Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS. Al-A'raf 82-87

وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ (٨٢)

82. Dan jawaban kaumnya tidak lain hanya berkata, “Usirlah mereka (Luth dan pengikutnya) dari negerimu ini, mereka adalah orang yang menganggap dirinya suci.” 


فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ (٨٣)

83. Kemudian Kami selamatkan dia dan pengikutnya, kecuali istrinya. Dia (istrinya) termasuk orang-orang yang tertinggal. 


وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ (٨٤)

84. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu. 


وَإِلَى مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ فَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (٨٥)

85. Dan kepada penduduk Madyan, (Kami utus) Syu’aib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman.” 


وَلا تَقْعُدُوا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوعِدُونَ وَتَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِهِ وَتَبْغُونَهَا عِوَجًا وَاذْكُرُوا إِذْ كُنْتُمْ قَلِيلا فَكَثَّرَكُمْ وَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ (٨٦)

86. Dan janganlah kamu duduk di setiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah dan ingin membelokkannya. Ingatlah ketika kamu dahulunya sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. 


وَإِنْ كَانَ طَائِفَةٌ مِنْكُمْ آمَنُوا بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ وَطَائِفَةٌ لَمْ يُؤْمِنُوا فَاصْبِرُوا حَتَّى يَحْكُمَ اللَّهُ بَيْنَنَا 
وَهُوَ خَيْرُ الْحَاكِمِينَ (٨٧)

87. Jika ada segolongan dia kamu yang beriman kepada (ajaran) yang aku diutus menyampaikannya, dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, maka bersabarlah sampai Allah menetapkan keputusan di antara kita. Dialah Hakim yang baik.

--------------
Tadabbur:

Ayat 82-84 masih meneruskan cerita Nabi Luth dengan kaumnya. Seruan Nabi Luth agar mereka berhenti melakukan homo seks malah ditanggapi negatif dan mereka memprovokasi masyarakat untuk mengusir Nabi Luth dari negeri dan menuduh Luth dan pengikutnya sok suci. Lalu Allah selamatkan Luth dan keluarganya, kecuali istrinya karena termasuk golongan orang-orang yang durhaka pada Allah dan Rasul-Nya. Allah hancurkan mereka dengan hujan batu panas sebagai akibat pembangkangan mereka terhadap sistem Allah dan Rasul-Nya.

Ayat 85-87 menceritakan kisah Nabi Syuaib dengan kaumnya di negeri Madyan. Inti dakwahnya Nabi Syuaib ialah: a) Mengesakan dan menyembah Allah saja. b) Jujur dalam takaran dan timbangan. c) Tidak boleh melakukan kerusakan di atas muka bumi. Penduduk Madyan menolak dakwah Nabi Syuaib. Bahkan mereka duduk-duduk di pinggir jalan sambil menakut-nakuti sesama mereka agar tidak mengikuti dakwah Nabi Syuaib dan melarang orang dari mengikuti sistem Allah. Mereka juga berupaya untuk merusak ajaran Allah. Mereka tidak mau mengingat nikmat Allah di mana mereka pada awalnya sedikit lalu Allah perbanyak jumlah mereka. Mereka tidak mau mengambil pelajaran dari nasib tragis orang-orang sebelum mereka yang merusak di atas muka bumi ini.

Allah menghibur Nabi Syuaib dengan menceritakan nabi sebelumnya juga me-ngalami hal yang sama. Sunnatullah dalam berdakawah kepada mentauhidkan Allah pasti ada sekelompok yang beriman dan ada pula yang kafir, kendati biasanya yang kelompok terakhir ini lebih banyak.

Solusinya adalah sabar dan sabar dan sabar, sampai Allah sendiri yang akan mengambil keputusan apakah akan musnahkan orang-orang yang tetap bertahan dengan kekufuran dan kemusyrikan mereka dengan azab yang mengerikan sehingga mereka tersiksa dan musnah seperti yang Allah putuskan terhadap kaum Nuh, Hud dan Saleh, atau Allah berikan kepada mereka hidayah karena mereka mau tunduk dan ikhlas menerima ajaran Allah dan Rasul-Nya seperti kaum Nabi Yunus. Sesungguhnya Allah itu adalah sebaik-sebaik pengambil keputusan atau sebaik-baik Penghukum. Tugas para rasul-Nya hanya menyampaikan risalah-Nya.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog