Evaluasi Tadabbur Pekan ke 73

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim

📝 Evaluasi Materi Tadabbur Minggu ke-73
📚 Materi Tadabbur QS. Faathir Ayat 4-45 & QS. Yaasiin Ayat 1-12

----------------------------------
Link Evaluasi: http://bit.ly/1ftHI5B
----------------------------------

✊Semangat Jumat, Selamat Mengerjakan!🎉

==========================
PETUNJUK PENGERJAAN:
1. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab!
2. Jangan menyalin semua materi tadabbur!
3. Jawablah dengan ringkas, padat dan jelas!
==========================

Nama:
ID KontaQ:
Grup SK:
Domisili:

* Wajib Diisi

1. Dalam QS. Faathir ayat 7 dinyatakan bahwa orang-orang yang kafir akan mendapat (a) .... sedangkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan akan memperoleh (b) ..... dan (c) ..... *

2. Perumpamaan yang disematkan Al Qur’an kepada orang kafir kepada Allah, Rasulullah dan Al Qur’an dengan yang beriman yaitu (a) ....., (b) ....., (c) ...., (d) .... Dan pada ayat berapakah hal itu disebutkan (d) .... *

3. Perniagaan yang tidak akan merugi adalah perniagaan kita dengan Allah, namun dengan memenuhi syarat-syarat berupa (a) ...., (b) ...., dan (c) .... Hal ini merupakan inti tadabbur ayat (d) .... *

4. Menurut tadabbur QS. Faathir ayat 31, umat Rasulullaah Saw terbagi dalam tiga kelompok, yaitu, (a) ...., (b) ...., dan (c) .... *

5. Sebutkan secara singkat keadaan yang dialami oleh penduduk neraka menurut QS. Faathir ayat 36 dan 37! *

6. Mengapa kita sangat dianjurkan untuk memperlajari kisah-kisah umat yang dialami oleh umat-umat terdahulu sebagaimana yang diceritakan dalam surah-surah yang ada di Al Qur’an? *

7. Menurut pemahaman anda, apa yang menyebabkan Allah menangguhkan hukuman bagi manusia terhadap apa yang telah diperbuatnya? *

8. Sebutkan salah satu point tadabbur QS. Yaasiin yang telah anda pelajari! *

Alhamdulillaah.
Jazaakumullaah khoiran katsiiran

🔖 Sesungguhnya Al Quran menunjukkan kepada kalian penyakit kalian dan obat penawarnya. Penyakit kalian adalah dosa-dosa dan kesalahan, sementara obat penawarnya adalah istighfar (Imam Qatadah)