Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS. Al-A'raf 68-73


أُبَلِّغُكُمْ رِسَالاتِ رَبِّي وَأَنَا لَكُمْ نَاصِحٌ أَمِينٌ (٦٨)

68. Aku menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku dan pemberi nasihat yang tepercaya kepada kamu. 


أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ 
بَسْطَةً فَاذْكُرُوا آلاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (٦٩)

69. Dan herankah kamu bahwa ada peringatan yang datang dari Tuhanmu melalui seorang laki-laki dari kalanganmu sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu? Ingatlah ketika Dia menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah setelah kaum Nuh, dan Dia lebihkan kamu dalam kekuatan tubuh dan perawakan. Maka ingatlah akan nikmat-nikmat Allah agar kamu beruntung.”

قَالُوا أَجِئْتَنَا لِنَعْبُدَ اللَّهَ وَحْدَهُ وَنَذَرَ مَا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (٧٠)

70. Mereka berkata, “Apakah kedatanganmu kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kami? Maka buktikanlah ancamanmu kepada kami, jika kamu benar!”


قَالَ قَدْ وَقَعَ عَلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ رِجْسٌ وَغَضَبٌ أَتُجَادِلُونَنِي فِي أَسْمَاءٍ سَمَّيْتُمُوهَا أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ مَا نَزَّلَ اللَّهُ بِهَا مِنْ سُلْطَانٍ فَانْتَظِرُوا إِنِّي مَعَكُمْ مِنَ الْمُنْتَظِرِينَ (٧١)

71. Dia (Hud) menjawab, “Sungguh, kebencian dan kemurkaan dari Tuhan akan menimpa kamu. Apakah kamu hendak berbantah denganku tentang nama-nama (berhala) yang kamu dan nenek moyangmu buat sendiri, padahal Allah tidak menurunkan keterangan untuk itu? Jika demikian, tunggulah! Sesungguhnya aku pun bersamamu termasuk yang menunggu. 


فَأَنْجَيْنَاهُ وَالَّذِينَ مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَقَطَعْنَا دَابِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَمَا كَانُوا مُؤْمِنِينَ (٧٢)

72. Maka Kami selamatkan dia (Hud) dan orang-orang yang bersamanya dengan rahmat Kami dan Kami musnahkan sampai ke akar-akarnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Mereka bukanlah orang-orang beriman. 


وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ قَدْ جَاءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ هَذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ وَلا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (٧٣)

73. Dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka Salih. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih.”

---------------

Tadabbur:
Ayat 68-72 masih meneruskan fakta yang dihadapi oleh Nabi Hud yang Allah utus bagi kaum Ad. Persoalan yang mereka hadapi sama dengan yang dihadapi kaum Nuh sebelum mereka. Hati yang kering dari siraman iman, keyakinan dan ilmu sehingga mereka sulit sekali menerima dakwah Nabi Hud untuk menyembah Allah saja dan meninggalkan perbuatan syirik dan tradisi beragama ala nenek moyang itu, kendati Nabi Hud sudah menyampaikan dakwah secara maksimal dan amanah.

Sesungguhnya banyak bukti konkret yang menyebabkan mereka mudah menerima dakwah Nabi Hud tersebut. Di antaranya, Hud adalah dari kaum mereka sendiri, memakai bahasa mereka juga, mereka adalah pelanjut generasi kaum Nuh sebelumnya yang dihancurkan Allah dengan banjir besar, fisik mereka diciptakan Allah lebih kuat ketimbang manusia sebelumnya dan berbagai nikmat Allah yang dianugerahkan kepada mereka.


Akibat kedurhakaan dan kemusyrikan mereka itu, Allah murka dan turunkan kepada mereka azab dengan angin sangat dingin dan kencang selama 7 malam 8 hari seperti yang dijelaskan dalam surah Al-Haqqah ayat 6-8. Mereka semua binasa kecuali orang-orang beriman kepada Hud yang Allah selamatkan.


Ayat 73 menjelaskan kasus yang dihadapi Nabi Shalih yang diutus ke kaum Tsamud. Inti dakwah Nabi Shalih sama dengan Nabi Nuh dan Nabi Hud sebelumnya, yakni mengajak kaumnya menyembah Allah saja dan mengatur kehidupan ini dengan sistem Allah yang diturunkan melalui para Rasul-Nya. Lagi-lagi kasus yang sama berulang kendati pelakuknya berbeda. Mereka menolak ajaran Tauhid dan mempertahankan ajaran syirik dan turunannya. Terakhir, Allah menguji mereka dengan seekor unta betina yang tidak boleh disembelih dan disakiti. Kalau mereka menyakiti atau menyembelihnya, Allah akan turunkan azab yang besar dan menyakitkan kepada mereka.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog