Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS. Al-Mu'min (Ghaafir) Ayat 34-40

Tadabbur QS. Al-Mu'min (Ghaafir) Ayat 34-40


وَلَقَدْ جَاءَكُمْ يُوسُفُ مِنْ قَبْلُ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا زِلْتُمْ فِي شَكٍّ مِمَّا جَاءَكُمْ بِهِ حَتَّى إِذَا هَلَكَ قُلْتُمْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ مِنْ بَعْدِهِ رَسُولا كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ مُرْتَابٌ (٣٤
34. Dan sungguh, sebelum itu Yusuf telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata, tetapi kamu senantiasa meragukan apa yang dibawanya, bahkan ketika dia wafat, kamu berkata, “Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun setelahnya.” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang yang melampaui batas dan ragu-ragu,


الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ الَّذِينَ آمَنُوا كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ (٣٥
35. (yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. (770) Sangat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci hati setiap orang yang sombong dan berlaku sewenang-wenang.
--------
770. Mereka menolak ayat-ayat Allah tanpa alasan yang datang kepada mereka.
--------

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا هَامَانُ ابْنِ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَبْلُغُ الأسْبَابَ (٣٦
36. Dan Fir’aun berkata, “Wahai Haman! Buatkanlah untukku sebuah bangunan yang tinggi agar aku sampai ke pintu-pintu,

أَسْبَابَ السَّمَاوَاتِ فَأَطَّلِعَ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لأظُنُّهُ كَاذِبًا وَكَذَلِكَ زُيِّنَ لِفِرْعَوْنَ سُوءُ عَمَلِهِ وَصُدَّ عَنِ السَّبِيلِ وَمَا كَيْدُ فِرْعَوْنَ إِلا فِي تَبَابٍ (٣٧
37. (yaitu) pintu-pintu langit, agar aku dapat melihat Tuhan Musa, tetapi aku tetap memandangnya seorang pendusta.” Dan demikianlah dijadikan terasa indah bagi Fir’aun perbuatan buruknya itu, dan dia tertutup dari jalan (yang benar); dan tipu daya Fir’aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian.

وَقَالَ الَّذِي آمَنَ يَا قَوْمِ اتَّبِعُونِ أَهْدِكُمْ سَبِيلَ الرَّشَادِ (٣٨
38. Dan orang yang beriman itu berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar.

يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ (٣٩
39. Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.

مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً فَلا يُجْزَى إِلا مِثْلَهَا وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ (٤٠
40. Barang siapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia akan dibalas sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedangkan dia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga.

﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
💡 Tadabbur Ayat:

Ayat 34-40 meneruskan kisah lelaki mukmin dari keluarga Fir’aun. Ia menjelaskan: Sebelum Musa sudah ada Nabi Yusuf dengan berbagai bukti kebenaran dari Allah. Namun kalian meragukan kerasulannya. Setelah ia wafat, kalian menduga Allah tidak akan mengutus lagi seorang Rasul kepada kalian.
Orang-orang yang melawan kebenaran wahyu yang datang dari Allah dan ragu-ragu padanya menyebabkan Allah tidak memberi mereka petunjuk. Allah sangat murka dan juga kaum mukmin terhadap mereka yang membantah wahyu Allah tanpa dasar ilmu.
Mereka adalah orang-orang yang sombong dan sewenang-wenang membunuh atau menyengsarakan manusia. Allah menutup hati mereka yang sombong dan berbuat sewenang-wenang itu.
Sambil menghina Musa dan memperlihatkan kesobongannya, Fir’aun berkata kepada Haman, menterinya: Bangunkan saya istana yang tinggi agar saya bisa melihat Tuhan Musa (Allah).
Ucapan ini tentulah ucapan kesombongan belaka dengan tujuan menghina Musa di hadapan kaumnya. Ucapan tersebut juga memperlihatkan kebodohannya, karena mustahil Haman mampu membangun istana sampai ke langit.
Lebih mustahil lagi keinginannya melihat Allah. Begitulah cara Fir'aun membohongi rakyatnya dengan membalikkan fakta sambil berkata: Saya yakin Musa itu pembohong.
Perilaku Fir’aun yang buruk itu menyebabkan cara pandangnya menjadi terbalik dan terhalang dari pandangan yang lurus.
Lelaki mukmin itu dengan berani berkata: Wahai kaumku. Ikuti aku, jangan dengarkan kebohongan Fir’aun itu. Aku akan tunjukkan kalian ke jalan yang benar. Ingatlah, kehidupan dunia ini hanya kesenangan sementara.
Sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Siapa yang mengerjakan keburukan maka dibalas dengan balasan yang setimpal. Sebaliknya, siapa yang mengerjakan amal saleh dari laki-laki dan perempuan sedangkan ia beriman kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, maka mereka akan masuk surga dan di dalamnya diberi rezeki tanpa batas.
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
📚 Mushaf Tadabbur
👤 Ust. Fathuddin Ja'far, MA
🏡 Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
📎 http://bit.ly/GabungKontaQ
📱 WhatsApp 0812 9329 0366
----------------------------
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog