Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS. Al-A'raf 96-104

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (٩٦)

96. Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka apa yang telah rasul kerjakan. 


أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ (٩٧)أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ (٩٨)

97. Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur?98. Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain?


أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ (٩٩)

99. Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi. 


أَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِينَ يَرِثُونَ الأرْضَ مِنْ بَعْدِ أَهْلِهَا أَنْ لَوْ نَشَاءُ أَصَبْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَنَطْبَعُ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لا يَسْمَعُونَ (١٠٠)

100. Atau apakah belum jelas bagi orang-orang yang mewarisi suatu negeri setelah (lenyap) penduduknya? Bahwa kalau Kami menghendaki pasti Kami siksa mereka karena dosa-dosanya; dan Kami mengunci hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran). 


تِلْكَ الْقُرَى نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَائِهَا وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا بِمَا كَذَّبُوا مِنْ قَبْلُ كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِ الْكَافِرِينَ (١٠١)

101. Itulah negeri-negeri ( yang telah kami binasakan) itu, Kami ceritakan sebagian kisahnya kepadamu. Rasul-rasul mereka benar-benar telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Tetapi mereka tidak beriman (juga) kepada apa yang telah mereka dustakan sebelumnya. Demikianlah Allah mengunci hati orang-orang yang kafir. 

وَمَا وَجَدْنَا لأكْثَرِهِمْ مِنْ عَهْدٍ وَإِنْ وَجَدْنَا أَكْثَرَهُمْ لَفَاسِقِينَ (١٠٢)

102. Dan Kami tidak mendapati kebanyakan mereka memenuhi janji. Sebaliknya yang Kami dapati kebanyakan mereka adalah orang-orang yang benar-benar fasik. 


ثُمَّ بَعَثْنَا مِنْ بَعْدِهِمْ مُوسَى بِآيَاتِنَا إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَظَلَمُوا بِهَا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ (١٠٣)

103. Setelah mereka, kemudian kami utus Musa dengan membawa bukti-bukti Kami kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari bukti-bukti itu. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. 


وَقَالَ مُوسَى يَا فِرْعَوْنُ إِنِّي رَسُولٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ (١٠٤)

104. Dan Musa berkata, “Wahai Fir’aun! Sungguh, aku adalah seorang utusan dari Tuhan seluruh alam,

--------------

Tadabbur:

Ayat 96-102 menjelaskan satu yang amat penting, khususnya di saat kita hidup sekarang ini dalam krisis multidimensi yang berkepanjangan. Atau-satunya solusi membangun kehidupan suatu negeri yang berkah, sejahtera dan aman, yaitu dengan meluruskan konsep keimanan pada Allah dan membentuk karakter takwallāh dalam diri pemimpin dan masyarakat. Kalau tidak, bersiap-siaplah dihancurkan Allah dengan berbagai cara seperti gempa bumi, angin topan, banjir dan sebagainya seperti yang Allah ceritakan sebelumnya tentang umat Nabi Nuh, Hud, Shaleh, Luth dan Syu’aib. Kekuatan pemerintahan, kecanggihan teknologi dan harta yang melimpah yang mereka miliki tidak berguna sedikitpun menghadapi azab yang Allah turunkan. Biasanya azab tersebut datang di waktu malam saat manusia sedang tidur, atau di waktu dhuha (antara jam 7-11 pagi). Tidak akan ada orang merasa aman dari makar
Allah tersebut kecuali kaum merugi.

Apakah belum cukup bagi kita berbagai bencana yang timpakan pada kaum-kaum sebelum kita dan bahkan di masa kita juga terjadi hal yang sama seperti tsunami, gempa bumi dan ledakan gunung merapi? Allah ceritakan pada kita kehancuran umat-umat terdahulu sebagi balasan atas kedurhakaan mereka pada Allah dan para rasul-Nya. Sebab itu, jangan menunggu kehancuran itu menimpa kita atau Allah tutup hati kita sehingga kita tidak bisa lagi berpikir dan memahami sistem Allah dengan baik. Sayang sekali kebanyakan manusia membangkang pada Allah.

Ayat 103 menjelaskan, Allah mengutus Musa kepada Fir’aun dan pada elite pemerintahannya dengan berbagai bukti kebesaran Allah dan kebenaran dakwah Musa. Fir’aun dan elite pemerintahannya memerangi dakwah Musa tersebut. Dengan kezaliman tersebut, mereka menunggu akhir hidup yang mengenaskan. Nabi Musa menjelaskan pada Fir’aun dan para elite pemerintahannya bahwa ia adalah Rasul Tuhan Pencipta alam semesta, bukan tukang sihir seperti yang mereka tuduhkan.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog