahnya dan merasakan pula manfaatnya dalam kehidupan agar semua amal ibadah tersebut menjadi kebutuhan dan kenikmatan / karunia Allah yang luar biasa untuk kita, bukan menjadi beban yang memberatkan.

 Hikmah & Manfaat Shaum
صوم/صيام
(Shiyam/Shaum) dalam bahasa Arab berarti menahan (Surah Maryam : 26). Sebab itu, berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah, Ulama Fiqih mendefinisikan bahwah Shaum (puasa) ialah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan-nya sejak dari terbit fajar sampai tenggelam matahari.
Ada tiga pertanyaan yang muncul dalam pikiran kita terkait ibadah Shaum :
1. Mengapa Alllah memerintahkan kita Shaum itu di siang hari, yakni dari terbit fajar sampai tenggelam matahari? Mengapa tidak di malam hari?
2. Mengapa semua yang tadinya halal/dibolehkan sebelum Ramadhan dari terbit fajar sampai tenggelam matahari, kemudian berubah menjadi terlarang/haram di bulan Ramadhan?
3. Mengapa Shaum (menahan diri dari terbit fajar sampai tenggelam matahari) itu dari semua hal yang dihalalkan? Kenapa tidak sebagian saja, misalnya yang diharamkan itu makan dan minum saja, tapi berhubungan suami istri boleh misalnya.

Itulah sistem Shaum yang Allah syari’atkan. Sepintas terlihat menyusahkan dan membahayakan diri dan kesehatan yang melakukannya. Sampai seorang mantan Presiden Tunisia Habib Bourgeba yang mengaku Muslim itu melarang umat Islam Tunisia melaksanakan Shaum dengan dalih Shaum itu mengurangi produktivitas ekonomi.

Benarkah Shaum itu membahayakan diri dan kesehatan? Sungguh tidak sama sekali…. Akhir-akhir ini para ahli kesehatan, bahkan banyak yang bukan Muslim menemukan Shaum itu adalah cara terapi yang terbaik bagi manusia karena impact (pengaruh) Shaum itu bagi diri dan kesehatan manusia sangat efektif dan menyeluruh, dari rambut sampai telapak kaki.

Menurut Allan Cott dalam bukunya “Fasting Is a Way of Life (Puasa Adalah Sebuah Jalan Hidup), puasa memberikan istirahat fisiologis menyeluruh bagi sistem pencernaan, sistem syaraf pusat dan menormalisasi metabolisme tubuh. (Lihat buku : Sehat Tanpa Obat, Upaya Hidup Sehat Dengan Aplikasi Rukun Islam, oleh DR.H. Brilianto M.Soenarwo SpOT, FICS,MD,PhD, MBA dan KH.Muhammad Rusli Amin, MA. Cetakan ke 2, Mai 2013)

Lalu, bagaiman pula dengan efek psikis dan mental? Sungguh luar biasa. Shaum bisa mendidik pelakunya menjadi orang yang sabar dalam menjalankan ibadah, sabar menahan diri dari maksiat dan sabar menghadapi musibah serta memiliki sifat penuh tawakkal pada Allah.
Di samping  itu semua, Shaum melahirkan karakter positif sehingga orang yang Shaum diberi Allah kemampuan memenej dan mengendalikan emosi dan syahwat yang halal sehingga ia kuat menolak dorongan berbagai syahwat yang haram.

Orang yang tidak terbiasa mengendalikan dan memenej syahwat yang halal, ia akan kesulitan menolak dorongan syahwat-syhawat yang haram, karena syahwat yang haram itu lazimnya lebih menggiurkan, lebih mudah diperoleh, lebih banyak ketersediannya dan lebih besar peluangnya.
Orang yang korupsi, misalnya, bukan karena ia miskin dan kelaparan, tapi karena tidak mampu menahan dan mengendalikan syahwat haram yang mendorongnya untuk melakukan korupsi atau maling, karena dengan maling itu ia merasa lebih cepat kaya dan banyak harta. Syahwat haram telah membuat mata hatinya menjadi buta dan hati nuraninya menjadi mati.

Sebab itu, Allah syari’atkan Shaum itu di siang hari, yakni dari terbit fajar sampai tenggelam matahari, karena biasanya manusia di siang hari ini lebih banyak waktunya di luar luar rumah untuk mencari kebutuhan hidup dan berinteraksi dengan manusia lainnya.

Demikian juga sejak terbit fajar sampai tenggelam matahari selama sebulan Ramadhan Allah melarang/mengharamkan semua hal yang terkait dengan nafsu/syahwat dan sumbernya seperti syahwat makan, minum, seks, syahwat biacara bohong, saksi palsu, bicara kotor, keji, konflik dan berkelahi dan seterusnya agar syahwat dan hawa nafsu orang yang berpuasa itu dapat diarahkan dengan mudah kepada yang halal/positif saja dan menghindarkan diri dari dorongan syahwat yang haram, baik dalam keadaan Shaum maupun tidak.

Inilah yang diajarrkan Rasulullah kepada kita terkait hikmah dan manfaat Shaum seperti tercantum dalam sebuah hadits yabg diriwayatkan Imam Bukhari dalam Kitab Shahehnya :

الصِّيَامُ جُنَّةٌ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ وَإِنْ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ مَرَّتَيْنِ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي الصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا

Shiyam/Shaum itu perisai (diri yang melakukannya). Sebab itu ia tidak berkata kotor, jahil/nakal. Dan jika seseorang menyerangnya atau mencacinya maka katakan : Sungguh saya sedang Shaum dua kali. Demi jiwaku di tangan-Nya, sungguh aroma mulut orang yang Shaum itu lebih harum di sisi Allah Ta’ala dari minyak kasturi, ia meninggalkan makanannya, minumannya dan syahwatnya demi Aku. Shaum itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya. Sedangkan satu kebaikan itu (akan dibalas) dengan sepuluh kali lipat. (Riwayat Imam Bukhari).

Agar syahwat dan hawa nafsu kaum Muslimin terkontrol dan dan terkendali sepanjang masa, Allah mensyari’atkan Shaum itu sepanjang masa pula, yakni dengan Shaum wajib selama sebulan Ramadhan dan diteruskan 11 bulan berikutnya dengan Shaum Sunnah 6 Syawal, Senin dan Kamis, Ayyamul Bidh (tgl 13, 14 dan 15 setiab bulan Hijriyah), Asyuro, Arofah dan bahkan Shaum Nabi Daud. Tujuannya ialah agar kita umat Islam terbiasa dan memiliki kemampuan mengendalikan syahwat-syahwat yang haram yang berkeliaran di tengah masyarakat kita dalam keseharian hidup kita.

Sebab itu, hikmah dan manfaat terbesar dari Shaum dan berbagai ibadah lain ialah Allah anugerahkan karunia-Nya ke dalam hati kita berupa cinta kepada keimanan dan berbagai amal shaleh sehingga iman dan amal shaleh itu terlihat indah dan pada waktu yang sama Allah tanamkan kebencian ke dalam hati kita terhadap kekufuran, kefasikan, maksiat dan berbagai kemungkaran lainya.

Dengan demikian secara otomatis, kita akan tertarik dan melihat indah serta merasakan kenikmatan melakukan semua ketaatan dan kebaikan dan pada waktu yang sama merasakan jijik dan benci kepada semua perbuatan yang bersifat durhaka dan dosa dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya (Surah Al-Hujurat : 7 -8). Inilah anugerah Allah yang terbesar bagi hamba yang taat pada-Nya dan itulah hakikat orang yang bertakwa.
(Bersambung .....)
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
🏠 Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
📎 Pendaftaran Grup WA KontaQ
http://bit.ly/1I3YEw1
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog