Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

RINDUKU PADAMU RAMADHAN

Ustadz Fathuddin Ja'far,  M.A.

Sahabatku yang dirahmati Allah,
Waktu begitu terasa cepat berlalu. Tak terasa sekitar 35 hari lagi bulan suci Ramadhan nan agung itu akan hadir menemani kita. Berarti kita sudah meninggalkan Ramadhan tahun lalu sekitar 11 bulan.

Yaa Rabb...
Semoga Engkau sampaikan umur kami di bulan Ramadhan tahun ini.
Ramadhan bulan sejuta pesona karena bulan itu penuh berkah dan ampunan. Bulan training keimanan (ruhiyyah), mental, intelektual, fisik, dan akhlak. Bulan Jihad (perjuangan), kemenangan terhadap syahawat dalam diri, setan, dan musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya. Bulan kesungguhan ibadah, menuntut ilmu, bersedekah, mujahadah dan tazkiyatunnafs. Bulan manajemen shahawat dan angan-angan duniawi.

Ramadhan juga bulan latihan pelayanan terbaik pada kedua orang tua, anak istri, karib kerabat, tetangga dan masyarakat lemah. Bulan meraup pahala yang amat sangat besar karena berbagai kelebihan Ramadhan Allah titipkan di dalamnya, khususnya malam lailatul qadr yang nilainya jauh lebih baik dari seribu (1.000) bulan.

Lebih dari itu semua, cukuplah Ramadhan itu bulannya Al-Qur'an di mana Al-Qur'an diturunkan pertama kali di bulan Ramadhan (QS.Al-Baqarah: 185). Malam yang diturunkan Al-Qur'an itu menjadi mulia dan melambung tinggi kemuliaannya menjadi lebih baik dari seribu (1.000) bulan (QS. Al-Qadr: 1-3). Malam itu menjadi penuh berkah sehingga semua ketentuan dan keputusan Allah yang Maha Bijaksana terkait manusia dan alam semesta pun ditetapkan di malam itu juga (QS. Ad-Dukhan: 3-6).

Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tanpa Al-Qur'an, Ramadhan dan malam diturunkannya Al-Qur'an itu menjadi bulan dan malam biasa. Keagungan, keberkahan, kemuliaan, kebaikan, dan pahala yang berlipat ganda itu tersimpan dalam Al-Qur'an. Bahkan ibadah shaum yang memiliki kebaikan dan pengaruh positif yang luar biasa dalam membentuk karakter taqwa orang-orang beriman tidak akan pernah kita ketahui dan temukan tanpa Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah: 183).

Sebab itu mari kita evaluasi interaksi kita dengan Al-Qur'an, baik kualitas maupun kuantitasnya. Lima belas (15) pertanyaan berikut in syaa Allah dapat membantu kita dalam menilai sudah sejauh mana kita berinteraksi dengan Al-Qur'an selama ini.
1.    Sudah berapa kali kita diberi Allah melewati bulan Ramadhan yang penuh 
berkah itu?
2.    Apakah kita sudah bisa membaca Al-Qur'an dengan tartil?
3.    Sudah berapa kali kita mengkhatamkan bacaan Al-Qur'an?
4.    Apakah kita rutin membaca Al-Qur'an setiap hari?
5.    Berapa banyak kita membaca Al-Qur'an setiap hari? 1 halaman, setengah juz, 1 juz dan seterusnya.
6.    Apakah kita sudah memahami sebagian atau semua isi Al-Qur'an?
7.    Sudahkah kita membaca sebagian atau semua terjemahan ayat Al-Qur'an?
8.    Sudah berapa kali kita khatam membaca terjemahan ayat Al-Qur'an?
9.    Sudah berapa banyak kita mentadabbur (menghayati dan memikirkan) ayat Al-Qur'an?
10. Sudah berapa kali kita khatam mentadabbur Al-Qur'an?
11. Sudahkah kita membaca kitab Tafsir sehingga pemahaman Al-Qur'an menjadi benar dan luas, khususnya Tafsir Ibnu Katsir atau At-Thabari?
12. Sudahkah kita khatam membaca salah satu kitab Tafsir tersebut?
13. Apakah kita sudah membuat planning hidup terkait interaksi dengan Al-Qur'an, yakni membaca, memahami, mengamalkan, mengajarkan, dan menghafalnya?
14.Apakah kita sudah membuat planning hidup keluarga (anak-anak dan istri) kita terkait interaksi dengan Al-Qur'an, yakni membaca, memahami, mengamalkan, mengajarkan, dan menghafal Al-Qur'an?
15. Apakah kita yakin 100% Al-Qur'an itu satu-satunya kitab petunjuk hidup yang dapat membahagiakan dan menyelamatkan kita di dunia dan akhirat?

Inilah 15 pertanyaan yang selayaknya kita arahkan pada diri kita sendiri.
Jika jawabannya positif, mari kita bersyukur pada Allah. Karena tanpa pertolongan dan kemudahan dari-Nya kita tidak akan bisa. Jika jawabannya negatif, yaitu kita mengalami kesulitan berinteraksi dengan Al-Qur'an sejak dari mendasar yakni membacanya sampai kepada mengamalkaan, mengajarkan, dan menghafalnya, maka tidak ada yang dapat disalahkan kecuali diri sendiri dan ketahuilah kita sedang bermasalah dengan pertanyaan ke-15.

Sebab itu, tanamkan selalu dan jaga selalu keyakinan kita pada Al-Qur'an dan jangan sampai kendor atau kurang dari 100%. Meragukan Al-Qur'an walau hanya 0.001% atau melupakannya akan mempengaruhi pola interaksi kita dengan Al-Qur'an dan menyebabkan kita mengalami kesulitan bertinteraksi dengan Al-Qur'an dan mentadabburnya (QS. An-Nisa': 82 dan QS. Muhammad: 24)

Yaa Allah...
Kami memahami dengan baik bahwa hanya Al-Qur'anlah yang mampu menyelamatkan hidup kami di dunia dan akhirat. Al-Qur'anlah yang mampu menurunkan rahmat-Mu atas kami, menyembukan segala penyakit kami, menerangi jalan kehidupan kami, membimbing kami ke jalan-Mu yang lurus, memberikan peringatan pada kami terhadap ancaman dan azab neraka-Mu bagi yang mengingkari dan melupakannya di dunia ini.

Al-Qur'anlah yang mampu menanamkan Furqan (pembeda antara Al-Haq dan Al-Bathil) dalam diri kami dan membuat kehidupan kami menjadi benar-benar hidup. Tanpa Al-Qur'an kami adalah bangkai-bangkai yang berjalan di atas muka bumi yang terlepas dari keberkahan dan kasih sayang-Mu di dunia dan siap Engkau lemparkan ke dalam neraka di akhirat kelak. Hanya Al-Qur'an yang mampu memotivasi kami untuk siap mengorbankan harta dan nyawa kami yang Engkau anugerahkan kepada kami di jalan-Mu demi meraih ridha dan syurgamu.

Yaa Allah yang Maha Pemurah dan Pengasih...
Sampaikan umur kami di bulan Ramadhan tahun ini dan jadikanlah ia bulan Al-Qur'an bagi kami, bagi kedua orang tua kami, anak dan isteri kami, karib kerabat kami, tetangga kami, masyarakat Muslim kami, dan pemimpin negeri ini dan negeri-negeri Islam yang lainnya. Aamiin.

*********************************************
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
**********************************************
📌Gabung KontaQ:http://bit.ly/1I3YEw1


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog