فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَىٰ قُلْ إِصْلَاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿البقرة:٢٢۰﴾
220. tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!” Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudaramu. Dan Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia datangkan kesulitan kepadamu. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّىٰ يُؤْمِنَّ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّىٰ يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ ۗ أُولَٰئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ ﴿البقرة:٢٢١﴾
221. Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik dari perempuan musyrik, meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik dari laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran.
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ﴿البقرة:٢٢٢﴾
222. Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah sesuatu yang kotor.” Karena itu jauhilah (76) istri pada waktu haid; dan janganlah kamu dekati mereka sebelum suci. (77) apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ ﴿البقرة:٢٢٣﴾
223. Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa dirimu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.
وَلَا تَجْعَلُوا اللَّهَ عُرْضَةً لِأَيْمَانِكُمْ أَنْ تَبَرُّوا وَتَتَّقُوا وَتُصْلِحُوا بَيْنَ النَّاسِ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿البقرة:٢٢٤﴾
224. Dan janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan menciptakan kedamaian di antara manusia.(78) Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
--------
Footnote:
76. Jangan bercampur dengan istri pada waktu haid.
77. Yang dimaksud dengan suci di sini ialah setelah mandi wajib sehabis haid. Ada pula yang menafsirkan setelah darah berhenti keluar.
78. Melarang bersumpah dengan mempergunakan nama Allah utuk
tidak mengerjakan yang baik, seperti: “Demi Allah, saya tidak akan membantu anak yatim”. Tetapi apabila sumpah telah terucapkan,
haruslah dilanggar dengan membayar kafarat.
--------
Footnote:
76. Jangan bercampur dengan istri pada waktu haid.
77. Yang dimaksud dengan suci di sini ialah setelah mandi wajib sehabis haid. Ada pula yang menafsirkan setelah darah berhenti keluar.
78. Melarang bersumpah dengan mempergunakan nama Allah utuk
tidak mengerjakan yang baik, seperti: “Demi Allah, saya tidak akan membantu anak yatim”. Tetapi apabila sumpah telah terucapkan,
haruslah dilanggar dengan membayar kafarat.
--------
Tadabbur Ayat:
Ayat 220 menjelaskan sistem Islam terkait anak yatim. Allah mewajibkan kaum muslimin untuk berbuat baik kepada anak yatim dengan memperbaiki keadaan mereka baik secara ekonomi maupun pendidikan. Sebaiknya mereka diajak bergaul layaknya saudara sesama Islam dan jangan sekali-kali mengucilkan mereka karena akan berefek buruk terhadap mental mereka. Allah sangat memperhatikan orang yang orang yang merusakan atau memperbaiki anak yatim. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Ayat 221 menjelaskan larangan menikah dengan kaum musyrikin, baik sebagai istri maupun suami. Di mata Allah, hamba sahaya wanita atau laki-laki jauh lebih baik dari mereka, kendati secara fisik atau ekonomi lebih baik. Alasannya, karena mereka mengajak ke neraka sedangkan Allah menyeru ke surga.
Ayat 222 dan 223 menjelaskan larangan menggauli istri yang sedang haid, dibolehkan mendatangi istri dari arah mana saja yang disukai, selama di kemaluannya. Semua hal tersebut dilakukan berdasarkan takwa kepada Allah.
Ayat 224 menjelaskan larangan bersumpah atas nama Allah untuk tidak berbuat kebaikan seperti, bersumpah tidak mau membantu fakir miskin dan sebagainya. Sumpah seperti itu harus dibatalkan dan membayar kafarat.
Posting Komentar