Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

PARADOKS dan NERACA AKHIR ZAMAN

PARADOKS dan NERACA AKHIR ZAMAN
==================
ust. Fathuddin Ja'far
==================
Sahabatku Fiddin….
Kita benar-benar hidup di akhir zaman. Ada dua hal yang menonjol di akhir zaman ini. Pertama, semua hal sudah jadi paradoks. Kedua, neraca sudah terbalik.
Paradoks dapat kita lihat dalam banyak hal:
 antara keyakinan/iman/niat dan amal perbuatan
 antara keinginan dan upaya
 antara doa dan ikhtiar
 masuk syurga, tapi keyakinan/amal perbuatannya (keyakinan/amal) penghuni neraka
 Ngaku Tuhannya Allah, tapi menyekutukan-Nya dengan berbagai tuhan tandingan lainnya
 Ngaku mencintai Allah dan Rasulullah, tapi durhaka / tidak taat pada-Nya dan Rasul-Nya
 Ngaku Kitab Petunjuknya Al-Qur’an, tapi tidak dibaca, tidak dipahami dan tidak diamalkan
 Ngaku beragama Islam, tapi jalan hidup yang di tempuh jalan Yahudi atau agama lainnya, dan tak jarang pula ikut menyerang dan memarjinalkan Islam dan umatnya
 Ngaku jadi Da’i (juru dakwah), tapi ngajak manusia ke neraka
 Ngaku Muslim, tapi tidak shalat fardhu dan tidak juga mengamalkan kewajiban-kewajiban Islam lainnya
 Ngaku Mukmin, tapi ucapan dan perbuatannya menyakiti saudara Mukmin lainnya, dan bahkan membunuhnya tanpa jalan yang hak….
Demikian juga di akhir zaman ini neraca sudah terbalik:
↪ Yang hak bisa jadi batil
↪ Yang batil bisa jadi hak
↪ Yang halal sudah jadi haram
↪ Yang haram sudah jadi halal
↪ Yang baik bisa jadi buruk
↪ Yang buruk sudah jadi kebaikan
↪ Suami jadi istri - Istri jadi suami, Anak sudah jadi bos orang tua - Orang tua sudah jadi pembantu anak
Di akhir zaman ini, kemuliaan tidak lagi didasari iman, ilmu dan taqwa, namun diukur dengan harta, pangkat, ketampanan/kecantikan dan jumlah pengikut. Yang kaya sudah jadi pelit. Yang miskin menjadi sombong. Yang berilmu sudah jadi tinggi diri.
Yang bodoh merasa banyak ilmu. Kaum cerdik pandai sudah jadi tukang tipu. Pemimpin/penguasa sudah jadi raja dan tak jarang mengaku sebagai TUHAN, kendati tidak diucapkan sebagaimana Fir’aun dahulu, yang setiap saat harus ditaati, kendati bertentangan dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. Allaahu musta’an…
Yaa Rabb...
Janganlah Engkau sesatkan hati kami setelah Engkau anugerahkan pada kami petunjuk-Mu dan anugerahkan pula pada kami dari sisi-Mu Rahmah (Kasih Sayang-Mu) serta berikanlah kepada kami kecerdasan dalam menjalankan kehidupan yang sementara ini…
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog