Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

TadabburQu Washilah Dakwahku (III/G2)


Rubrik TadabburQu
"TadabburQu Washilah Dakwahku"

 Edisi III /April 2015
 Ahad, 26 April 2015

 ID kontaQ: 00
GS: 29
Ayat yang ditadabburi: QS. 2:275
TadabburQu:
Sungguh Maha Benar Allaah Dengan Segala Firman-Nya.
BENAR, TAK ADA KETENANGAN saat masih berada dalam genggaman Riba. Selama bekerja bertahun-tahun di Bank, merasakan TIDAK ADA KEBERKAHAN. Walau uang selalu ada, tabungan penuh terus, kalau perlu apa-apa uang selalu tersedia, kalau ada yang butuh, tinggal ngasih aja.. Tapi, TAK ADA KEBAHAGIAAN DI SANA..
Selama bekerja, batin tersiksa, karena sudah tahu hukumnya, tapi seperti tertahan supaya diri ini tetap bertahan di sana, semua karena rayuan dan bisikan-bisikan setan yang menakut-nakuti dengan gambaran kemiskinan. "Ya, aku takut miskin, apalagi saat ini, tidak mudah mencari pekerjaan, apalagi usia ku sudah tidak memungkinkan untuk mengajukan lamaran kerja lagi." saat pikiran itu muncul, diri ini tahu, setan sedang mentertawakan diri yang lemah iman ini.. karena setan-setan itu merasa telah berhasil menipu diri ini dengan memunculkan ketakutan-ketakutan di masa depan.
Dan itu belum berakhir, saat saya telah menguatkan azam, pihak perusahaan kembali menegaskan akan ada biaya pinalti jika saya resign sebelum masa kontrak kerja saya berakhir. Jika saya nekat saya diwajibkan untuk membayar ganti rugi sebanyak gaji kali sisa masa kontrak kerja. padahal saat itu sisa masa kontrak kerja saya masih panjang. dan berbarengan itu ayah saya juga sedang jatuh sakit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Akhirnya, saya tetap bekerja di sana, dengan harapan semoga setelah habis masa kontrak kerja, tidak ada lagi yang menghalangi niat saya untuk berhenti. Tapi, apa yang terjadi, saya malah diangkat jadi pegawai tetap, dan ini artinya segala fasilitas dan gaji saya lebih baik dibanding sebelumnya. Saat dapat kabar itu, saya hanya bisa menangis sejadi-jadinya.. bukan nangis karena nangis bahagia,  tapi nangis karena khawatir akan lebih dipersulit lagi untuk resign dengan status yang sudah menjadi pegawai tetap. dan benar saja, sampai atasannya atasan saya berusaha mempertahankan supaya saya menarik kembali surat pengajuan pengunduran diri. Tapi, saya sudah benar-benar tidak ingin berlama-lama dalam jerat riba ini.
Di saat kerja,  Kerja sih Kerja, ngerjain kerjaan dengan penuh tanggungjawab dan loyalitas, Tetap..
Tapi selama bekerja merasa tertekan sendiri, karena bekerja di tempat yang tidak sesuai dengan hati nurani.
Jadi selama masih kerja di sana cuma bisa nangis dan berdo'a memohon kepada Allooh supaya diberi kemudahan untuk resign dan diberikan ketetapan hati supaya tidak ada keinginan untuk balik lagi. karena teman-teman yang tahu saya mengajukan surat resign, sangat menyayangkan keputusan saya. banyak yang menasehati saya dengan beraneka argumen yang ujung-ujungnya supaya saya membatalkan keinginan saya untuk resign. Saat itu saya benar-benar terus berdo'a supaya Allooh menguatkan hati saya, karena saya tahu hati ini mudah berbolak balik.
Dan, Alhamdulillaah, Allooh kasih jalan, dengan memberi saya sakit yang lama. Sakit yang mengharuskan saya istirahat berbulan-bulan untuk pemulihan. Pihak Perusahaan, mau tidak mau akhirnya mencari orang yang bisa menggantikan posisi saya, karena, semua pekerjaan teman-teman yang lainnya akan terganggu dan terhenti jika tidak ada yang menggantikan posisi saya, karena pekerjaan di sana saling ada keterkaitan (kerja team).
Saat sakit itu, justru saya merasa sangat sehat dan bahagia, rasanya lepas semua beban selama bertahun-tahun di sana. Apalagi saat dapat kabar surat pengajuan pengunduran diri saya di ACC oleh Kantor Pusat.. Jadi November 2014 saya resmi jadi Pengangguran Bahagia...
"Alhamdulillaah Yaa Allooh".. itu saat saya benar-benar ngerasa Allooh benar-benar menolong saya. Akhirnya saya bisa BEBAS dari jerat Riba.
Alhamdulillaah, saat ini, walau tabungan sudah habis, gaji tak pernah masuk rekening lagi, tapi rezeqi dari Allooh tak pernah berhenti.
Diri ini semakin Yakin, sesungguhnya hanya Allooh lah Pemberi Rezeqi, bukan atasan atau perusahaan.
Makanya sedih banget, dulu.. banyak teman-teman yang menghabiskan waktunya hanya untuk kerja sampai rela meninggalkan sholat. Jika disuruh atasan, langsung bersegera mengerjakan dengan cepat, tapi saat ada panggilan sholat, telinga seperti tersumbat. Banyak yang rela bekerja dari pagi sampai malam demi mendapatkan uang lemburan, sampai tak sempat membuka Al Qur'an (bukan membaca Al Qur'an, tapi membukanya saja pun jarang, bahkan tidak pernah, mungkin selain bulan Ramadhan karena jam pulang kerjanya lebih cepat).
Benar-benar, kenikmatan beribadah dan kedekatan dengan Allooh itu terasa hilang saat diri ini mendahului dan mengutamakan dunia. Semoga Allooh mengampuni dosa-dosa masa lalu saya.
Semoga yang belum resign dari Riba, Allooh mantapkan niatnya dan Allooh mudahkan jalannya untuk resign, Aamiin..

*******************************************

Id KontaQ : 300784
GS : 37
Ayat yg ditadabburi : 2: 275-281
Tadaburqu:
Pada dasarnya harta adalah amanah yg Allah berikan pada kita, dan penggunaannya pun harus sesuai dengan perintah A
llah saja. kita semua selaku hamba hamba Allah akan diuji dengan perintah dan laranganNya sebagai tes apakah kita bertaqwa atau taat padaNya? Atau pada selainNya?
Dalam Islam aktivitas ekonomi sdh ada tuntunannya. Termasuk di dalamnya perintah berinfaq dan larangan bertransaksi ribawi sudahlah jelas dan berkali kali ditegaskan dalam sederatan ayat ini. Akhirnya tinggal amal atau praktek yg kita butuhkan. Praktek riba ini berbahaya dan berdampak bukan hanya pd individu saja tp bisa berdampak luar biasa besar pd masyarakat ataupun ummat.
Selain itu dlm ajaran islam perintah untuk memberi keringanan atau toleransi dlm pinjam meminjam sangat dianjurkan. Termasuk membebaskan peminjam dari hutangnya yg kesulitan jg merupakan salah satu anjuran dlm agama Islam,
Sungguh kita beruntung dunia akhirat karena Allah memberi kita bimbingan secara menyeluruh dlm segala sisi kehidupan termasuk dlm bersosial dan berekonomi. Islam adalah agama yg tdk ada dikotomi di dlamnya , tdk ada pemisahan kehidupan duniawi dan akhirat. Jadi kenapa kita mesti ragu dan setengah setengah menjalan ajaran agama kita yg sdh sempurna ini?  Wallahu a'lamu.

ID KontaQ:anin19
GS:56
Ayat yang ditadabburi:275
TadabburQu:
Riba hanya menyengsarakan kita.tidak ada berkah yg kita dapat dari hartanya.maka jauhi riba dari kehidupan kita untuk akhirat

*************************************

ID KontaQ : افر
GS : 56
Ayat Yg ditadabburi : 276
TadabburQu :
Sedekah itu selain menyucikan harta,juga dapat menentramkan jiwa, meskipun saya bukan termasuk orang yg gemar bersedekah

*************************************

ID kontaQ: Dianti
GS : 56
Ayat yang ditadabburi :Qs. Al-baqarah : 275
TadabburQu:
Ibrah untuk diriku sendiri, Orang-orang yg memakan harta riba itu memang tidak akan tentram hidupnya, dia tidak bisa tenang, sungguh riba itu perbuatan yg harus di jauhi 
 

*************************************
ID KontaQ: Dhea Apriana
GS: 56
Ayat yang ditadabburi: 276
TadabburQu: tidak ada keberkahan rizki yg di dapat dari riba, seseorang yg menjalankannya hidupnya akan selalu merasa kekurangan. Sebaliknya sedek membuat rizberkah, hati tentram, selalu cukup dan bersyukur.

*************************************
ID Kontaq:  yuliaa 
GS:  22 
Ayat yg ditadabburi: Al baqarah  279
TadabburQu: sungguh luar biasa azab bg pelaku riba yaitu dia merasakan perang batin melawan Allah dan Rasulnya tentunya sungguh tersiksa org sprti itu, hubungan tdk harmonis antara teman atau saudara sj membuat kita tdk tenang apalagi ini kondisi perang batin melawan Allah dan Rasul dimana Allahlah yg menggenggam jiwa semua makhluk di bumi di langit dan di ant ara keduanya.

**********************************************
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)


**********************************************
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog