Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Materi Tadabbur QS. Thaaha Ayat 77-87

Bismillaah,
Materi Tadabbur QS. Thaaha Ayat 77-87
 Luruskan niat dan perhatikan adab-adab berinteraksi dengan Al-Quran.
 Baca ayat-ayat Al-Quran dengan khusyu'/tartil
 Baca terjemahannya
 Baca footnote jika diperlukan
☛Baca tadabburnya perlahan-lahan sambil direnungkan
وَلَقَدْ أَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِي الْبَحْرِ يَبَسًا لا تَخَافُ دَرَكًا وَلا تَخْشَى (٧٧)
فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُودِهِ فَغَشِيَهُمْ مِنَ الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ (٧٨)
وَأَضَلَّ فِرْعَوْنُ قَوْمَهُ وَمَا هَدَى (٧٩)
يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ قَدْ أَنْجَيْنَاكُمْ مِنْ عَدُوِّكُمْ وَوَاعَدْنَاكُمْ جَانِبَ الطُّورِ الأيْمَنَ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَالسَّلْوَى (٨٠)
كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي وَمَنْ يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَى (٨١)
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى (٨٢)
وَمَا أَعْجَلَكَ عَنْ قَوْمِكَ يَا مُوسَى (٨٣)
قَالَ هُمْ أُولاءِ عَلَى أَثَرِي وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَى (٨٤)
قَالَ فَإِنَّا قَدْ فَتَنَّا قَوْمَكَ مِنْ بَعْدِكَ وَأَضَلَّهُمُ السَّامِرِيُّ (٨٥)
فَرَجَعَ مُوسَى إِلَى قَوْمِهِ غَضْبَانَ أَسِفًا قَالَ يَا قَوْمِ أَلَمْ يَعِدْكُمْ رَبُّكُمْ وَعْدًا حَسَنًا أَفَطَالَ عَلَيْكُمُ الْعَهْدُ أَمْ أَرَدْتُمْ أَنْ يَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبٌ مِنْ رَبِّكُمْ فَأَخْلَفْتُمْ مَوْعِدِي (٨٦)
قَالُوا مَا أَخْلَفْنَا مَوْعِدَكَ بِمَلْكِنَا وَلَكِنَّا حُمِّلْنَا أَوْزَارًا مِنْ زِينَةِ الْقَوْمِ فَقَذَفْنَاهَا فَكَذَلِكَ أَلْقَى السَّامِرِيُّ (٨٧)
 Terjemahan:
77. Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, “Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (518) (engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam).”
78. Kemudian Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, tetapi mereka digulung ombak laut yang menenggelamkan mereka.
79. Dan Fir’aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk.
80. Wahai Bani Israil! Sungguh, Kami telah menyelamatkan kamu dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu (untuk bermunajat) di sebelah kanan gunung itu (gunung Sinai) dan Kami telah menurunkan kepada kamu mann dan salwa.
81. Makanlah dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Barang siapa ditimpa kemurkaanKu, maka sungguh, binasalah dia.
82. Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman, dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.
83. “Dan mengapa engkau datang lebih cepat daripada kaummu, wahai Musa?”
84. Dia (Musa) berkata,“Itu mereka sedang menyusul aku dan aku bersegera kepada-Mu, Ya Tuhanku, agar Engkau ridha (kepadaku).”
85. Dia (Allah) berfirman, “Sungguh, Kami telah menguji kaummu setelah engkau tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri.”
86. Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Dia (Musa) berkata, “Wahai kaumku! Bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Apakah terlalu lama masa perjanjian itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan Tuhan menimpamu, mengapa kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?”
87. Mereka berkata, “Kami tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami harus membawa beban berat dari perhiasan kaum (Fir’aun) itu, kemudian kami melemparkannya (ke dalam api), dan demikian pula Samiri melemparkannya, (519)
------------------
Footnote:
516. Memukul laut itu dengan tongkat. Lihat Asy-Syu’ara’ (26): 63.
517. Mereka disuruh membawa perhiasan dari emas milik orang-orang Mesir, lalu oleh Samiri dianjurkan agar perhiasan itu dilemparkan ke dalam api yang telah dinyalakannya dalam suatu lubang untuk dijadikan patung berbentuk anak sapi. Kemudian mereka melemparkannya dan diikuti pula oleh Samiri.
------------------
 Tadabbur Ayat:
Ayat 77 - 79 meneruskan kisah kesombongan Fir’aun terhadap kebenaran yang dibawa Nabi Musa dan Harun. Kendati para tukang sihirnya sudah beriman melihat kebesaran dan kekuasaan Allah, Fir’aun tetap saja membangkang dan ingin membunuh Musa dan para pengikutnya.
Allah wahyukan kepada Musa agar segera membawa lari para pengikutnya di malam hari ke arah laut merah yang akan dibelah agar Musa dan para pengikutnya bisa melewatinya dengan selamat. Sebab itu tidak perlu takut akan disusul Fir’aun dan pasukannya karena mereka akan ditenggelamkan di sana.
Di sanalah peristiwa tragis kehidupan Fir’aun akan berakhir. Fir’aun hanya bisa menyesatkan kaumnya dan tidak membantu mereka mendapat petunjuk Allah dan bahkan menghalangi mereka agar beriman kepada Musa dan Allah Tuhan Pencipta mereka.
Ayat 80-87 mengingatkan Bani Israil akan berbagai nikmat yang Allah berikan kepada mereka. Di antaranya, Allah selamatkan mereka di Laut Merah dari kejaran Fir’aun, dapat makanan dari surga dan sebagainya. Sebab itu, jangan sekali-kali menyekutukan Allah karena kemusyrikan itu amat dimurkai-Nya.
Namun, mental mereka sudah rusak akibat mereka dijajah Fir’aun terlalu lama dan mereka tetap tidak mau menauhidkan Allah. Samiri, sahabat mereka mengajak mereka membuat patung anak sapi dari perhiasan emas yang mereka bawa dari Mesir. Musa sangat marah atas perilaku syirik mereka tersebut.
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog