Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS.Yunus 71-78



وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ نُوحٍ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُمْ مَقَامِي وَتَذْكِيرِي بِآَيَاتِ اللَّهِ فَعَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْتُ فَأَجْمِعُوا أَمْرَكُمْ وَشُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ أَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوا إِلَيَّ وَلَا تُنْظِرُونِ


71.   Dan bacakanlah kepada mereka berita penting (tentang) Nuh ketika (dia) berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku! Jika kamu merasa berat dengan keberadaanku (bersamamu) dan peringatanku berupa ayat-ayat Allah, maka kepada Allah aku bertawakal. Karena itu, bulatkanlah keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku), dan keputusanmu itu janganlah dirahasiakan. Kemudian bertindaklah terhadap diriku, dan janganlah kamu tunda lagi.

فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَمَا سَأَلْتُكُمْ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى اللَّهِ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ 

72Maka jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta imbalan sedikit pun darimu. Imbalanku tidak lain hanyalah dari Allah, dan aku diperintah agar aku termasuk golongan orang-orang Muslim (berserah diri).”

فَكَذَّبُوهُ فَنَجَّيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ وَجَعَلْنَاهُمْ خَلَائِفَ وَأَغْرَقْنَا الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُنْذَرِينَ 

73Kemudian mereka mendustakannya (Nuh), lalu Kami selamatkan dia dan orang yang bersamanya di dalam kapal, dan Kami jadikan mereka itu khalifah, dan Kami tenggelamkan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.

ثُمَّ بَعَثْنَا مِنْ بَعْدِهِ رُسُلًا إِلَى قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا بِمَا كَذَّبُوا بِهِ مِنْ قَبْلُ كَذَلِكَ نَطْبَعُ عَلَى قُلُوبِ الْمُعْتَدِينَ

74Kemudian setelahnya (Nuh), Kami utus beberapa rasul kepada kaum mereka (masing-masing), maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan yang jelas, tetapi mereka tidak mau beriman karena mereka dahulu telah (biasa) mendustakannya. Demikianlah Kami mengunci hati orang-orang yang melampaui batas.

ثُمَّ بَعَثْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ مُوسَى وَهَارُونَ إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ بِآَيَاتِنَا فَاسْتَكْبَرُوا وَكَانُوا قَوْمًا مُجْرِمِينَ 

75.   Kemudian setelah mereka, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir’aun dan para pemuka kaumnya, dengan membawa tanda-tanda (kekuasaan) Kami. Ternyata mereka menyombongkan diri, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.

فَلَمَّا جَاءَهُمُ الْحَقُّ مِنْ عِنْدِنَا قَالُوا إِنَّ هَذَا لَسِحْرٌ مُبِينٌ 

76.   Maka ketika kebenaran dari sisi Kami telah datang kepada mereka, mereka berkata, “Ini benar-benar sihir yang nyata.”

قَالَ مُوسَى أَتَقُولُونَ لِلْحَقِّ لَمَّا جَاءَكُمْ أَسِحْرٌ هَذَا وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُونَ

77.  Musa berkata, “Pantaskah kamu mengatakan terhadap kebenaran ketika ia datang kepadamu, “Sihirkah ini?’” Padahal para penyihir itu tidaklah mendapat kemenangan.

قَالُوا أَجِئْتَنَا لِتَلْفِتَنَا عَمَّا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آَبَاءَنَا وَتَكُونَ لَكُمَا الْكِبْرِيَاءُ فِي الْأَرْضِ وَمَا نَحْنُ لَكُمَا بِمُؤْمِنِينَ

78.   Mereka berkata,“Apakah engkau datang kepada kami untuk memalingkan kami dari apa (kepercayaan) yang kami dapati nenek moyang kami mengerjakannya (menyembah berhala), dan agar kamu berdua mempunyai kekuasaan di bumi (negeri Mesir)? Kami tidak akan mempercayai kamu berdua.”


Tadabbur:
Ayat 71- 78 menjelaskan, Allah memerintahkan Nabi Muhammad Saw. untuk menceritakan kepada umatnya kisah Nabi Nuh dan Nabi Musa dalam menghadapi kaum mereka yang sangat durhaka pada Allah dan tidak mau menaati Rasul mereka.

Nabi Nuh telah berupaya maksimal menyampaikan agama Allah pada kaumnya selama 950 tahun. Mereka bukannya menerima keberadaan Nabi Nuh dengan senang hati, melainkan mempersoalkannya dan bahkan menganggap hanya merugikan mereka. Saking ngototnya mereka menyembah dan mengagungkan berhala-berhala yang mereka pertuhankan itu, Nabi Nuh sampai menantang mereka jika tuhan-tuhan mereka itu dapat mencelakannya. Tentulah mustahil terjadi. Hal lain yang diingatkan Nabi Nuh ialah bahwa ia menyampaikan ajaran Tauhid sama sekali tidak mengharapkan imbalan duniawi dalam bentuk apapun, kecuali hanya pahala dari Allah. Lalu, apa alasan mereka tidak mau memahami dan menerimanya?.

Semakin hari kedurhakaan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya semakin meningkat. Akhirnya Allah tenggelamkan mereka dalam sebuah peristiwa banjir besar yang menenggelamkan semua permukaan bumi, termasuk gunung-gunung. Itulah akhir tragis bagi setiap kaum yang membangkang terhadap ajaran semua para Rasul Allah.

Setelah Nabi Nuh wafat, Allah mengutus beberapa Rasul-Nya kepada kaum mereka. Nasib mereka juga sama tatkala mereka membangkang pada agama Allah dan para Rasul-Nya. Termasuk Fir’aun dan para petingginya yang sombong, menuduh wahyu Allah sebagai sihir, bertahan dengan kemusyrikan dan menuduh Musa dan Harun haus kekuasaan sehingga mereka tidak mau beriman.


 ↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭

📚 Mushaf Tadabbur
👤 Ust. Fathuddin Ja'far, MA
🏡 Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
📎 http://bit.ly/GabungKontaQ
📱 WhatsApp
      Ikhwan: 0852-5541-3213
      Akhwat: 0896-1754-8384
----------------------------


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog