مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ
عِلْمٍ وَلَا لِآَبَائِهِمْ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ إِنْ
يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا
5. Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.
فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَفْسَكَ عَلَى آَثَارِهِمْ إِنْ لَمْ يُؤْمِنُوا بِهَذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا
6.
Maka barangkali engkau (Muhammad) akan mencelakakan dirimu
karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman
kepada keterangan ini (Al-Qur’an).
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى
الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
7. Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi
sebagai perhiasan baginya, untuk Kami menguji mereka, siapakah di antaranya
yang terbaik perbuatannya.
وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا
عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا
8.
Dan Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di
atasnya menjadi tanah yang tandus lagi kering.
أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ
أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آَيَاتِنَا عَجَبًا
9. Apakah engkau mengira bahwa orang yang mendiami gua, dan
(yang mempunyai) raqim 485 itu, termasuk tanda-tanda (kebesaran) Kami yang
menakjubkan?
إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ
إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آَتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ
لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
10. (Ingatlah) ketika
pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Ya Tuhan kami.
Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang
lurus bagi kami dalam urusan kami.”
فَضَرَبْنَا عَلَى
آَذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا
11.
Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu,486 selama
beberapa tahun,
ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ
لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَى لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا
12. kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui
manakah di antara kedua golongan itu 487 yang lebih tepat dalam menghitung
berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu).
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ
نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آَمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ
هُدًى
13. Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya.
Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan
Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.
وَرَبَطْنَا عَلَى
قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَهًا لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا
14.
dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri 488
lalu mereka berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak
menyeru tuhan selain Dia.Sungguh, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah
mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran.”
هَؤُلَاءِ قَوْمُنَا
اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آَلِهَةً لَوْلَا يَأْتُونَ عَلَيْهِمْ بِسُلْطَانٍ
بَيِّنٍ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا
15.
Mereka itu kaum kami yang telah menjadikan tuhan-tuhan (untuk
disembah) selain Dia. Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang jelas
(tentang kepercayaan mereka)? Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang
yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?
----------------------
Catatan Kaki:
485. Raqim, sebagian mufasir mengartikan
nama anjing dan sebagian yang lain mengartikan batu bersurat.
486. Allah menidurkan mereka selama 309 tahun
qamariah dalam gua itu (lihat ayat 25 surat ini) sehingga mereka tak dapat
dibangunkan oleh suara apa pun.
487. Kedua golongan itu ialah pemuda-pemuda itu
sendiri yang berselisih tentang berapa lamanya mereka tinggal dalam gua itu.
488. Bangun dan menghadap Raja Dikyanus yang
zalim dan sombong.
----------------------
Tadabbur:
Ayat 5-8 meneruskan ayat 4 sebelumnya.
Tuduhan kaum musyrik dan Ahlul Kitab bahwa Allah memiliki anak itu tidak
didasari ilmu, hanya mengikuti warisan nenek moyang saja. Amat besar murka
Allah atas tuduhan tersebut. Allah menegur Rasul Saw. agar tidak terlalu sedih
jika kaum kafir itu tidak juga beriman. Allah jadikan kenikmatan dunia ini
sebagai hiasan untuk mengetahui siapa yang beriman dan beramal saleh. Allah
Maha Kuasa menghancurkan semua tumbuh-tumbuhan yang ada di atas bumi dan
menjadikannya tandus kering kerontang.
Ayat 8-15 menjelaskan kisah para
penghuni gua (Ashabul Kahfi) yang sangat unik sebagai mukjizat dan kebesaran
Allah. Sedangkan Al-Qur’an itu jauh lebih besar mukjizat dan keagungannya dari
pada kisah tersebut.
Mereka adalah beberapa anak muda yang kuat iman
pada Allah. Mereka lari dari kejahatan penguasa zalim di negeri mereka. Lalu
Allah tidurkan mereka dalam gua. Mereka selalu meminta rahmat dan jalan lurus
dari Allah. Allah teguhkan hati mereka dalam keimanan dan tauhid, kendati kaum
dan penguasa negeri mereka menyekutukan Allah. Manusia yang palaing zalim ialah
yang mengada-ada tentang Allah dengan kebohongan.
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Mushaf Tadabbur
Ust. Fathuddin Ja'far, MA
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
Ust. Fathuddin Ja'far, MA
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
http://bit.ly/GabungKontaQ
WhatsApp
Ikhwan: 0852-5541-3213
Akhwat: 0896-1754-8384
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
http://bit.ly/GabungKontaQ
Ikhwan: 0852-5541-3213
Akhwat: 0896-1754-8384
----------------------------
Posting Komentar