Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS. Al-A'raf 88-95

JUZ 9

قَالَ الْمَلأ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لَنُخْرِجَنَّكَ يَا شُعَيْبُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَكَ مِنْ قَرْيَتِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا قَالَ أَوَلَوْ كُنَّا كَارِهِينَ (٨٨)

88. Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri dari kaum Syu’aib berkata, “Wahai Syu’aib! Pasti kami usir engkau bersama orang-orang yang beriman dari negeri kami, kecuali engkau kembali kepada agama kami.” Syu’aib berkata, “Apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak suka? 


قَدِ افْتَرَيْنَا عَلَى اللَّهِ كَذِبًا إِنْ عُدْنَا فِي مِلَّتِكُمْ بَعْدَ إِذْ نَجَّانَا اللَّهُ مِنْهَا وَمَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَعُودَ فِيهَا إِلا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّنَا وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا عَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ (٨٩)

89. Sungguh, kami telah mengadakan kebohongan yang besar terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu setelah Allah melepaskan kami darinya. Dan tidaklah pantas kami kembali kepada-Nya, kecuali jika Allah, Tuhan kami, menghendaki. Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Hanya kepada Allah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik.” 

وَقَالَ الْمَلأ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لَئِنِ اتَّبَعْتُمْ شُعَيْبًا إِنَّكُمْ إِذًا لَخَاسِرُونَ (٩٠)

90. Dan pemuka-pemuka dari kaumnya (Syu’aib) yang kafir berkata (kepada sesamanya), “Sesungguhnya jika kamu mengikuti Syu’aib, tentu kamu menjadi orang-orang yang rugi.” 


فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ (٩١)

91. Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka,


الَّذِينَ كَذَّبُوا شُعَيْبًا كَأَنْ لَمْ يَغْنَوْا فِيهَا الَّذِينَ كَذَّبُوا شُعَيْبًا كَانُوا هُمُ الْخَاسِرِينَ (٩٢)

92. orang-orang yang mendustakan Syu’aib seakan-akan mereka belum pernah tinggal di (negeri) itu. Mereka yang mendustakan Syu’aib, itulah orang-orang yang rugi. 


فَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا قَوْمِ لَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ رِسَالاتِ رَبِّي وَنَصَحْتُ لَكُمْ فَكَيْفَ آسَى عَلَى قَوْمٍ كَافِرِينَ (٩٣)

93. Maka Syu’aib meninggalkan mereka seraya berkata, “Wahai kaumku! Sungguh aku telah menyampaikan amanat Tuhanku kepadamu dan aku telah menasihati kamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang kafir?” 


وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَبِيٍّ إِلا أَخَذْنَا أَهْلَهَا بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُونَ (٩٤)

94. Dan Kami tidak mengutus seorang nabi pun kepada suatu negeri, (lalu penduduknya kesempitan dan penderitaan agar mereka (tunduk dengan) merendahkan diri. 


ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتَّى عَفَوْا وَقَالُوا قَدْ مَسَّ آبَاءَنَا الضَّرَّاءُ وَالسَّرَّاءُ فَأَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ (٩٥)

95. Kemudian Kami ganti penderitaan itu dengan kesenangan sehingga (keturunan dan harta mereka ) bertambah banyak, lalu mereka berkata, “Sungguh nenek moyang kami telah merasakan penderitaan dan kesenangan,”maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan tiba-tiba tanpa mereka sadari.

--------------
Tadabbur:

Ayat 88-95 masih meneruskan cerita kesombongan kaum Nabi Syuaib dan perlawanan mereka terhadap sistem Allah dan Rasul-Nya. Para pemuka masyarakatnya me-ngancam akan mengusir Nabi Syuaib dan para pengikutnya jika tidak kembali kepada agama syirik yang mereka terima secara turun-temurun. Tentu saja Nabi Syuaib mustahil tunduk kepada ancaman itu dan siap menghadapi risiko apapun dari kaumnya.

Nabi Syu’aib mengajak para pengikut setianya untuk bertawakal pada Allah sambil berdoa: Ya Allah, putuskanlah perkara antara kami kaum kami dengan benar. Sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik Pengambil keputusan. Para pemuka dan elite kaum Syuaib bukan hanya membangkang pada Allah dan Rasul-Nya, mereka juga memprovokasi masyarakat agar tidak mengikuti agama Syuaib dengan alasan agar tidak dirugikan. Sewaktu mereka asyik membangkang dan memprovokasi masyarakat, tiba-tiba

Allah kirim gempa besar sehingga seketika itu juga mereka menjadi bangkai-bangkai yang bergelimpangan dalam rumah-rumah mereka. Sehebat dan sekuat apapun mereka yang membangkang pada Nabi Syuaib ternyata tidak berguna sedikitpun di hadapan gempa yang Allah kirim.

Setelah mereka hancur, Nabi Syuaib sedih melihat kondisi mereka dan berkata: Bukankah aku sudah sampaikan pesan-pesan Allah dan saya sudah menasihati kalian? Namun apa yang hendak dikata, begitulah nasib kaum yang kafir pada Allah dan Rasul-Nya. Telah menjadi sunnatullah (sistem Allah) bahwa setiap kaum yang memerangi Allah dan Rasul-Nya, Allah timpakan kepada mereka kesempitan dan penderitaan agar mereka merendahkan hati pada Allah. Kemudian Allah ganti dengan kondisi yang baik sampai mereka berkembang biak. Jika mereka tidak kembali kepada Allah, maka Allah akan siksa mereka secara mendadak, sedangkan mereka tidak menyadari skenario Allah tersebut.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog