وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ (١٠)
10. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ هَمَّ قَوْمٌ أَنْ يَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ أَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ (١١)
11. Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu, ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah-lah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal.
وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ أَقَمْتُمُ الصَّلاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لأكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَلأدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ (١٢)
12. Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik,268 pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti, akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barang siapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”
فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ وَلا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلا قَلِيلا مِنْهُمْ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (١٣)
13. (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, maka Kami melaknat mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka sudah mengubah firman (Allah) dari tempatnya,269 dan mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau (Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
-------------
Catatan Kaki:
268. Menginfakkan harta untuk menunaikan kewajiban dengan hati yang ikhlas.
269. Mengubah arti kata-kata, tempat, atau menambah dan mengurangi.
--------------
Tadabbur:
Ayat 10 masih meneruskan ayat sebelumnya terkait kewajiban penegakan keadilan. Jika menegakkan keadilan yang merupakan pilar politik dan pemerintahan Islam yang utama itu didasari keimanan kepada Allah, maka ia termasuk amal saleh dan akan mendapatkan ampunan dan balasan yang besar. Jika yang terjadi adalah sebaliknya, yakni menolak dan tidak meyakini sistem Allah, maka pelakunya akan menjadi penghuni neraka.
Ayat 11-13 menyeru kaum mukmin agar mengingat berbagai nikmat Allah yang amat banyak dan besar. Di antaranya, Allah selamatkan kaum mukmin generasi pertama yang beriman pada Allah dan Rasul-Nya dari serang-an dan kejahatan orang-orang kafir yang ingin menghabisi mereka. Sebab itu, kalau kaum mukmin setelah mereka ingin selamat dan mendapatkan perlindungan yang sama dari Allah, maka jadikanlah takwa dan tawakkal pada Allah pegangan hidup sehari-hari.
Allah mengingatkan kaum mukmin agar tidak seperti Bani Israel yang tidak komit dengan janji mereka pada Allah terkait pelaksanaan berbagai ajaran agama seperti salat, zakat, beriman pada para rasul, menolong mereka dan berinfak di jalan Allah. Jika mereka lakukan semua itu dengan baik, maka Allah berjanji akan menghapuskan semua dosa dan kesalahan mereka dan memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya berbagai sungai. Kenyataanya, semua ajaran agama tersebut mereka langgar. Pelanggar ajaran agama itulah yang menyebabkan mereka tersesat dari jalan Allah yang lurus.
Bani Israel bukan hanya tersesat, tapi juga mendapat laknat dari Allah, lalu hati mereka menjadi keras. Maka tidak heran jika kecenderungan mereka mengubah wahyu Allah (Taurat dan Injil) dari makna yang sesungguhnya, melupakan ibadah dan amal saleh dan selalu berkhianat, kecuali sedikit dari kalangan mereka. Namun demikian, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. agar memaafkan dan berlapang dada terhadap mereka. Karena Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik.
Posting Komentar