Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS.At-Taubah 21-26


يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُمْ بِرَحْمَةٍ مِنْهُ وَرِضْوَانٍ وَجَنَّاتٍ لَهُمْ فِيهَا نَعِيمٌ مُقِيمٌ  
     21. Tuhan menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat, keridhaan dan surga, mereka memperoleh kesenangan yang kekal di dalamnya.

خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

22.   Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sungguh, di sisi Allah terdapat pahala yang besar.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آَبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

23.  Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagai pelindung, jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada keimanan. Barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

24. Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

لَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ

25.   Sungguh, Allah telah menolong kamu (mukminin) di banyak medan perang, dan (ingatlah) Perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi (jumlah yang banyak itu) sama sekali tidak berguna bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang.

ثُمَّ أَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنْزَلَ جُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ

26.  Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Dia menurunkan bala tentara (para malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang kafir. Itulah balasan bagi orang-orang kafir.

----------------------
Tadabbur:

Ayat 21 dan 22 menjelaskan berita gembira dari Allah yang akan diterima kelak oleh orang-orang beriman kepada Allah, berhijrah dan berjihad di jalan Allah. Mereka akan meraih tiga hal yang amat besar dari Allah:
a)   Rahmat (kasih sayang) Allah.
b)   Keridhaan Allah.
c)   Surga Allah yang akan menjadi tempat tinggal mereka yang amat amat nikmat. Mereka akan kekal di dalamnya. Itulah balasan yang amat agung dari Allah.

Ayat 23 menjelaskan salah satu konsekuensi keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya, yakni masalah walā’ (loyalitas) atau kepemimpinan. Allah melarang kaum mukmin memberikan loyalitas dan menyerahkan kepemimpinan negeri mereka kepada orang yang lebih menyukai ajaran-ajaran kekafiran ketimbang keimanan, kendati mereka itu bapak-bapak, saudara-saudara kandung, atau kerabat mereka. Siapa yang melakukan hal tersebut maka Allah masukkan ia ke dalam golongan kaum yang zalim.

Sedangkan ayat 24 menjelaskan standarisasi cinta orang-orang beriman. Orang-orang beriman harus mencintai Allah, Rasul-Nya, dan jihad di jalan Allah melebihi cinta mereka kepada bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara kandung, rumah-rumah yang mereka miliki. Siapa yang keluar dari standar ini maka ia Allah akan menghukum mereka karena mereka termasuk ke dalam kaum fasik (yang membangkang pada Allah).

Melalui ayat 25 dan 26 Allah mengingatkan Rasul Saw. dan umatnya bahwa kemenangan itu murni di tangan Allah, bukan karena jumlah atau kuantitas. Contohnya banyak. Di antaranya, Perang Hunain. Ketika itu kaum muslimin bangga dengan jumlah yang banyak. Faktanya jumlah yang banyak itu tak berguna, bahkan kaum muslimin saat itu benar-benar panik sehingga bumi yang luas itu terasa sempit dan mereka mundur ke belakang. Dalam kondisi panik seperti itu, tiba-tiba Allah turunkan ketenangan-Nya kepada hati Rasulullah Saw. dan kaum mukmin serta Allah mengirim bala tentara yang tidak terlihat (malaikat). Sebab itu, jangan tertipu oleh kuantitas, apalagi menyombongkannya.
Begitulah cara Allah memenangkan Rasul-Nya dan kaum mukmin dan pada waktu yang sama Allah mengazab orang-orang kafir. Itulah balasan yang pas buat mereka atas kekufuran mereka sendiri.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog