Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Metode Tadabbur Al Quran



Tadabbur berarti merenungkan, menghayati dan memikirkan. Maka, Metode Tadabbur ialah memahami, menghayati dan memikirkan setiap kata dan setiap ayat Al-Qur’an, dari surah Al-Fatihah sampai surah An-Naas dengan memanfaatkan kecerdasan hati/jantung dan otak. Sebab itu, seindah apapun susunan ayat-ayat Al-Qur’an, seilmiah apapun kandungan Al-Qur’an dan sebesar apapun mukjizat Al-Qur’an, tanpa mentadabburkan ayat-ayatnya, maka kita akan sulit memahami dan menerima pesan-pesannya untuk diimplementasikan dalam kehidupan. Sedangkan iman kita pada Al-Qur’an tidak akan bermanfaat atau tidak sah jika Al-Qur’an itu tidak diamalkan dalam kehidupan di dunia. Tanpa petunjuk Al-Qur’an, kita akan tersesat dan hina dalam kehidupan di dunia ini dan dalam kehidupan akhirat tentu lebih hina dan lebih menderita lagi. 

Ada tiga alasan kenapa kami menggunakan Metode Tadabbur ini :

1. Allah memerintahkan manusia untuk mentadabburkan Al-Qur’an agar mereka memahami dan menghayati isinya dengan benar. Sebab itu, kata tadabbur diambil dari bahasa Al-Qur’an itu sendiri yang berarti merenungkan, memikirkan dan menghayati sehinga dapat menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya ke dalam diri. Dalam Al-Qur’an terdapat 3 (tiga) Ayat yang memerintahkan manusia pada umumnya dan kaum munafiq khususnya, untuk mentadabburkan Al Quran:


اَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ القُرآنَ وَلَوكَانَ مِن عِندِغَيرِاللّهِ لَوَجَدُوافِيهِ اختِلاَفًا كَثِيرًا

“Mengapa mereka tidak mentadabburkan Al-Qur’an? Jika Al-Qur’an itu (datang) dari selain Allah, pasti mereka menemukan di dalamnya perselisihan yang banyak. 
QS. An-Nisaa' (4) : 82

Surah Muhammad ayat 24:

 أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا

“Maka apakah mereka tidak mentadabburkan Al Quran? Ataukah hati mereka terkunci? QS. Muhammad (47) : 24



كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَاب

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka mentadabburkan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. QS. Ash-Shaad (38) : 29 

2. Fakta historis menunjukkan bahwa tadabbur adalah cara internalisasi nilai-nilai Al-Qur’an ke dalam diri seperti yang dilakukan Rasul Saw dan para sahabat Beliau. Sebab itu, wajar jika akhlak Rasul Saw adalah Al-Qur’an, seperti yg dijelaskan ‘Aisyah Ummul Mukminin. Sebab itu, tadabbur ialah:

  • Cara terbaik memecahkan belenggu-belenggu hati dan pikiran yang menyebabkan cahaya Al-Qur’an terhalang masuk ke dalamnya, seperti yang Allah jelaskan: Mengapa mereka tidak mentadabburkan Al-Qur’an? Ataukan hati mereka sdh terkunci mati? (QS.47: 24)
  • Membuka tabir kebenaran Al-Qur’an, spt Allah jelaskan: Mengapa mereka tidak metadabburkan Al-Qur’an? Jika Al-Qur’an itu datang dari selain Allah, pasti mereka menemukan isinya banyak yang paradoks. (QS. 4: 82)
  • Cara terbaik mendapatkan keberkahan Al-Qur’an, pelajaran dan mempertajam intelektualitas & spiritualitas, sebagaimana yang Allah jelaskan: Ini adalah kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad Saw), penuh keberkahan agar mereka mentadabburkan ayat-ayatnya dan menjadi pelajaran bagi orang-orang yang menggunakan akalnya. (QS.38: 29).

Nah, tadabbur ialah pendalaman dan perenungan ayat-ayat Al-Qur’an sehingga terjadi proses instalisasi software Al-Qur’an ke dalam otak kita dan values (nilai-nilai)nya ke dalam hati nurani (qalb) kita, sehinga membentuk karakter dan perilaku kita sesuai values Al-Qur’an.  


Program KontaQ ini mentadabburkan Al-Qur’an satu halaman perhari dan 6 hari dalam sepekan. Hari ketujuh, insya Allaah hari evaluasi. Tim KontaQ akan mengirimkan lembaran evaluasinya secara rutin kepada para peserta. Agar Program KontaQ sampai kepada target yang diharapkan, yakni agar ayat-ayat Al-Qur’an itu benar-benar dapat diinstal ke dalam otak dan jantung (hati nurani) dan kemudian berinteraksi dengan diri pembacanya, maka kami menggunakan metode tadabbur tersebut.

Sebab itu, kami menganjurkan para peserta agar mengikuti Metode Tadabbur (penghayatan) ini melalui dua langkah berikut:
Langkah Strategis
Langkah Strategis ialah hal-hal yang harus dilakukan sebelum membaca dan berinteraski dengan Al-Qur’an, atau disebut juga dengan adab yang terkait dengan Al-Qur’an. Di antaranya:
  1. Berniat hanya karena Allah, bukan untuk mencari keuntungan duniawi, pujian atau hanya sekedar ingin tahu dan sebagainya.
  2. Tanamkan dalam diri bahwa tujuan membaca, memahami atau menghafal Al-Qur’an adalah untuk meluruskan keyakinan (aqidah/iman), ucapan dan perbuatan agar sesuai dengan yang diinginkan Allah. Dengan kata lain, berinteraksi dengan Al-Qur’an bertujuan untuk mengamalkan semua isi dan nilai-nilai kebenaran yang terkandung di dalamnya, bukan hanya sekedar menambah ilmu dan pengetahuan belaka.
  3. Berinteraksi dengan Al-Qur’an harus diniatkan untuk mencari ridha Allah, keberkahan dan keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
  4. Menjaga selalu kesucian diri atau dalam keadaan suci dari hadats besar maupun kecil selama berinteraksi dengan Al-Qur’an.
  5. Semaksimal mungkin dalam keadaan khusyu’ atau konsentrasi dan hindarkan pemikiran-pemikiran terkait urusan dunia serta menghadap kiblat, jika memungkinkan.
  6. Sebelum membaca dan berinteraksi dengan Al-Qur’an, berdoalah kepada Allah agar Allah memudahkan dan memberkahi setiap upaya dalam berinteraksi dengan Kitab-Nya, yakni Al-Qur’an Al-Karim. 
  7. Waktu yang terbaik membaca dan mentadabburkan Al-Qur’an di sepetiga malam terakhir, kemudian di waktu pagi atau di sore hari.
Langkah Teknis
Langkah Teknis ialah hal-hal yang terkait dengan teknis berinteraksi dengan Al-Qur’an sehingga kandungan, makna atau pesan Al-Qur’an mengalir ke dalam otak kita, kemudian tertanam ke dalam jantung (hati nurani) sebagai sebuah keimanan, serta mengalir ke seluruh tubuh kita yang akan mengendalikan semua ucapan, pikiran dan tingkah laku kita sehari-hari. Langkah Teknis ini harus dilakukan secara berurutan, khususnya bagi saudara-saudara kita yang belum menghayati dan menikmati keindahan Al-Qur’an beserta kandungannya secara langsung atau tanpa terjemahan. Upayakan Langkah Teknis ini dilakukan setelah Langkah Strategis di atas diterapkan. 

Adapun langkah teknis mencakup:
1. Bacalah ayat-ayat Al-Qur’an yang ditampilkan pada hari itu dengan tartil (memenuhi kaedah membaca Al-Qur’an sesuai ilmu Tajwid. Karena membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil itu pintu gerbang masuk ke dalam lautan kemukjizatan Al-Qur’an dan langkah awal yang permanen dalam berinteraksi dengannya. Jika belum mampu membacanya dengan tartil, segera belajar membaca Al-Qur’an agar mampu dengan tartil. 

2. Setelah membaca ayat-ayat yang dimaksud, maka bacalah arti per-ayatnya sehingga dapat menangkap sebagian pesan ayat-ayat yang dibaca. Setelah itu, bacalah catatan-catatan kakinya jika ada, agar dapat memahami maksud dari kata atau ayat-ayat yang dibaca dan relavansinya lebih jelas lagi.

3. Setelah membaca arti per-ayat dan catatan kakinya--jika ada--maka bacalah Tadabbur Ayat yang kami tuliskan di bawah arti per-ayat. Membaca Tadabbur Ayat ini adalah inti berinteraksi dengan Al-Qur’an. Bagi yang sudah banyak dan terbiasa berinteraksi dengan Al-Qur’an melalui arti perkata atau per-ayat, atau bagi yang menguasai bahasa Arab, maka silahkan langsung membaca Tadabbur ayatnya setelah membaca ayat-ayatnya dengan tartil. 

4. Upayakan setiap hari mengikuti program KontaQ, sehingga dalam waktu lebih kurang dua tahun, semua isi dan pesan Allah dalam Al-Qur’an dapat dimengerti dan dihayati dengan baik dan maksimal. Bagi yang siap berinteraksi dengan lebih dalam lagi, maka selamilah lautan mukjizat Al-Qur’an itu melalui salah satu atau beberapa kitab Tafsir yang mu’tamad, khususnya Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Ath-Thabari, Tafsir Al-Qurthubi dan Fizhilalil Qur’an. Insya Allah, Anda akan tenggelam menikmati keindahan, kecanggihan dan kemukjizatan wahyu Allah yang bernama Al-Qur’an Al-Karim serta merasakan kebutuhan terhadap petunjuk-petunjuk hidup Al-Qur’an. 

5. Agar interaksi kita dengan Al-Qur’an melalui Metode Tadabbur ini semakin mendalam dan terasa nikmat serta berkah, maka dianjurkan pula untuk memiliki kebiasaan (habit) wirid membaca Al-Qur’an antara satu halaman sampai satu juz perhari. Karena membaca Al-Qur’an itu melahirkan berbagai kebaikan bagi pembacanya di dunia dan akhirat seperti yang disabdakan Rasul Saw.: “Bacalah Al-Qur’an itu, karena sesungguhnya ia akan datang kepada kalian pada hari kiamat nanti sebagai pemberi syafaat”. (HR. Imam Muslim)

Terkait dengan wirid membaca Al-Qur’an maka sebaiknya mulailah dari Surah Al-Fatihah sampai Surah terakhir, yakni An-Naas. Setelah tamat, maka ulangi lagi dari Surah Al-Fatihah dan begitulah seterusnya, sehingga dalam satu bulan kita menamatkan bacaan satu kali dan dalam setahun sekitar 10 – 12 kali. Sungguh amat besar kebaikan yang akan diberikan Allah kepada yang menerapkannya.

6. Terkait penerapan dan pengamalan isi dan pesan Al-Qur’an, maka kuncinya adalah: Amalkan setiap perintah Allah dan tinggalkan setiap larangan-Nya secara bertahap. Jika setiap kita mentadabburkan satu halaman per hari, maka kita akan menyelesaikan program pemahaman Al-Qur’an sekitar dua tahun. Kemudian diulang kembali, baik dari awal sampai akhir dan begitulah seterusnya sampai ajal menjemput kita. Dalam masa tersebut Al-Qur’an akan menjadi pentunjuk hidup dalam semua aspek kehidupan. 

7. Agar Tadabbur Al-Qur’an itu sistematis dalam merekonstruksi keimanan, pemikiran dan perilaku kehidupan kita, maka hendaklah dimulai dari masalah-masalah keimanan, kemudian ibadah, akhlak, mu’amalah (ekonomi) dan seterusnya. Beginilah cara Allah membangun generasi Sahabat sehingga mereka menjadi generasi Islam terbaik sepanjang masa. 

8. Adapun masalah-masalah keimanan yang sangat diprioritaskan ialah perintah mentauhidkan (mengesakan Allah), larangan berbuat syirik (menyekutukan Allah), al-walak (loyalitas penuh) pada Allah dan al-barok (berlepas diri) pada thaghut (semua tuhan yang disembah selain Allah), iman kepada para malaikat, rasul-rasul Allah, kitab-kitab Allah, kiamat, akhirat dan sebagainya . Laragan syirik pada Allah, menolak kebenaran Al-Qur’an, Sunnah Rasulullah, dosa-dosa besar dan seterusnya. Masalah-masalah ini tidak boleh ditunda-tunda, karena mentauhidkan Allah itu dan masalah keimanan adalah hal yang utama bagi seorang Mukmin. Sedangkan perbuatan syirik itu membatalkan semua amal ibadah, seperti yang dijelaskan Allah: Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan (bisa saja) mengampuni dosa-dosa lainnya. (QS. An-Nisaa' : 48 dan 116).

9. Insya Allah, jika peserta KontaQ disiplin, dalam dua tahun, maka akan terjadi perubahan yang luar biasa di dalam diri.

Perlu kami ingatkan, bahwa faktor yang sangat besar pengaruhnya dalam pemahaman dan pengamalan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya ialah mentadabburkan nama-nama dan sifat-sifat Allah dan ayat-ayat yang terkait dengan sistem penciptaan alam semesta, langit, bumi, manusia, kisah-kisah umat terdahulu yang Allah musnahkan, kematian, sakaratul maut, peristiwa kiamat, dahsyatnya syurga dan neraka. 

Hal penting lain yang perlu kami sampaikan ialah bahwa sesungguhnya susunan penulisan isi Al-Qur’an yang dimulai dengan surah Al-Fatihah dan ditutup dengan surah An-Nas sangat sesuai dengan struktur persoalan yang dihadapi umat Islam saat ini. Inilah hikmah kenapa susunan penulisan ayat-ayat Al-Qur’an itu tidak Allah samakan dengan urutan turunnya ayat-ayat Al-Qur’an yang dimulai dari 5 ayat pertama dari surah Al-‘Alaq dan seterusnya.

Allah Maha Mengetahui bahwa problematika umat Islam saat diturunkan Al-Qur’an selama 23 tahun itu sangat berbeda dengan problematika umat Islam setelahnya, khususnya saat kaum Muslimin seperti hari ini yang menjauhkan diri dari Al-Qur’an. Sebab itu, jika kita berinteraksi dengan Al-Qur’an secara runut, yakni dimulai dari surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan surah An-Nas, maka yakinlah semua problematika kita akan terselesaikan secara sistematis dan fundamental. Namun, demikian, tidaklah dilarang jika di antara kita ingin memulai berinteraksi dengan ayat atau Surah tertentu, sesuai dengan kebutuhan diri kita.

Faktor lain ialah karena ayat-ayat Al-Qur’an itu sendiri penuh kekuatan dan kemukjizatan sehingga dengan mudah merubah cara berfikir dan pemahaman orang yang mentadabburkannya. Saking dahsyatnya kekuatan dan kemukjizatan ayat-ayat Al-Qur’an itu, maka gunung pun bisa terbelah karena takut pada Allah jika diturunkan ke atasnya, (Q.S. Al-Hasyr : 21). Tentulah hati, pikiran dan perasaan manusia lebih luluh lagi saat mentadabburkan ayat-ayat Al-Qur’an yang penuh kekuatan dan kemukjizatan itu. 

Namun demikian, satu hal yang harus dihindari ialah memaksakan pemahaman yang belum jelas kebenarannya terkait suatu ayat Al-Qur’an. Jika belum sampai kepada suatu keyakinan yang didukung oleh ayat-ayat lain atau hadits-hadits shaheh, atau pendapat para ulama yang mu’tamad, maka segeralah perluas tadabburnya melalui kitab-kitab Tafsir yang mu’tamad seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dengan demikian, in syaa Allah kita akan terhindar dari pemahaman dan penafsiran yang kurang tepat atau mungkin saja keliru dan menyimpang.








Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog