وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِأَعْدَائِكُمْ وَكَفَى بِاللَّهِ وَلِيًّا وَكَفَى بِاللَّهِ
نَصِيرًا (٤٥)
45. Dan Allah lebih mengetahui tentang musuh-musuhmu. Cukuplah
Allah menjadi Pelindung. Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu).
مِنَ الَّذِينَ هَادُوا يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَيَقُولُونَ
سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاسْمَعْ غَيْرَ مُسْمَعٍ وَرَاعِنَا لَيًّا بِأَلْسِنَتِهِمْ
وَطَعْنًا فِي الدِّينِ وَلَوْ أَنَّهُمْ قَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاسْمَعْ
وَانْظُرْنَا لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَقْوَمَ وَلَكِنْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ
فَلا يُؤْمِنُونَ إِلا قَلِيلا (٤٦)
46. (Yaitu) orang-orang Yahudi, yang mengubah perkataan dari
tempat-tempatnya. (197) Dan mereka berkata "Kami mendengar”, tetapi kami
tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula) "Dengarlah”, sedang
(engkau Muhammad sebenarnya) tidak mendengar apapun. (198) Dan (mereka
mengatakan) "Raa´ina", (199) dengan memutarbalikkan lidahnya dan
mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan "Kami mendengar dan patuh, dan
dengarlah, dan perhatikanlah kami”, tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih
tepat, tetapi Allah melaknat mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak
beriman kecuali sedikit sekali. (200)
--------
--------
197. Mengubah arti, tempat, atau menambah dan mengurangi kata-kata.
198. Mereka mengatakan, "Dengarlah," tetapi hati mereka mengatakan, "Mudah-mudahan kamu tidak dapat mendengarkan (tuli)".
199. Tentang kata ra'ina sama artinya dengan unzurna yang artinya perhatikan kami. Selanjutnya lihat Al-Baqarah (2):104.
200. Ada yang mengatakan kadar keimanannya yang tipis, dan ada yang mengatakan jumlah orangnya yang sedikit
198. Mereka mengatakan, "Dengarlah," tetapi hati mereka mengatakan, "Mudah-mudahan kamu tidak dapat mendengarkan (tuli)".
199. Tentang kata ra'ina sama artinya dengan unzurna yang artinya perhatikan kami. Selanjutnya lihat Al-Baqarah (2):104.
200.
--------
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ آمِنُوا بِمَا نَزَّلْنَا مُصَدِّقًا
لِمَا مَعَكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَطْمِسَ وُجُوهًا فَنَرُدَّهَا عَلَى أَدْبَارِهَا
أَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّا أَصْحَابَ السَّبْتِ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولا
(٤٧)
47. Hai orang-orang yang telah diberi Kitab! Berimanlah kamu
kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) dan yang membenarkan kitab yang
ada pada kamu sebelum Kami mengubah wajah-wajah(mu), lalu Kami putar ke belakang
(201) atau Kami laknat mereka sebagaimana Kami melaknat orang-orang (yang
berbuat maksiat) pada hari Sabat (Sabtu). Dan ketetapan Allah pasti berlaku.
--------
--------
201. Menurut kebanyakan
mufassir, maksudnya ialah mengubah wajah mereka lalu diputar ke belakang
sebagai penghinaan.
--------
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ
لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا (٤٨)
48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena
mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain
(syirik) itu, bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa
mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يُزَكُّونَ أَنْفُسَهُمْ بَلِ اللَّهُ يُزَكِّي
مَنْ يَشَاءُ وَلا يُظْلَمُونَ فَتِيلا (٤٩)
49. Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang menganggap
dirinya suci (orang Yahudi dan Nasrani)? Sebenarnya Allah menyucikan siapa yang
Dia kehendaki dan mereka tidak dizalimi sedikitpun.
انْظُرْ كَيْفَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَكَفَى بِهِ إِثْمًا
مُبِينًا (٥٠)
50. Perhatikanlah, betapa mereka mengada-adakan kebohongan
terhadap Allah? Dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang nyata (bagi
mereka).
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ أُوتُوا نَصِيبًا مِنَ الْكِتَابِ يُؤْمِنُونَ
بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوتِ وَيَقُولُونَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا هَؤُلاءِ أَهْدَى مِنَ
الَّذِينَ آمَنُوا سَبِيلا (٥١)
51. Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang diberi bagian
dari kitab (Taurat)? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut, (202) dan
mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih
benar jalannya daripada orang-orang yang beriman.
--------
--------
202. Jibt sama dengan Taghut, ialah setan dan apa saja yang disembah selain Allah Swt.
Tadabbur Ayat:
Ayat 45 menjelaskan, kaum muslimin harus berhati-hati terhadap musuh yang selalu ingin menyesatkan dan mencelakai mereka. Allah mengetahui hakikat mereka. Sebab itu, jadikanlah Allah Pelindung dan Penolong agar terhindar dari tipu daya mereka.
Ayat 46 menjelaskan, sebagian Yahudi menyimpangkan wahyu dari tujuannya. Mereka berkata: kami dengar namun kami menolaknya. Mereka berkata buruk untuk mencela agama. Allah laknat mereka sehingga sedikit yang masuk Islam.
Ayat 47 menghimbau Ahlul Kitab agar mengimani Al-Qur’an sebelum Allah hukum dengan mengubah wajah atau melaknat mereka seperti melaknat mereka yang melanggar pada hari Sabtu sebelumnya. Keputusan Allah tidak ada yang mampu melawannya.
Ayat 48 menjelaskan, Allah tidak mengampuni dosa syirik yang terbawa mati. Sedangkan dosa yang lain bisa saja Allah ampuni bagi orang dikehendaki-Nya. Syirik itu dosa paling besar di sisi-Nya. Sedangkan ayat 49 memperingatkan kita agar tidak mengklaim diri bersih seperti Yahudi.
Ayat 50 dan 51 mengajak kita mengamati Ahlul Kitab merekayasa kebohongan atas Allah. Itu adalah dosa yang nyata. Mereka terjebak beriman kepada setan dan ṭaghut, padahal kepada mereka sudah diberikan Kitab Taurat dan Injil. Anehnya, mereka berani mengklaim jalan hidup mereka lebih lurus dari jalan hidup kaum mukmin.
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Mushaf Tadabbur
Ustd Fathuddin Ja'far, MA
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Pendaftaran Grup Kontaq
bit.ly/GabungKontaQ
WhatsApp Center
Akhwat : +6289617548384
Ikhwan : +6285255413213
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
ⓕ facebook.com/kontaqtadabbur ⓖ plus.google.com/+Kon-taqBlogspot ⓣ twitter.com/kon_taq
ⓑ kontaq.co.nr ⓦ mtf-online.com ⓘ i.instagram.com/kontaqtadabbur
Posting Komentar