Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS.At-Taubah 27-31



 ثُمَّ يَتُوبُ اللَّهُ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
        27. Setelah itu Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَذَا وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ إِنْ شَاءَ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

28.  Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis (kotor jiwa), karena itu janganlah mereka mendekati Masjidil Haram setelah tahun ini.371 Dan jika kamu khawatir menjadi miskin (karena orang kafir tidak datang), maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dan karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

  قَاتِلُوا الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَلَا يُحَرِّمُونَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَلَا يَدِينُونَ دِينَ الْحَقِّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حَتَّى يُعْطُوا الْجِزْيَةَ عَنْ يَدٍ وَهُمْ صَاغِرُونَ
29.  Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, mereka yang tidak mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang telah diberikan kitab, hingga mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.

 وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ

30.   Dan orang-orang Yahudi berkata, “’Uzair putra Allah.” Dan orang-orang Nasrani berkata, “Al-Masih putra Allah.” Itulah ucapan yang keluar dari mulut mereka. Mereka meniru ucapan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?

 اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ 

31.  Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah,372 dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan.


----------------------
Catatan Kaki:

371. Tidak dibenarkan mengerjakan haji dan umrah. Menurut pendapat sebagian mufasir ialah kaum musyrikin tidak boleh masuk daerah haram, baik untuk keperluan haji dan umrah atau untuk keperluan yang lain, setelah tahun 9 Hijriah.
372. Mereka mematuhi ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan para rahib itu menyuruh maksiat atau mengharamkan yang halal.


----------------------
Tadabbur:

Ayat 27 masih meneruskan pembahasan ayat sebelumnya. Bagi yang terlanjur memahami kemenangan itu karena jumlah yang besar (kuantitas), bukan karena Allah semata, maka segeralah bertobat. Allah pasti menerima tobat.

Ayat 28 dan 29 menjelaskan status kaum musyrikin Mekah dan tindakan yang harus dilakukan kepada orang-orang kafir. Allah menyeru kaum mukmin agar menyadari bahwa kaum musyrikin itu najis (akidah mereka kotor). Sebab itu, setelah penaklukan kota Mekah, mereka tidak dibolehkan mendekati Masjidil Haram, apapun alasannya, termasuk perdagangan. Kecuali, jika mereka masuk Islam. Jika kaum mukmin takut berkurang pendapatan mereka setelah kaum musyrikin tidak boleh lagi mendekati pusat perdagangan di sekitar Masjidil Haram, maka Allah akan melimpahkan karunia-Nya kepada mereka, karena Allah itu Maha Mengetahui dan Mahabijaksana.

Demikian pula terhadap Ahlul Kitab yang masih saja tidak beriman kepada Allah, kepada akhirat, tidak mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan tidak mau memeluk agama Islam. Kalau mereka sudah dapat ditaklukkan dan mereka membayar jizyah (kompensasi pelayanan umum kepada mereka), maka wajib melindungi mereka dengan baik.

Ayat 30 dan 31 menjelaskan bahwa akidah kaum musyrikin Mekah itu sama saja dengan kaum Yahudi dan Nasrani dalam menyekutukan Allah. Kaum Yahudi menyekutukan Allah dengan ‘Uzair dan kaum Nasrani menyekutukan Allah dengan Isa Al-Masih. Mereka meyakini ‘Uzair dan Al-Masih itu putra Allah. Keyakinan tersebut tidak berdasarkan ilmu dan petunjuk Allah, melainkan ikut-ikutan pada ucapan orang-orang kaum kafir sebelum mereka.

Di samping itu, kaum Yahudi dan Nasrani itu menjadikan ulama dan pendeta-pendeta mereka, termasuk Al-Masih Putra Maryam, sebagai tuhan-tuhan tandingan bagi Allah. Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali menyembah Tuhan yang Esa. Padahal, tidak ada Tuhan yang berhak di-sembah selain Allah. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog