Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur Surah Al-Baqarah Ayat 203-210


وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقَىٰ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ ﴿البقرة:٢۰٣﴾
203. Dan berdzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya.(73) Barang siapa berangkat (meninggalkan Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barang siapa yang mengakhirkannya tidak ada dosa pula baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan-Nya.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَىٰ مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ  ﴿البقرة:٢۰٤﴾
204. Dan di antara manusia ada orang yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia mengagumkan engkau (Muhammad), dan dia bersaksi kepada kepada Allah mengenai isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras.

وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ ﴿البقرة:٢۰٥﴾
205. Dan apabila ia berpaling (dari engkau), ia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanaman-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan.

وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللَّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالْإِثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ  ﴿البقرة:٢۰٦﴾
206. Dan apabila dikatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah,” bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka pantaslah baginya neraka Jahanam. Dan sungguh (Jahanam itu) tempat tinggal yang terburuk.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ ﴿البقرة:٢۰٧﴾
207. Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridaan Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ ﴿البقرة:٢۰٨﴾

208. Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.

فَإِنْ زَلَلْتُمْ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْكُمُ الْبَيِّنَاتُ فَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ ﴿البقرة:٢۰٩﴾
209. Tetapi jika kamu setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepadamu, ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

هَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا أَنْ يَأْتِيَهُمُ اللَّهُ فِي ظُلَلٍ مِنَ الْغَمَامِ وَالْمَلَائِكَةُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ ﴿البقرة:٢١۰
210. Tiada yang mereka tunggu-tunggu kecuali datangnya (azab) Allah bersama malaikat dalam naungan awan, sedang perkara (mereka) telah diputuskan. Dan kepada Allah-lah segala perkara dikembalikan.

-------------------------------
Footnote

73. Maksud dzikir di sini ialah membaca takbir, tasbih, tahmid, dan sebagainya. Beberapa hari yang berbilang ialah tiga hari setelah hari raja haji, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Hari-hari itu dinamakan hari Tasyrīq.
-------------------------------

Asbabun Nuzul*:
203. Ibnu 'Abbâs mengatakan bahwa yang dimaksud al-ayyam al-ma'dûdat  (ال ايّام ال معدودات ) adalah hari-hari Tasyriq,  (tanggal 11-13 Dzulhijjah) dan dikenal juga dengan al-ayyam al-ma'lumat (hari-hari yang telah diketahui), yaitu hari belasan pertama Dzulhijjah. 'Ikrimah berkata, maksudnya adalah bertakbir dalam hari-hari  Tasyriq sesudah shalat wajib,  yaitu: Allâhu Akbar,  Allâhu Akbar.

204. Ibnu 'Abbâs berkata,  "Ketika satuan pasukan yang di dalamnya terdapat Ashim dan Martsad diserang, dua orang dari kaum munâfiq berkata,  "Wahai celakalah orang-orang yang gila yang menghancurkan ini dan itu, mereka tidak tinggal bersama dengan keluarga dan mereka juga tidak menunaikan risalah pimpinan mereka." Maka, turunlah ayat ini.

208. 'Ikrimah berkata,  "Telah berkata 'Abdullâh bin Salâm, Tsa'labah,  Ibnu Yamin,  Asad,  dan Usaid bin Ka'ab,  Sa'ad bin 'Umar dan Qais bin Zaid,  (mereka adalah orang-orang Yahudi),  'Yâ Rasûlullâh (shallAllâhu 'alayhi wa sallam), hari Sabtu adalah hari yang agung bagi kami,  maka biarkanlah kami mengamalkannya pada malam hari saja.'" Maka,  turunlah ayat ini.
* (Mushaf Al-Jalalain, Pustaka Kibar)

-------------------------------

Tadabbur Ayat:

Ayat 203 masih menjelaskan tatacara ibadah haji. Pada hari-hari pelaksanaan ibadah haji yakni, tanggal 8 sampai 13 Zulhijjah dianjurkan untuk banyak berdzikir pada Allah. Mabit di Mina boleh sampai tanggal 12 atau 13 Zulhijjah. Bagi yang memilih sampai tanggal 12 tidak masalah dan dan disebut nafar awwal. Bagi yang memilih sampai tanggal 13 juga tidak masalah. Yang penting dalam pemilihan tersebut didasari takwa pada Allah, bukan perdagangan dan sebagainya. Karena, semua yang dikerjakan di musim haji itu dan juga di luar musim haji, diharapkan dapat menjadi timbangan kebaikan para hujjaj di akhirat kelak.

Ayat 204 - 206 menjelaskan sebagian kriteria orang-orang seperti, pandai bicara soal urusan dunia sehingga mengagumkan banyak orang dan bersumpah pada Allah dalam menjelaskan tujuan dan isi hatinya. Padahal, ia adalah pembangkang Allah dan rasul-Nya yang amat keras. Apabila ia tidak bersama kaum muslimin, ia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanaman-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan. Apabila diingatkan agar takut (takwa) pada Allah, ia malah berbangga dengan dosa. Neraka Jahanam yang akan menjadi tempat kembalinya.

Ayat 207 menjelaskan, di antara kaum muslimin ada yang mengorbankan diri dan harta mereka hanya mencari ridha Allah. Sungguh Allah Menyayangi orang-orang seperti itu.

Ayat 208 - 210 menjelaskan bahwa jalan hidup itu hanya dua, jalan Islam dan jalan setan. Agar tidak terjebak masuk ke jalan setan, maka masuklah ke jalan Islam secara utuh dan total. Ingatlah, setan itu musuh kita yang nyata. Jika pernah tergelincir dari jalan Islam setelah memahaminya dengan jelas, maka Allah akan siksa bagi yang tidak mau bertobat dan akan mengampuni yang bertobat. Sesalilah dosa-dosa itu selama masih hidup di dunia. Di akhirat kelak tiada ada lagi penyesalan.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog