Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS. Maryam, 26-38


فَكُلِى وَٱشْرَبِى وَقَرِّى عَيْناً فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ ٱلبَشَرِ أَحَداً فَقُولِيۤ إِنِّى نَذَرْتُ لِلرَّحْمَـٰنِ صَوْماً فَلَنْ أُكَلِّمَ ٱلْيَوْمَ إِنسِيّاً﴿٢٦﴾

       26.  Maka makan, minum dan bersenang hatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.”


فَأَتَتْ بِهِ قَوْمَهَا تَحْمِلُهُ قَالُواْ يٰمَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْئاً فَرِيّاً﴿٢٧﴾

27. Kemudian dia (Maryam) membawa dia (bayi itu) kepada kaumnya dengan menggendongnya. Mereka (kaumnya) berkata, “Wahai Maryam! Sungguh, engkau telah membawa sesuatu yang sangat mungkar.


يٰأُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ ٱمْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيّاً﴿٢٨﴾

28. Wahai saudara perempuan Harun (Maryam)! Ayahmu bukan seorang yang buruk perangai dan ibumu bukan seorang perempuan pezina.”


فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ قَالُواْ كَيْفَ نُكَلِّمُ مَن كَانَ فِى ٱلْمَهْدِ صَبِيّاً﴿٢٩﴾

29. Maka dia (Maryam) menunjuk kepada (anak)nya. Mereka berkata, “Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”


قَالَ إِنِّى عَبْدُ ٱللَّهِ آتَانِىَ ٱلْكِتَابَ وَجَعَلَنِى نَبِيّاً﴿٣٠﴾

30. Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,


وَجَعَلَنِى مُبَارَكاً أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِى بِٱلصَّلاَةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمْتُ حَيّاً﴿٣١﴾

31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;


وَبَرّاً بِوَالِدَتِى وَلَمْ يَجْعَلْنِى جَبَّاراً شَقِيّاً﴿٣٢﴾

32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.


وَٱلسَّلاَمُ عَلَىَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيّاً﴿٣٣﴾

33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”


ذٰلِكَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ قَوْلَ ٱلْحَقِّ ٱلَّذِى فِيهِ يَمْتَرُونَ﴿٣٤﴾

34. Itulah Isa putra Maryam, (yang mengatakan) perkataan yang benar, yang mereka ragukan kebenarannya.


مَا كَانَ لِلَّهِ أَن يَتَّخِذَ مِن وَلَدٍ سُبْحَانَهُ إِذَا قَضَىٰ أَمْراً فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ﴿٣٥﴾

35. Tidak patut bagi Allah mempunyai anak, Mahasuci Dia. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepada-Nya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.


وَإِنَّ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبُّكُمْ فَٱعْبُدُوهُ هَـٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيمٌ﴿٣٦﴾

36. (Isa berkata), “Dan sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.”


فَٱخْتَلَفَ ٱلأَحْزَابُ مِن بَيْنِهِمْ فَوْيْلٌ لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن مَّشْهَدِ يَوْمٍ عَظِيمٍ﴿٣٧﴾

37. Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka (Yahudi dan Nasrani). Maka celakalah orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang agung!


أَسْمِعْ بِهِمْ وَأَبْصِرْ يَوْمَ يَأْتُونَنَا لَـٰكِنِ ٱلظَّالِمُونَ ٱلْيَوْمَ فِى ضَلاَلٍ مُّبِينٍ﴿٣٨﴾

38. Alangkah tajam pendengaran mereka, dan alangkah terang penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata.


----------------------
Tadabbur:

Ayat 26 - 38 meneruskan kisah ayat kebesaran Allah pada peristiwa Maryam yang melahirkan Isa tanpa suami. Peristiwa itu menggemparkan Bani Israel sehingga mereka menuduh Maryam berbuat serong. Saat itu juga Allah perlihatkan lagi ayat kebesaran-Nya dengan menjadikan Isa yang masih bayi bisa berbicara dan menjawab langsung tuduhan mereka kepada Ibunda Maryam.

Isa menjelaskan: Aku adalah hamba Allah, bukan anak Allah. Allah berikan padaku kitab Injil dan Allah angkat aku sebagai nabi. Allah berkahi aku di mana saja aku berada. Dia perintahkan aku menegakkan salat, membayar zakat selama aku masih hidup, berbakti kepada ibuku dan Dia tidak menjadikan aku diktator dan celaka. Allah selamatkan aku saat dilahirkan, saat aku meninggal dan saat aku dibangkitkan di hari kiamat nanti.

Isa yang dilahirkan dari seorang ibu, kemudian ia juga mati dan dibangkitkan nanti pada hari kiamat adalah bukti nyata bahwa Isa bukanlah tuhan atau anak tuhan. Menganggap Isa anak tuhan adalah kemusyrikan besar dan bertentangan dengan ajaran Nabi Isa sendiri yang mengajarkan umatnya mengesakan Allah dalam segala bentuk ibadah. Orang-orang yang hatinya condong kepada kemusyrikan tetap saja melihat Isa anak Allah. Padahal Isa itu adalah ayat kebesaran dan kekuasaan Allah. Allah menciptakan segala sesuatu berdasarkan ilmu dan kehendak-Nya. Sebab itu, yang memperdebatkan hal tersebut hanyalah orang kafir, zalim dan sesat yang nyata.

↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭ 
📚 Mushaf Tadabbur
👤 Ust. Fathuddin Ja'far, MA
🏡 Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
📎 http://bit.ly/GabungKontaQ
📱 WhatsApp
      Ikhwan: 0852-5541-3213
      Akhwat: 0896-1754-8384
---------------------------- 
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog