وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي
الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا
وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
6. Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan
rezeki semuanya dijamin Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat
penyimpanannya. 395 Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَلَئِنْ قُلْتَ إِنَّكُمْ
مَبْعُوثُونَ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا
إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ
7. Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan
‘Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik
amalnya. Jika engkau berkata (kepada penduduk Mekah), “Sesungguhnya kamu akan
dibangkitkan setelah mati,” niscaya orang kafir itu akan berkata, “Ini hanyalah
sihir yang nyata.”
وَلَئِنْ أَخَّرْنَا
عَنْهُمُ الْعَذَابَ إِلَى أُمَّةٍ مَعْدُودَةٍ لَيَقُولُنَّ مَا يَحْبِسُهُ أَلَا
يَوْمَ يَأْتِيهِمْ لَيْسَ مَصْرُوفًا عَنْهُمْ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ
يَسْتَهْزِئُونَ
8. Dan sungguh, jika Kami tangguhkan azab terhadap mereka sampai waktu
yang ditentukan, niscaya mereka akan berkata, “Apakah yang menghalanginya?”
Ketahuilah, ketika azab itu datang kepada mereka, tidaklah dapat dielakkan oleh
mereka. Mereka dikepung oleh (azab) yang dahulu mereka memperolok-olokkannya.
وَلَئِنْ أَذَقْنَا
الْإِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً ثُمَّ نَزَعْنَاهَا مِنْهُ إِنَّهُ لَيَئُوسٌ
كَفُورٌ (9)
9. Dan jika Kami berikan rahmat Kami kepada manusia, kemudian (rahmat
itu) Kami cabut kembali, pastilah dia menjadi putus asa dan tidak berterima
kasih.
وَلَئِنْ أَذَقْنَاهُ
نَعْمَاءَ بَعْدَ ضَرَّاءَ مَسَّتْهُ لَيَقُولَنَّ ذَهَبَ السَّيِّئَاتُ عَنِّي
إِنَّهُ لَفَرِحٌ فَخُورٌ
10. Dan jika Kami berikan kebahagiaan kepada-Nya setelah ditimpa
bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata, “Bencana itu telah hilang
dariku.” Sesungguhnya dia (merasa) sangat gembira dan bangga,
إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ
11. Kecuali orang-orang yang
sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang
besar.
فَلَعَلَّكَ تَارِكٌ بَعْضَ
مَا يُوحَى إِلَيْكَ وَضَائِقٌ بِهِ صَدْرُكَ أَنْ يَقُولُوا لَوْلَا أُنْزِلَ
عَلَيْهِ كَنْزٌ أَوْ جَاءَ مَعَهُ مَلَكٌ إِنَّمَا أَنْتَ نَذِيرٌ وَاللَّهُ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
12. Maka, boleh jadi engkau (Muhammad) hendak meninggalkan sebagian dari
apa yang diwahyukan kepadamu dan dadamu sempit karenanya, karena mereka akan
mengatakan, “Mengapa tidak diturunkan kepada-Nya harta (kekayaan), atau datang
bersamanya malaikat?” Sungguh, engkau hanyalah seorang pemberi peringatan, dan
Allah pemelihara segala sesuatu.
----------------------
Catatan
Kaki:
395. Menurut sebagian
mufasir, yang dimaksud dengan “tempat kediaman” di sini ialah dunia, dan
“tempat penyimpanan” ialah akhirat. Dan menurut sebagian mufasir lain, maksud
“tempat kediaman” ialah tulang sulbi, dan “tempat penyimpanan” ialah rahim.
----------------------
Tadabbur:
Ayat 6 dan 7 menjelaskan dua prinsip akidah atau keimanan yang harus
dipegang teguh oleh kaum Mukmin:
1) Allah menyatakan diri-Nya pasti memberi rezeki
setiap makhluk ciptaan-Nya; manusia, hewan dan sebagainya. Sebab itu, kita
sebagai makhluk yang dimuliakan-Nya tidak perlu khawatir akan rezeki itu, pasti
Allah jamin.
2) Allah adalah Pencipta langit dan
bumi dalam enam hari atau masa. Tujuan manusia diberi kesempatan hidup di dunia
atau di atas bumi ialah untuk menguji siapa di antara mereka yang hidup sesuai
sistem-Nya dan siapa yang tidak. Sebab itu, tidak ada alasan orang-orang kafir
tidak percaya kepada hari kebangkitan atau hari kiamat.
Sedangkan ayat 8-11 menjelaskan beberapa karakter orang-orang kafir. Di
antaranya:
1) Kalau Allah undurkan azab pada mereka, mereka
malah menantangnya.
2) Kalau Allah berikan nikmat setelah kesulitan,
mereka mengira hasil usaha mereka dan mereka berbangga diri. Padahal, jika
mereka beriman, sabar dan beramal saleh mereka mendapatkan ampunan dan surga.
Sebab itu, orientasi hidup kaum Mukmin ialah ampunan dan surga-Nya.
Ayat 12 menjelaskan betapa
dahsyatnya perlawanan orang-orang kafir kepada dakwah Rasul Saw. sehingga
nyaris Beliau meninggalkan sebagian wahyu agar mendapat dukungan mereka. Kaum
kafir Quraisy mempertanyakan kenapa Allah tidak turunkan harta atau malaikat
yang mendampinginya. Ucapan ini menyebabkan dada Rasul Saw. bersedih. Lalu
Allah kuatkan hati Beliau dengan mengatakan: Engkau hanya bertugas menyampaikan
wahyu yang diturunkan. Allahlah yang mengurusi segala sesuatu.
Mushaf Tadabbur
Ust. Fathuddin Ja'far, MA
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
Ust. Fathuddin Ja'far, MA
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
http://bit.ly/GabungKontaQ
WhatsApp
Ikhwan: 0852-5541-3213
Akhwat: 0896-1754-8384
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
http://bit.ly/GabungKontaQ
Ikhwan: 0852-5541-3213
Akhwat: 0896-1754-8384
----------------------------
Posting Komentar