رَضُوا بِأَنْ يَكُونُوا
مَعَ الْخَوَالِفِ وَطُبِعَ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ
87. Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang, 375 dan
hati mereka telah tertutup, sehingga mereka tidak memahami (kebahagiaan beriman
dan berjihad).
لَكِنِ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ
جَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَأُولَئِكَ لَهُمُ الْخَيْرَاتُ
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
88. Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia, (mereka) berjihad
dengan harta dan jiwa. Mereka itu memperoleh kebaikan. Mereka itulah
orang-orang yang beruntung.
أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ
جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ
89. Allah telah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir
di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang
agung.
وَجَاءَ الْمُعَذِّرُونَ
مِنَ الْأَعْرَابِ لِيُؤْذَنَ لَهُمْ وَقَعَدَ الَّذِينَ كَذَبُوا اللَّهَ
وَرَسُولَهُ سَيُصِيبُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
90. Dan di antara orang-orang Arab Badui datang (kepada Nabi) mengemukakan
alasan, agar diberi izin (untuk tidak pergi berperang), sedang orang-orang yang
mendustakan Allah dan Rasul-Nya, duduk berdiam. Kelak orang-orang yang kafir di
antara mereka akan ditimpa azab yang pedih.
لَيْسَ عَلَى الضُّعَفَاءِ
وَلَا عَلَى الْمَرْضَى وَلَا عَلَى الَّذِينَ لَا يَجِدُونَ مَا يُنْفِقُونَ
حَرَجٌ إِذَا نَصَحُوا لِلَّهِ وَرَسُولِهِ مَا عَلَى الْمُحْسِنِينَ مِنْ سَبِيلٍ
وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
91. Tidak ada dosa (karena tidak
pergi berperang) atas orang yang lemah, orang yang sakit, dan orang yang akan
mereka infakkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tidak ada alasan apa pun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
وَلَا عَلَى الَّذِينَ
إِذَا مَا أَتَوْكَ لِتَحْمِلَهُمْ قُلْتَ لَا أَجِدُ مَا أَحْمِلُكُمْ عَلَيْهِ
تَوَلَّوْا وَأَعْيُنُهُمْ تَفِيضُ مِنَ الدَّمْعِ حَزَنًا أَلَّا يَجِدُوا مَا
يُنْفِقُونَ
92. Dan tidak ada (pula dosa) atas orang-orang yang datang kepadamu (Muhammad),
agar engkau memberi kendaraan kepada mereka, lalu engkau berkata, “Aku tidak
memperoleh kendaraan untuk membawamu,” lalu mereka kembali, sedang mata mereka
bercucuran air mata karena sedih, disebabkan mereka tidak memperoleh apa yang
akan mereka infakkan (untuk ikut berperang).
إِنَّمَا السَّبِيلُ عَلَى
الَّذِينَ يَسْتَأْذِنُونَكَ وَهُمْ أَغْنِيَاءُ رَضُوا بِأَنْ يَكُونُوا مَعَ
الْخَوَالِفِ وَطَبَعَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
93. Sesungguhnya alasan (untuk
menyalahkan) hanyalah terhadap orang-orang yang meminta izin kepadamu (untuk
tidak ikut berperang), padahal mereka orang kaya. Mereka rela berada bersama
orang-orang yang tidak ikut berperang dan Allah telah mengunci hati mereka,
sehingga mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka).
----------------------
Catatan
Kaki:
375.
Perempuan, anak-anak, orang yang lemah,
orang yang sakit, dan orang yang sudah tua.
----------------------
Tadabbur:
Ayat 87 masih menjelaskan sifat orang-orang munafik sebelumnya, yakni
mereka sungguh mencintai untuk tidak diajak berjihad di jalan Allah. Sebab itu,
Allah mengunci mati hati mereka, ka-ena mereka tidak mau ramah sedikit pun.
Sebab itu, orang membenci jihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa adalah
orang munafik tulen, seperti yang dijelaskan ayat-ayat sebelumnya.
Ayat 88 dan 89 menjelaskan sifat dan karakter Rasul Saw. dan kaum mukmin
yang setia bersamanya. Mereka mencintai jihad fi sabilillah dengan harta
dan jiwa mereka. Allah janjikan untuk mereka kebaikan yang banyak dan mereka
adalah orang-orang yang beruntung. Allah telah siapkan untuk mereka surga yang
mengalir di bawahnya beraneka ragam sungai, mereka kekal di dalamnya dan itulah
kesuksesan tanpa batas.
Ayat 90 menjelaskan bahwa dari
kalangan Arab Badui juga ada yang tidak suka berjihad dan lebih suka
duduk-duduk bersama kaum yang menentang Allah dan Rasul-Nya. Mereka juga akan
mendapat azab seperti kaum Munafik itu.
Ayat 91 dan 92 menjelaskan orang-orang yang dibolehkan tidak ikut berjihad
ialah, orang lemah, orang sakit, tidak memiliki bekal yang dibawa berjihad
selama mereka jujur kepada Allah dan Rasul-Nya dan orang miskin.
Ayat 93 menegaskan kembali bahwa ciri kemunafikan itu
diantaranya meminta izin untuk tidak ikut berperang padahal mereka orang-orang
kaya dan menyukai bergabung dengan orang-orang tidak ikut berperang. Perbuatan
seperti itu menyebabkan Allah mengunci mati hati mereka sehingga mereka tidak
kunjung mengerti dan memahami keajaiban jihad fi sabilillah.
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Mushaf Tadabbur
Ust. Fathuddin Ja'far, MA
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
Ust. Fathuddin Ja'far, MA
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
http://bit.ly/GabungKontaQ
WhatsApp
Ikhwan: 0852-5541-3213
Akhwat: 0896-1754-8384
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
http://bit.ly/GabungKontaQ
Ikhwan: 0852-5541-3213
Akhwat: 0896-1754-8384
----------------------------
Posting Komentar