فَلَمَّا ذَهَبُوا بِهِ
وَأَجْمَعُوا أَنْ يَجْعَلُوهُ فِي غَيَابَةِ الْجُبِّ وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ
لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
5. Maka ketika mereka membawanya dan sepakat
memasukkan ke dasar sumur, Kami wahyukan kepadanya, “Engkau kelak pasti akan
menceritakan perbuatan ini kepada mereka, sedang mereka tidak menyadari.”
وَجَاءُوا أَبَاهُمْ
عِشَاءً يَبْكُونَ
16. Kemudian mereka datang kepada ayah mereka
pada petang hari sambil menangis.
قَالُوا يَا أَبَانَا
إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ
الذِّئْبُ وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ
17. Mereka berkata, “Wahai ayah kami!
Sesungguhnya kami pergi berlomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang
kami, lalu dia dimakan serigala; dan engkau tentu tidak akan percaya kepada
kami, sekalipun kami berkata benar.”
وَجَاءُوا عَلَى قَمِيصِهِ بِدَمٍ كَذِبٍ قَالَ بَلْ سَوَّلَتْ
لَكُمْ أَنْفُسُكُمْ أَمْرًا فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا
تَصِفُونَ
18. Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang
berlumuran) darah palsu. Dia (Yakub) berkata, “Sebenarnya hanya dirimu
sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu; maka hanya bersabar
itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya
terhadap apa yang kamu ceritakan.”
وَجَاءَتْ سَيَّارَةٌ
فَأَرْسَلُوا وَارِدَهُمْ فَأَدْلَى دَلْوَهُ قَالَ يَا بُشْرَى هَذَا غُلَامٌ
وَأَسَرُّوهُ بِضَاعَةً وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَعْمَلُونَ
19. Dan datanglah sekelompok musafir, mereka
menyuruh seorang pengambil air. Lalu dia menurunkan timbanya. Dia berkata, “Oh,
senangnya, ini ada seorang anak muda!” Kemudian mereka menyembunyikannya
sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ
دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَ
20. Dan mereka menjualnya (Yusuf ) dengan
harga rendah, yaitu beberapa dirham saja, sebab mereka tidak tertarik
kepadanya.
وَقَالَ الَّذِي اشْتَرَاهُ
مِنْ مِصْرَ لِامْرَأَتِهِ أَكْرِمِي مَثْوَاهُ عَسَى أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ
نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَكَذَلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الْأَرْضِ
وَلِنُعَلِّمَهُ مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ
وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
21. Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,410
“Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah- mudahan dia
bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami
memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami
ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusanNya, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengerti.
وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ
آَتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
22. Dan ketika dia telah cukup dewasa, Kami berikan kepadanya kekuasaan
dan ilmu. Demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
----------------------
Catatan
Kaki:
410. Orang dari Mesir yang membeli Yusuf itu seorang
pembesar Mesir Al-Aziz, biasa dikenal dengan nama Qitfir. Dalam sebagian Kitab
tafsir disebutkan nama istrinya Rail, dan ada juga yang menyebut Zulaikha atau
Zalikha. Namum riwayat yang menyebutkan nama-nama tersebut tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
----------------------
Tadabbur:
Ayat 15-22 meneruskan kisah Yusuf dan konspirasi saudara-saudara Yusuf
terhadap dirinya dan peristiwa-peristiwa yang dihadapi oleh Yusuf berikutnya.
Setelah mereka membawa Yusuf ke tempat yang disepakati, mereka memasukkan
Yusuf ke dalam telaga yang direncanakan sebelumnya. Yusuf pun tinggal dalam
telaga yang gelap dan dingin. Lalu Allah mewahyukan kepadanya bahwa pada suatu
hari nanti Yusuf akan menceritakan pada mereka perbuatan jahat itu.
Pas waktu isya’ tiba, mereka pulang dan menemui nabi Ya’qub sambil menangis
palsu dan menceritakan cerita bohong terkait musibah yang dialami Yusuf. Mereka
mengarang cerita palsu bahwa Yusuf dimakan serigala saat mereka melakukan perlombaan
sedangkan Yusuf ditinggal di tempat perlengkapan mereka. Mereka membawa baju
Yusuf yang sudah dilumuri darah palsu.
Melihat kelakuan mereka itu, Yakub hanya berucap: Kalian telah dikuasai
hawa nafsu dan aku harus sabar. Allah jualah tempatku meminta pertolongan
terhadap apa yang kalian ceritakan itu. Hati kecil Ya’qub sebenarnya tidak
mepercayai begitu saja peristiwa yang mereka ceritakan.
Yusuf mulai memasuki episode
kedua dari hidupnya. Ia diambil oleh para pedagang yang mengambil air dari
sumur tersebut dan menjualnya dengan harga yang sangat murah karena mereka
adalah orang-orang yang zuhud (tidak rakus pada harta). Yusuf dibeli raja Mesir
dan meminta agar istrinya menjaga Yusuf dengan baik sebagai anak angkat.
Begitulah cara Allah mengangkat derajat Yusuf dengan mengajarkan padanya ilmu
takwil mimpi, hikmah dan ilmu setelah ia dewasa.
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
http://bit.ly/GabungKontaQ
WhatsApp
Ikhwan: 0852-5541-3213
Akhwat: 0896-1754-8384
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
Ikhwan: 0852-5541-3213
Akhwat: 0896-1754-8384
----------------------------
Posting Komentar