1. Dewi
Assalaamu'alaikum, pertanyaan saya mengenai surah Hud ayat 6. Apakah keterkaitan antara firman Allah bahwa tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah yg memberi rizki-- dengan maksud dari tmpat berdiam & tempat penyimpanan (spt yg terdapat dlm footnote 395). Jazakallaah.
Jawaban :
Waalaikumussalam warahmatulllahi wabarokatuh…
Maksud ayat tersebut ialah Allah bukan saja menjamin rezeki setiap makhluk-Nya, melainkan juga Maha Mengetahui tempat tinggal / persembunyian mereka dan tempat di mana mereka mati.
2. Laila
a. Di ayat 7 Surah Hud dinyatakan Allaah menciptakan langit dan bumi dlm 6 masa dan ars-Nya di atas air. Mohon penjelasan maksud 6 masa itu dan maksud Ars-Nya di atas air itu bgmn?
Jawaban :
Ada beberapa pendapat ulama tafsir terkait masa penciptaan langit, bumi dan apa yang ada dalam keduanya. Di antaranya seperti yang dijelaskan Imam At-Thabari dalam tafsirnya melalu sebuah hadits shahih riwayat Imam Muslim yang berasal dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah Saw. memegang tanganku sambil bersabda : “ Allah menciptakan tanah pada hari Sabtu. Dia menciptakan gunung-gunung di atasnya pada hari Ahad. Lalu Dia menciptakan pepohonan pada hari Senin. Dan Dia menciptakan sesuatu yang dibenci pada hari Selasa. Dan menciptakan cahaya pada hari Rabu dan menyebarkan semua yang melata pada hari Kamis dan Dia menciptakan Adam setelah ashar hari Jumat sebagai penciptaan terakhir makhluk dan waktu terakhir hari Jumat, yakni antara ashar sampai malam (tenggelam matahari).
Sedangkan yang dimaksud dengan Arsy-Nya di atas air ialah, Allah menjelaskan awal penciptaan alam semesta. Sebelum bumi dan langit dipisahkan/diciptakan terpisah, maka alam ini adalah suatu yang terpadu. Sebelum Allah pisahkan bumi dengan langit, maka Allah ciptakan Arasy-Nya di atas air. Kemudian baru Allah ciptakan benda-benda langit dan memisahkannya dari bumi melalui peristiwa yang dikenal kalangan saintis dengan big bang (dentuman besar) seperti yang Allah isyaratkan dalam surah Al-Anbiya’ : 30 “Tidakkah orang-orang kafir itu memperhatikan bahwa sesungguhnya langit dan bumi itu dahulu suatu yang menyatu. Lalu Kami pisahkan keduanya dan Kami jadikan semua mahluk hidup itu dari air. Mengapa mereka tidak juga beriman (kepada Allah)?”
3. Nur Komariah
Asslkm Ingin tanya ttg ayat 86 surat hud. Apa maksud dr sisa yang halal dr Allah?
Jawaban :
Waalaikumussalam..
Ayat ini terkait dengan sifat kaum Nabi Syuaib yang suka curang dalam berdagang dan menimbang dengan harapan pendapatan dan keuntungan mereka lebih banyak dengan kecurangan tersebut. Lalu Allah jelaskan bahwa apa yang mereka peroleh dari berdagang dan menimbang dengan jujur dan benar adalah yang halal kendati lebih sedikit dan jauh lebih baik dari apa yang mereka dapatkan melalui kecurangan itu kendati lebih banyak.
4. Laila
QS. Hud 98-106 --> di tadabbur point 5 dijelaskan larangan toleransi antar umat Islam dengan umat lain. Nah, bagaimana dg keadaan di ngara indonsia yg mengusung toleransi antar umat beragama, bahkan beberapa pemuka agama menyerukan toleransi dg agama lain. Sebnarnya apa pengertian toleransu dan batasannya? dan mngapa dilarang?
Jawaban :
Toleransi antar pemeluk agama yang diajarkan Al-Qur’an ialah bahwa umat Islam tidak boleh memaksa umat lain untuk masuk Islam. (Surah Al-Baqarah : 256), begitu juga sebaliknya.
Dan begitu juga seperti yang Allah jelaskan dalam surah Al-Kaafirun ayat 1 – 6. Al-Qur’an melarang umat Islam untuk mengakui kebenaran agama lain, mengikuti ajaran agama lain baik yang terkait aqidah, ibadah, muamalah, hukum, akhlak dan seterusnya dan wajib mengimani bahwa agama Islam satu-satunya agama yang benar dan diridhai Allah sehinga hanya Islam satu-satunya yang bisa menyelamatkan manusia dari kesesatan hidup di dunia dan sengsara di akhirat. (Surah Al-Maidah : 3 dan Ali Imran : 85).
Toleransi yang dikembangkan dan diajarkan di Indonesia bukanlah toleransi melainkan ajakan kekufuran dan kemusyrikan dengan mengakui atau meyakini semua agama adalah sama di sisi Allah. Ini adalah sebuah kebohongan besar.
5. Suryani:
a. aslm. praktik homo, lesbi, bisex skr ini luar biasa, bahkan di blow up media menjadi sesuatu yg biasa. apakah akan terjadi azab Allah seperti halnya kaum nabi luth?
Jawaban :
Waalaikumussalam..
Semua azab dan kehancuran yang menimpa umat-umat terdahulu termasuk umat Nabi Luth adalah disebabkan dosa-dosa yang mereka lakukan dan tidak mau dan membangkang kepada ajaran para Rasul mereka, bahkan sampai ingin membunuh para Nabi mereka seperti yang dialami oleh banyak Nabi, termasuk nabi kita Muhammad Saw.
Ini adalah sebuah ketetapan dan sistem yang Allah terapkan untuk semua manusia sebagaimana yang Allah firmankan dalam Surah Al-Ankabut. Setelah Allah bercerita banyak tentang umat yang Ia azab dan musnahkan, lalu Allah menjelaskan dalam ayat 40 : Maka setiap (kaum) Kami siksa disebabkan dosanya. Maka di antara mereka ada yang Kami kirim padanya angin kencang, dan di antara mereka ada yang Kami siksa dengan halilintar, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan dalam bumi dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan dalam laut. Dan Allah sama sekali tidak menzalimi mereka, dan akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri (dengan dosa-dosa yang mereka lakukan).
b. Ustadz, mengenai tadabbur QS. Hud ayat 89-97..bagaimana ciri2 org yg sedang ditimpa azab (pd saat ini)? apa bedanya dg ujian, musibah, n azab. yang mungkin sedang dialami ummat manusia pd saat ini? bagaimana jk manusia secara tdk sengaja tobat (sambal)? sebentar tobat, sebentar kumat? mohon pencerahannya?
Jawaban :
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa pembangkangan dan berbuat dosa-dosa besar secara terus menerus bisa menyebabkan azab Allah turun. Sedangkan cobaaan atau ujian adalah disebabkan Allah ingin menguji kualitas iman seseorang atau sekelompok kaum Mukmin. Sifatnya tidak massal dan tidak terus menerus atau sampai musnah.
Sedangkan taubat yang diterima adalah yang serius atau nashuha seperti yang Allah jelaskan dalam surah At-Tahrim : 8.
Sedangkan taubat yang diterima adalah yang serius atau nashuha seperti yang Allah jelaskan dalam surah At-Tahrim : 8.
Tadabbur Surah Hud ayat 109-117
6. Meilidiawati
Tadabbur Surah Hud ayat 109-117 Assalamualaikum, saya mau bertanya fenomena yang terjadi sekarang sebagian Muslim sangat keras terhadap umat Muslim namun lemah lembut terhadap orang kafir, apakah hal tsb dapat menjadikannya kafir? Syukran..
Jawaban :
Waalaikumussalam…
Sifat tersebut tidak menjadikan orangnya kafir. Akan tetapi ia berdosa karena berlawanan dengan sifat yang diajarkan Al-Qur’an seperti tegas dan keras terhadap kaum kafir dan lunak lembut serta berkasih sayang terhadap sesama Muslim. (Surah Al-Fath : 29).
7. Debi
a. Terkait tadabbur Surah Hud Ayat 116, Bagaimana konsep ideal nahi mungkar agar tetap sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah? Terlebih jika dikaitkan dengan kondisi saat ini, dengan banyaknya penyimpangan yang terjadi baik dari level atas hingga masyarakat bawah yang seakan-akan dibiarkan merajalela.
Jawaban :
Konsep nahi mungkar Al-Qur’an dan Sunnah itu sudah sangat ideal dalam kondisi apapun, kapanpun dan di mana saja. Dalam Al-Qur’an dijelaskan dua sisi dakwah yang wajib dijalankan sekaligus, amar ma’ruf dan nahi mungkar. Tidak bisa satu sisi saja, harus dijalankan kedua-duanya. Jika tidak, dakwah Islam lari di tempat atau bahkan mundur ke belakang.
Terkait konsep dakwah tersebut ada beberapa hal yang harus dipenuhi dan saling terkait :
1. Para Da’i yang memiliki sifat-sifat yang cukup sebagai Da’i seperti berilmu tentang Al-Quran, Siroh Rasulullah, Siroh Sahabat Rasulullah, sejarah umat Islam, bertaqwa, takut hanya pada Allah, tidak cinta dunia, dapat menjadi teladan, memahami kondisi di zamannya dan percaturan antara hak dan batil dan seterusnya.
2. Tujuan/Ghoyah Dakwah hanya mencari ridha Allah.
3. Konsep dakwah yang jelas, bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah, dan para ulama besar sepanjang sejarah umat Islam.
4. Adanya sarana dakwah yang memadai.
5. Adanya komunitas yang mau dan siap hidup secara Islam di tengah-tengah sistem jahiliyah yang mendominasi sebagaimana yang dialami oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
Jika 5 hal tersebut tidak dijalankan secara bersamaan maka akan sulit mencari format amar ma’ruf dan nahi mungkar yang ideal, karena keduanya hanyalah buah dari ke 5 poin tersebut.
b. Mohon dijelaskan ihwal prinsip Islam khususnya di point 1 dan 3 terkait “…tidak boleh ragu sedikitpun atas kesesatan ibadah orang-orang kafir dan bersifat lunak..” faktanya kita sering disuguhkan dengan fenomena ‘doa bersama’ yang dimotori oleh beberapa alim ulama dan hal ini dikatakan sebagai bentuk toleransi antar agama.
Jawaban :
Ide dan perbuatan “do’a bersama” itu jelas berlawanan dengan aqidah dan keimanan umat Islam yang dijelaskan AL-Qur’an dan Sunnah. Bagaimana mungkin bisa doa’ bersama, tuhannya saja berbeda, cara dan tujuannya juga berbeda. Tuhan kaum Muslimin itu Allah yang MahaEsa, sedangkan agama lain adalah berbilang/bersyarikat dan sebagiannya disekutukan dengan Allah seperti kaum Nasrani menyekutukan Allah dengan Isa, Yahudi menyekutukan Allah dengan Uzair (Surah At-Taubah : 30) dan kaum Musyrikin lainnya dengan patung. Do’a bersama itu tidak akan dilakukan kecuali oleh orang-orang yang cacat iman dan Islamnya.
8. Pujiatin:
Assalamu'alaykum warahmatullah. Mohon pencerahan abah
Dlam tadabbur surah Hud ayat 109-117 dijelaskan Allah melarang kaum Mukmin meridhai ibadah kaum kafir dan musyrik, bersikap lunak pada mereka dalam masalah-masalah prinsip dan meminta tolong kepada kepada mereka, kecuali dalam masalah yang sangat terbatas dan tidak mempengaruhi nilai Islam. Bagaimanakah menyikapi jika ada yang bilang itu ada kaitannya dg toleransi umat beragama, semisal kita memberikan / memfasilitasi tempat untuk melakukan aktifitas mereka..
Jawaban :
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh…
Toleransi antar umat beragama itu hanya sebatas saling tidak mengganggu, bukan saling bertukar ajaran. Dalam Islam cara seperti itu adalah kekufuran dan kemusyrikan. Itu yang pernah ditawarkan kaum kafir Quraisy kepada Rasulullah agar kaum kafir Quraisy itu menghormati Rasulullah dan Rasulullah juga harus menghormati mereka dan agama mereka. Lalu Allah turunkan surah Al-Kafirun yang terkenal itu.
9. Irkhaemil
Assalamu'alaykum.... Tanya ustadz...
Apakah umat nabi nuh..nabi hud..nabi saleh..nabi syuaib dan nabi lain sebelum nabi muhammad..hanya diperintahkan untuk mentauhidkan Allah saja?? apakah ada perintah ibadah lain seperti shalat,puasa,zakat/berinfaq,haji dan amal ibadah lainnya sebagaimana kita sebagai umat muslim...?? Seperti shalat, mengingat perintah sholat turun saat Rosulullah isra mi'raj. apakah shalatnya sama dg rosulullah atau shalatnya hanya dzikir untuk mengingat Allah saja tanpa ada rukun shalat seperti shalat kita..??? Jazaakumullah...
Jawaban :
Waalaikumussalam… Umat-umat Nabi terdahulu dan umat umat Nabi Muhammad Saw sama-sama diperintahkan mentauhidkan Allah dan menyembahnya melalui syariat yang Allah tetapkan di zamannya masing-masing. Adapun shalat adalah ibadah yang berlaku bagi umat-umat terdahulu kendati cara dan rakaatnya bisa saja berbeda, seperti Nabi Isa dan Ismail misalnya. (Surah Maryam : 31 dan 55). Shalat yang diterima Rasulullah pada waktu isro’ dan mikraj itu ialah shalat 5 waktu terkait ibadahnya umat Islam atau umat lain yang masuk Islam setelah kerasulan Nabi Muhammad Saw.
10. Yuyun
Assalamualaikum...tanya ust..
1. Masyarakat madyan kalo d zaman kita sekarang, itu ada d negri mana yah?
Jawaban :
Menurut sebagian ahli, Madyan terletak dalam kawasan Arab Saudi, sekitar 230 Km dari kota Tabuk atau 70 Km dari Laut Merah.
2. Knp di Al Quran Allah menyebut diriNya terkadang ada "AKU" ada "KAMI".mohon penjelasannya.
Jawaban :
Menggunakan kata Nahnu (Kami) adalah untuk keagungan diri-Nya.. Karena Alla Maha Agung, maka Dia berhak mengagungkan diri-Nya. Sedangkan kata “Ana (Aku) adalah menunjukkan atas diri-Nya.
3. Kisah nabi luth yang ummatnya berbuat homoseksual, sepertinya terualang di zaman sekarang.berarti kisah para2 nabi akan selalu berulang d zaman kita sekarang ya ustadz? Naudzubillah..Jazakallah khoir ust
Jawaban :
Kisah-kisah di zaman para Nabi terdahulu akan terulang di zaman setelahnya. Sebab itu Allah utus Nabi terakhir Muhammad Saw agar manusia selamat dari berbagai penyimpangan agar azab Allah tidak menimpa mereka. Namun disayangkan hanya sedikit manusia yang mau menjadi pengikut setia Muhammad Shallahu alaihi wassallam. Semoga kita termasuk ke dalam kelompok yang sedikit (guraba’) itu dan terhindar dari azab Allah di dunia dan akhirat. Aamiin.
11. Dewi Haris
Dalam taddabur surat Hud 118-123 dijelaskan bahwa Allah memberikan pilihan pada manusia apakah akan beriman atau tidak. Pada saat kapankah pilihan itu diberikan pada manusia ? Sebelum kita dilahirkan, atau selama kita hidup di dunia ? Apakah Allah tutup hati seseorang setelah orang itu mengetahui adanya pilihan tersebut dan sudah memahami secara benar adanya pilihan itu ? Apakah orang2 yg sudah ditutup hatinya tidak dibukakan pintu taubat ?
Jawaban :
Dalam berbagai kitab Tafsir dijelaskan bahwa Allah memberikan kesaksian kepada semua keturunan Adam (manusia) atas eksistensi-Nya sebagai Tuhan Pencipta mereka dan mereka pun mengakui hal tersebut. (Surah Al-A’raf : 172). Sebab itu, setiap manusia pada dasarnya memiliki kecenderungan mentauhidkan Allah. Kemudian Allah utus para Rasul dan turunkan berbagai kitab-Nya serta dibekali dengan penglihatan, pendengaran dan hati/pemikiran. Semua itu sudah cukup bagi manusia untuk memilih jalan hidup yang benar dan lurus dan menghindar dari jalan sesat yang disebarkan setan kepada manusia. Apabila manusia tetap menjauh dari jalan yang lurus dan membangkang kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Allah biarkan mereka dan giring mereka ke jalan neraka sebagai akibat pilihan mereka sendiri. (Surah An-Nisa’ : 163 – 170)
12. Debi
Apa makna dikisahkannya secara berulang kali kisah-kisah dari para Nabi dan Rasul yang kerap kali ditemukan dalam surah-surah di dalam Al-Quran?
Jawaban :
Hikmahnya agar kita umat Nabi Muhammad menjadikannya pelajaran yang terbaik dalam menjalankan kehidupan ini. (Surah Thoha ; 128)
Posting Komentar