Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Materi Tadabbur QS. Thaaha Ayat 52-64

Bismillaah,
Materi Tadabbur Pekan ke-53 | QS. Thaaha Ayat 52-64
Materi tadabbur hari ini masih melanjutkan dialog antara Nabi Musa 'alaihis-salaam dengan Fir'aun
-------------------------------------------------
☛Luruskan niat dan perhatikan adab-adab berinteraksi dengan Al-Quran.
 Baca ayat-ayat Al-Quran dengan khusyu'/tartil
 Baca terjemahannya
☛Baca footnote jika diperlukan
☛Baca tadabburnya perlahan-lahan sambil direnungkan
-------------------------------------------------
“Rasul-rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allaah setelah rasul-rasul itu diutus. Allaah Maha Perkasa, Maha Bijaksana” (QS. An-Nisaa: 165)
قَالَ عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي فِي كِتَابٍ لا يَضِلُّ رَبِّي وَلا يَنْسَى (٥٢)
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلا وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّى (٥٣)
كُلُوا وَارْعَوْا أَنْعَامَكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لأولِي النُّهَى (٥٤)
مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَى (٥٥)
وَلَقَدْ أَرَيْنَاهُ آيَاتِنَا كُلَّهَا فَكَذَّبَ وَأَبَى (٥٦)
قَالَ أَجِئْتَنَا لِتُخْرِجَنَا مِنْ أَرْضِنَا بِسِحْرِكَ يَا مُوسَى (٥٧)
فَلَنَأْتِيَنَّكَ بِسِحْرٍ مِثْلِهِ فَاجْعَلْ بَيْنَنَا وَبَيْنَكَ مَوْعِدًا لا نُخْلِفُهُ نَحْنُ وَلا أَنْتَ مَكَانًا سُوًى (٥٨)
قَالَ مَوْعِدُكُمْ يَوْمُ الزِّينَةِ وَأَنْ يُحْشَرَ النَّاسُ ضُحًى (٥٩)
فَتَوَلَّى فِرْعَوْنُ فَجَمَعَ كَيْدَهُ ثُمَّ أَتَى (٦٠)
قَالَ لَهُمْ مُوسَى وَيْلَكُمْ لا تَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ كَذِبًا فَيُسْحِتَكُمْ بِعَذَابٍ وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرَى (٦١)
فَتَنَازَعُوا أَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ وَأَسَرُّوا النَّجْوَى (٦٢)
قَالُوا إِنْ هَذَانِ لَسَاحِرَانِ يُرِيدَانِ أَنْ يُخْرِجَاكُمْ مِنْ أَرْضِكُمْ بِسِحْرِهِمَا وَيَذْهَبَا بِطَرِيقَتِكُمُ الْمُثْلَى (٦٣)
فَأَجْمِعُوا كَيْدَكُمْ ثُمَّ ائْتُوا صَفًّا وَقَدْ أَفْلَحَ الْيَوْمَ مَنِ اسْتَعْلَى (٦٤)
Terjemahan:
52. Dia (Musa) menjawab, “Pengetahuan tentang itu ada pada Tuhanku, di dalam sebuah Kitab (lauh Mahfuz), Tuhanku tidak akan salah atau pun lupa;
53. (Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, dan menjadikan jalan-jalan di atasnya bagimu, dan yang menurunkan air (hujan) dari langit.” Kemudian Kami tumbuhkan dengannya (air hujan itu) berjenis-jenis aneka macam tumbuh-tumbuhan.
54. Makanlah dan gembalakanlah hewan-hewanmu. Sungguh, pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.
55. Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu, dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain.
56. Dan sungguh, Kami telah memperlihatkan kepadanya (Fir’aun) tanda-tanda (kebesaran) Kami semuanya, (517) ternyata dia mendustakan dan enggan (menerima kebenaran).
----------- 517. Yang dimaksud dengan tanda-tanda di sini ialah tanda-tanda kenabian Musa a.s. Pada pertemuan Nabi Musa a.s. dengan Fir’aun ini, yang diperlihatkan baru dua mukjizat, yaitu tongkat Nabi Musa a.s. menjadi ular dan tangannya menjadi putih bercahaya.
57. Dia (Fir’aun) berkata, “Apakah engkau datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri kami dengan sihirmu, wahai Musa?
58. Maka kami pun pasti akan mendatangkan sihir semacam itu kepadamu, maka buatlah suatu perjanjian untuk pertemuan antara kami dan engkau yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak (pula) engkau, di suatu tempat yang terbuka.”
59. Dia (Musa) berkata, “(Perjanjian) waktu (untuk pertemuan kami dengan kamu itu) ialah pada hari raya dan hendaklah orang-orang dikumpulkan pada pagi hari (duha).”
60. Maka Fir’aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang kembali (pada hari yang ditentukan).
61. Musa berkata kepada mereka (para penyihir), “Celakalah kamu! Janganlah kamu mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, nanti Dia membinasakan kamu dengan azab.” Dan sungguh rugi orang yang mengada-adakan kebohongan.
62. Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka dan mereka merahasiakan percakapan (mereka).
63. Mereka (para penyihir) berkata, “Sesungguhnya dua orang ini adalah penyihir yang hendak mengusirmu (Fir’aun) dari negerimu dengan sihir mereka berdua dan hendak melenyapkan adat kebiasaanmu yang utama.
64. Maka kumpulkanlah segala tipu daya (sihir) kamu, kemudian datanglah dengan berbaris, dan sungguh beruntung orang yang menang pada hari ini.”
--------------------------------------
Tadabbur Ayat:
Ayat 52 - 64 masih meneruskan kisah Musa dengan Fir’aun. Ayat 51 sebelumnya menjelaskan bahwa Fir’aun menanyakan kepada Musa bagaimana kondisi umat-umat terdahulu. Musa mengatakan bahwa ia tidak mengetahuinya dan Allah pasti mengetahuinya karena Allah itu tidak tersembunyi bagi-Nya apa pun dan tidak pernah lupa sedikitpun.
Musa menjelaskan bahwa Allah menjadikan bumi terhampar, memudahkan manusia membuat jalan-jalan di atasnya, menurunkan hujan dari langit sehigga tumbuh berbagai tanaman dan buahnya menjadi makanan manusia dan binatang ternak. Dari bumi Allah ciptakan manusia, kepadanya mereka dikuburkan dan darinya pula mereka akan dibangkitkan.
Fir’aun pun murka dan menuduh Musa dan Harun datang untuk mengusirnya dari Mesir dengan sihir. Fir’aun mengumpulkan para penyihir dan meminta kepada Musa kesediaannya
untuk siap bertarung dengan mereka. Melihat para penyihir tersebut, Musa berkata kepada mereka: Celakalah kalian. Jangan sekali-kali mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, nanti kalian diazab-Nya dan kalian pasti gagal dan kalah.
Mendengar ucapan itu, para penyihir tersebut mulai gentar sehingga mereka berselisih bagaimana caranya mengalahkan Musa. Mereka mencari muka kepada Fir’aun dengan menuduh Musa dan Harun penyihir yang ingin mengusir Fir’aun dari Mesir dan menghapus tradisi yang mereka agungkan. Lalu Fir’aun menyuruh mereka berbaris dan yakin bisa menang.
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog