Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur Surah Ali Imran Ayat 78-83




وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ ﴿آل عمران:٧٨
78. Dan sungguh, di antara mereka niscaya ada segolongan yang memutarbalikkan lidahnya membaca kitab, agar kamu menyangka (yang mereka baca) itu sebagian dari Kitab, padahal itu bukan dari Kitab dan mereka berkata, “Itu dari Allah,” padahal itu bukan dari Allah. Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.

مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَٰكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ ﴿آل عمران:٧٩
79. Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi Kitab kepada Allah, serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, “Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah, tetapi (dia berkata), “Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan Kitab dan karena kamu mempelajarinya!”
وَلَا يَأْمُرَكُمْ أَنْ تَتَّخِذُوا الْمَلَائِكَةَ وَالنَّبِيِّينَ أَرْبَابًا أَيَأْمُرُكُمْ بِالْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ﴿آل عمران:٨۰
80. Dan tidak (mungkin pula baginya) menyuruh kamu menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai Tuhan. Apakah (patut) dia menyuruh kamu menjadi kafir setelah kamu menjadi muslim?


وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَىٰ ذَٰلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ ﴿آل عمران:٨١
81. Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan Kitab dan Hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.”129 Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman, “Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu.”
فَمَنْ تَوَلَّىٰ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ﴿آل عمران:٨٢
82. Maka barang siapa berpaling setelah itu, maka mereka itulah orang yang fasik.

أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ ﴿آل عمران:٨٣

83. Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang di langit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada-Nya mereka dikembalikan?
-------
Footnote:
129. Para nabi berjanji kepada Allah Swt. bahwa bilamana datang seorang rasul bernama Muhammad; mereka akan beriman kepadanya dan menolongnya. Perjanjian nabi-nabi ini mengikat pula para umatnya. 
-------
Tadabbur Ayat:
Ayat 78-83 masih menjelaskan sifat-sifat tercela Ahlul Kitab seperti, di antara mereka ada yang memutarbalikkan arti Al-Kitab agar orang mengira itulah Al-Kitab yang sebenarnya, padahal yang mereka baca itu adalah hasil karangan mereka sendiri. Mereka berkata bohong tentang Allah dengan penuh kesadaran.
Klaim mereka bahwa Nabi Isa adalah Tuhan sangat tidak masuk akal. Karena tidak mungkin seseorang yang diberi Allah wahyu, hikmah dan kenabian kemudian ia mengklaim dirinya sebagai tuhan. Sebab, tugas utama seorang Nabi atau Rasul ialah mengajarkan wahyu kepada manusia dan menjelaskan Tuhan yang sebenarnya, yakni Allah Ta’ala dan melarang manusia untuk menyekutukan-Nya dengan apapun dan siapapun. Begitu pula seorang nabi dan rasul itu tidak akan menyuruh umatnya menjadikan para malaikat dan para nabi sebagai tuhan-tuhan tandingan bagi Allah. Apakah mungkin ia menyuruh umatnya kafir setelah mereka muslim?
Para Nabi itu, sejak Adam sampai Isa, telah diambil kesaksian mereka oleh Allah, termasuk tentang kebenaran Nabi Muhammad saw. Kalau sekiranya mereka hidup, merekapun siap memberikan kesaksian itu. Sebab itu, siapa saja yang tidak mau mengikuti agama dan ajaran Nabi Muhammad, maka mereka termasuk orang yang durhaka pada Allah. Sebab itu, tidak ada alasan untuk menolak Islam sebagai the way of life (jalan hidup) yang dibawa Nabi Muhammad itu karena Islam adalah agama yang diturunkan Allah untuk keselamatan manusia di dunia dan akhirat. Semua benda langit dan bumi tunduk pada-Nya dengan suka rela atau terpaksa dan kepada-Nya semuanya akan dikembalikan.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog