Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS.At-Taubah 41-47



انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
       41. Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

 لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لَاتَّبَعُوكَ وَلَكِنْ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

42.  Sekiranya (yang kamu serukan kepada mereka) ada keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, niscaya mereka mengikutimu. Tetapi tempat yang dituju itu terasa sangat jauh bagi mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah, “Jika kami sanggup, niscaya kami berangkat bersamamu.” Mereka membinasakan diri sendiri373 dan Allah mengetahui bahwa mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.

 عَفَا اللَّهُ عَنْكَ لِمَ أَذِنْتَ لَهُمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَتَعْلَمَ الْكَاذِبِينَ

43.   Allah memaafkanmu (Muhammad). Mengapa engkau memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar-benar (berhalangan) dan sebelum engkau mengetahui orang-orang yang berdusta?

 لَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالْمُتَّقِينَ

44.  Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin (tidak ikut) kepadamu untuk berjihad dengan harta dan jiwa mereka. Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. 

 إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ

45.  Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu (Muhammad), hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguan.

 وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لَأَعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ

46. Dan jika mereka mau berangkat, niscaya mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Dia melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan (kepada mereka), “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.”

 لَوْ خَرَجُوا فِيكُمْ مَا زَادُوكُمْ إِلَّا خَبَالًا وَلَأَوْضَعُوا خِلَالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ

47.  Jika mereka berangkat bersamamu, niscaya mereka tidak akan menambah (kekuatan)mu, malah hanya akan membuat kekacauan, dan mereka tentu bergegas maju ke depan di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan (di barisanmu); sedang di antara kamu ada orang-orang yang sangat suka mendengarkan (perkataan) mereka. Allah mengetahui orang-orang yang zalim.


----------------------
Catatan Kaki:
373.  Mereka akan binasa disebabkan sumpah palsu mereka.

----------------------
Tadabbur:

Ayat 41-47 menjelaskan beberapa poin yang penting terkait perang di jalan Allah.
1) Berperang itu wajib hukumnya bila kondisinya sudah mengharuskan kaum mukmin berperang, baik dalam keadaan merasa ringan ataupun berat.

2)  Berperang itu membutuhkan pengorbanan dengan harta dan nyawa. Pengorbanan dengan harta dan jiwa di jalan Allah dinamakan Jihad fi sabilillah. Jihad fi sabilillah adalah jalan terbaik mencari rida Allah dan puncak ajaran Islam. Sebab itu, terminologi jihad fi sabillillah adalah berperang melawan musuh Allah dengan senjata. Terhadap hawa nafsu dinamakan dengan Tazkiyatunnafs (membersihkan diri). Allah hanya menyuruh kaum mukmin mengendalikan hawa nafsu dengan tazkiyatunnafs, bukan membunuhnya, seperti dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 129 dan 151, Ali-Imran ayat 164 dan Al-Jumu’ah ayat 2.

3)  Orang-orang munafik tidak mampu berjihad fi sabilillah karena mereka tidak siap mengikuti perjalanan jauh dan mereka ragu terhadap janji Allah. Mereka suka mencari-cari alasan. Sikap seperti itu sebenarnya membinasakan diri mereka sendiri. Allah Mahatahu mereka itu pembohong.

4)  Orang-orang yang meminta izin pada Rasulullah Saw. untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan jiwa itu adalah orang-orang munafik yang imannya masih ragu-ragu. Allah tidak suka mereka ikut berjihad karena akan mengacaukan shaf para Mujahidin dengan menyebar isu-isu bohong karena ingin mencelakakan kaum mukmin. Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim. 

5) Kelompok munafiqun itu sudah ada di zaman Rasul Saw. dan akan tetap ada sampai kiamat. Mereka perusak umat dari dalam.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog