Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS. Al-An'am 152-157


وَلا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّى يَبْلُغَ أَشُدَّهُ وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ لا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (١٥٢)

152. Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Dan apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.”

وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (١٥٣)

153. Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah ia! Janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan menceraiberaikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.


ثُمَّ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ تَمَامًا عَلَى الَّذِي أَحْسَنَ وَتَفْصِيلا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لَعَلَّهُمْ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ يُؤْمِنُونَ (١٥٤)

154. Kemudian Kami telah memberikan kepada Musa Kitab (Taurat) untuk menyempurnakan (nikmat Kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, untuk menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman akan adanya pertemuan dengan Tuhannya.

وَهَذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (١٥٥)

155. Dan ini adalah Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat,

أَنْ تَقُولُوا إِنَّمَا أُنْزِلَ الْكِتَابُ عَلَى طَائِفَتَيْنِ مِنْ قَبْلِنَا وَإِنْ كُنَّا عَنْ دِرَاسَتِهِمْ لَغَافِلِينَ (١٥٦)

156. (Kami turunkan Al-Qur’an itu) agar kamu (tidak) mengatakan, “Kitab itu hanya diturunkan kepada dua golongan saja sebelum kami (Yahudi dan Nasrani), dan sungguh kami tidak memperhatikan apa yang mereka baca.”


أَوْ تَقُولُوا لَوْ أَنَّا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْكِتَابُ لَكُنَّا أَهْدَى مِنْهُمْ فَقَدْ جَاءَكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ كَذَّبَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَصَدَفَ عَنْهَا سَنَجْزِي الَّذِينَ يَصْدِفُونَ عَنْ آيَاتِنَا سُوءَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُوا يَصْدِفُونَ (١٥٧)

157. Atau agar kamu (tidak) mengatakan, “Jikalau Kitab itu diturunkan kepada kami, tentulah kami lebih mendapat petunjuk dari mereka.” Sungguh, telah datang kepadamu penjelasan yang nyata, petunjuk dan rahmat dari Rabb-mu. Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling darinya? Kelak, Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan azab yang keras, karena mereka selalu berpaling.


---------------
Tadabbur:

Ayat 152 masih meneruskan apa-apa yang diharamkan Allah seperti, memakan harta anak yatim kecuali dengan cara yang dibenarkan Allah, curang dalam takaran dan timbangan, tidak adil dalam berkata atau bersaksi dan tidak menepati janji dengan Allah. Semua itu adalah ketetapan Allah agar kaum musyrikin itu mendapat peringatan.

Ayat 153 menegaskan bahwa semua sistem dan peraturan Allah yang tercantum dalam Al-Qur’an itu adalah jalan yang ditempuh Rasul Saw. dengan lurus dan konsisten. Maka umat Islam wajib mengikutinya dan dilarang mengikuti jalan atau sistem-sistem lain, pasti menyebabkan umat ini berpecah belah. Semua sistem itu adalah keputusan Allah bagi kaum muslimin agar mereka menjadi orang-orang yang bertakwa.

Ayat 155 menjelaskan Al-Qur’an adalah Kitab yang Allah turunkan dengan penuh keberkahan. Umat Islam wajib mengikuti kandungannya berupa perintah, larangan dan sebagainya agar mereka mendapat rahmat dari Allah. Kalau tidak, jangan harap rahmat Allah turun atas mereka.

Ayat 156 dan 157 menjelaskan kembali beberapa kilah kaum musyrikin atas penolakan mereka terhadap Al-Qur’an, seperti, Kitab Suci itu hanya diturunkan kepada Yahudi dan Nasrani. Kami tidak bisa mempelajarinya karena bukan bahasa Arab. Jika Al-Kitab itu diturunkan pada kami dengan bahasa kami, pasti kami lebih lurus jalan hidupnya dari mereka. Lalu Allah menjawab: Bukankah telah diturunkan kepada kalian Al-Qur’an yang berbahasa kalian (Arab) sebagai petunjuk dan rahmat. Allah mengancam orang-orang menolak Al-Qur’an dan berpaling darinya dengan seburuk-buruk azab.


Pemikiran kaum musyrik itu tidak konsisten. Mereka selalu saja memberikan argumentasi yang lemah dan berubah-ubah. Sebab itu, berbagai argumentasi mereka dengan mudah dipatahkan. Hal tersebut tidaklah heran, karena kemusyrikan itu sendiri tidak ilmiah dan tidak logis.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog