============================
Materi Tadabbur QS. Al-Kahfi Ayat 84-110 & QS. Maryam Ayat 1-51
============================
Materi Tadabbur QS. Al-Kahfi Ayat 84-110 & QS. Maryam Ayat 1-51
============================
1. Pelajaran yang dapat dicontoh dari kepemimpinan Dzulqarnain:
a. seorang Pemimpin itu harus sholeh, istiqamah dalam taat kepada Allaah, dan meyakini Kekuasaan Allaah dan hari kebangkitan. (QS. 18:84-89, 98-99)
a. seorang Pemimpin itu harus sholeh, istiqamah dalam taat kepada Allaah, dan meyakini Kekuasaan Allaah dan hari kebangkitan. (QS. 18:84-89, 98-99)
b. seorang Pemimpin yang dengan kekuasaannya mampu mengajak rakyatnya untuk selalu taat menjalankan syari'ah Allaah (QS. 18:86-88)
c. seorang Pemimpin harus dapat menghukum dengan adil, yang dzalim diberi hukuman setimpal dan yang berbuat baik diberikan imbalan kebaikan, walaupun Allaah memberikan wewenang kepada Dzulkarnain untuk berbuat yang ia suka terhadap rakyatnya. (QS. 18: 86-88)
d. seorang Pemimpin yang tidak memperlakukan rakyatnya hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan dan tidak meminta imbalan atas apa yang sudah ia lakukan. Karena sebaik-baik imbalan hanyalah dari Allaah (QS. 18:94)
e. seorang Pemimpin yang jika memberikan suatu perintah menyampaikan dengan perkataan yang mudah dipahami rakyatnya, bukan perintah yang membingungkan bahkan memberati rakyat. (QS. 18:88)
f. seorang Pemimpin yang "problem solving", memberikan solusi terbaik kepada rakyatnya. (QS. 18:95-97)
g. seorang Pemimpin yang mampu memberikan motivasi, rasa percaya diri kepada rakyatnya. Dzulkarnain, walaupun memiliki kekuatan materi yang mendukung, tetapi tetap meminta bantuan kepada rakyatnya, hal ini dimaksudkan agar rakyat bisa pro-aktif (ta'awun) dalam membangun dinding dan bekerjasama melawan Ya'juj-Ma'juj (kerusakan). (QS. 18:95-97)
h. seorang Pemimpin yang mampu mencegah orang-orang yang ingin berbuat kejahatan atau kerusakan. (QS. 18:95-97)
i. seorang Pemimpin yang bijaksana dan rendah hati tidak ujub/takabbur tatkala sudah berhasil memberikan pelayanan, melainkan bersyukur pada Allaah, karena atas rahmat Allaah-lah semua hal bisa terwujud (QS. 18: 98)
--------------------------
Tambahan analisa dari peserta evaluasi:
Tambahan analisa dari peserta evaluasi:
j. Modal utama untuk jadi pemimpin adalah punya kemampuan dan pengetahuan dalam memimpin, cerdas dan kreatif (Al Kahfi ayat 84, 96,97,98)
k. Pemimpin hendaknya perkasa dan kuat (Al Kahfi 95, 96)
--------------------------
--------------------------
2. Siapakah orang-orang yang merugi? (QS. 18:105-106)
a. Orang yang mengingkari ayat-ayat Allah
b. Orang yang tidak percaya pertemuan dengan Allaah
c. Orang yang menjadikan ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya sebagai olok-olokan
a. Orang yang mengingkari ayat-ayat Allah
b. Orang yang tidak percaya pertemuan dengan Allaah
c. Orang yang menjadikan ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya sebagai olok-olokan
3. Syarat diterimanya amal perbuatan (QS. 18:110)
a. Amal yang shaleh yang dilakukan sesuai syariah, tidak menyimpang dari Al-Quran dan Sunnah.
b. Amal tersebut dilakukan secara ikhlas karena Allaah Ta'ala, tidak disandarkan pada yang lainnya (tidak berbuat syirik) dan riya'
a. Amal yang shaleh yang dilakukan sesuai syariah, tidak menyimpang dari Al-Quran dan Sunnah.
b. Amal tersebut dilakukan secara ikhlas karena Allaah Ta'ala, tidak disandarkan pada yang lainnya (tidak berbuat syirik) dan riya'
4. Sesungguhnya perumpamaan penciptaan Nabi Isa 'alaihis-salaam menunjukkan ke MahaKuasaan dan Kebesaran Allaah sebagaimana penciptaan Nabi Adam 'alaihis-salaam dan Hawa
"Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berfirman kepadanya, "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia." (QS. Aali 'Imraan ayat 59)
"Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berfirman kepadanya, "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia." (QS. Aali 'Imraan ayat 59)
5. Pelajaran dan Teladan dari:
A. Nabi Zulkarnain dan Yahya
Nabi Zulkarnain
1) Berdoa hanya kepada Allah, dengan memperhatikan adab-adab dalam berdoa, seperti:
- berdoa dengan suara yang lemah lembut (QS. 19:3; QS. 7:55)
- menampakkan ketundukan, kerendahan diri dan kebutuhan dalam berdoa (QS. 19:4)
- memuji Allaah dalam doa (QS. 19:4)
Nabi Zulkarnain
1) Berdoa hanya kepada Allah, dengan memperhatikan adab-adab dalam berdoa, seperti:
- berdoa dengan suara yang lemah lembut (QS. 19:3; QS. 7:55)
- menampakkan ketundukan, kerendahan diri dan kebutuhan dalam berdoa (QS. 19:4)
- memuji Allaah dalam doa (QS. 19:4)
2) Sebagai orangtua harus mempunyai visi jauh ke depan dengan menyiapkan generasi penerus yg shalih. (QS. 19:5-6)
3) Tidak putus asa dari rahmat Allaah, karena tidak ada yg tidak mungkin bagi Allaah.
3) Tidak putus asa dari rahmat Allaah, karena tidak ada yg tidak mungkin bagi Allaah.
Ciri anak sholeh, teladan dari Nabi Yahya :
4) Taat beribadah dan berpegang teguh pada ajaran Allaah.
5) Berbakti dan berbuat baik kepada ibu-bapak.
6) Memelihara kesucian diri dan hati
7) Tidak sombong, bersikap lemah lembut dan tidak durhaka pada Allaah dan orangtua.
4) Taat beribadah dan berpegang teguh pada ajaran Allaah.
5) Berbakti dan berbuat baik kepada ibu-bapak.
6) Memelihara kesucian diri dan hati
7) Tidak sombong, bersikap lemah lembut dan tidak durhaka pada Allaah dan orangtua.
B. Maryam dan Nabi Isa
Maryam merupakan contoh ideal wanita muslimah:
1) Beriman dan bertaqwa kepada Allaah.
2) Seorang wanita yang bersih, menjaga kesuciannya dan memiliki akhlak yang mulia.
3) Terdidik dan tumbuh di lingkungan yang sholeh.
4) Percaya akan ketetapan Allaah (Maryam menerima kehamilannya sebagai bagian dari iman)
5) Bersabar atas ujian dari Allaah dan yakin bahwa pertolongan Allaah akan datang.
1) Beriman dan bertaqwa kepada Allaah.
2) Seorang wanita yang bersih, menjaga kesuciannya dan memiliki akhlak yang mulia.
3) Terdidik dan tumbuh di lingkungan yang sholeh.
4) Percaya akan ketetapan Allaah (Maryam menerima kehamilannya sebagai bagian dari iman)
5) Bersabar atas ujian dari Allaah dan yakin bahwa pertolongan Allaah akan datang.
Pelajaran dari kisah Nabi Isa 'alaihis-salaam (QS. 19:31-32):
1) Istiqomah dalam menegakkan syariat Allaah selama hidup
2) Berbakti kepada orangtua (ibunya), karena ibunya sudah banyak menderita atas kelahirannya yang luar biasa.
3) Dalam berdakwah tidak boleh sombong dan bersikap lemah-lembut.
1) Istiqomah dalam menegakkan syariat Allaah selama hidup
2) Berbakti kepada orangtua (ibunya), karena ibunya sudah banyak menderita atas kelahirannya yang luar biasa.
3) Dalam berdakwah tidak boleh sombong dan bersikap lemah-lembut.
C. Nabi Ibrahim, cermin dan sosok ideal penyeru dakwah (QS. 19:41-48):
1) Memperjuangkan dan berpegang teguh memegang keyakinan tauhidnya walaupun nyawa taruhannya. Tetap istiqomah dalam berdakwah.
2) Jujur dan membenarkan apa yang diperintahkan Allaah.
3) Bersikap santun dan lemah lembut dalam menghadapi orang yang bodoh/belum mengerti.
4) Tetap berlapang dada dan hormat kepada orangtua, meskipun orangtua mengajak kemusyrikan/kemaksiatan.
5) Mencintai orangtua/keluarga bukan berarti membiarkannya dalam kesesatan.
1) Memperjuangkan dan berpegang teguh memegang keyakinan tauhidnya walaupun nyawa taruhannya. Tetap istiqomah dalam berdakwah.
2) Jujur dan membenarkan apa yang diperintahkan Allaah.
3) Bersikap santun dan lemah lembut dalam menghadapi orang yang bodoh/belum mengerti.
4) Tetap berlapang dada dan hormat kepada orangtua, meskipun orangtua mengajak kemusyrikan/kemaksiatan.
5) Mencintai orangtua/keluarga bukan berarti membiarkannya dalam kesesatan.
Sistem evaluasi ini hanya untuk mengetahui efektifitas tadabbur online. Semua yang kita capai adalah karunia Allah semata.
Luruskan niat, tanamkan tekad dalam diri, tawakkal pada Allah, raih sukses bersama Al-Qur'an.
Posting Komentar