Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS.At-Taubah 123-129



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قَاتِلُوا الَّذِينَ يَلُونَكُمْ مِنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوا فِيكُمْ غِلْظَةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ 
        123. Wahai orang-orang beriman! Perangilah orang-orang kafir di sekitar kamu, dan hendaklah mereka merasakan sikap tegas darimu, dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang yang bertakwa.

وَإِذَا مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَذِهِ إِيمَانًا فَأَمَّا الَّذِينَ آَمَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ

124. Dan apabila diturunkan suatu surah, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata, “Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surah ini?” Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.

وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ

125. Dan adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit,383 maka (dengan surah itu) akan menambah kekafiran mereka yang telah ada, dan mereka akan mati dalam keadaan kafir.

أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُونَ

126. Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, namun mereka tidak (juga) bertaubat, dan tidak (pula) mengambil pelajaran?

وَإِذَا مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ نَظَرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ هَلْ يَرَاكُمْ مِنْ أَحَدٍ ثُمَّ انْصَرَفُوا صَرَفَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ

127Dan apabila diturunkan suatu surah, satu sama lain di antara mereka saling berpandangan (sambil berkata), “Adakah seseorang (dari kaum Muslimin) yang melihat kamu?” Setelah itu mereka pun pergi. Allah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak memahami.

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

128. Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun, dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

129. Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.”

----------------------
Catatan Kaki:
383. Penyakit batin, seperti kekafiran, kemunafikan, keragu-raguan, dan sebagainya.

----------------------
Tadabbur:
Ayat 123 menjelaskan kewajiban kaum Mukmin untuk memerangi orang-orang kafir yang membahayakan agama, kehidupan dan negeri mereka dan dimulai dari yang terdekat, seperti yang dilakukan Rasul Saw. dan diteruskan para Sahabat Beliau. Setelah Rasul Saw. menundukkan kaum Musyrikin Mekkah dengan fathu Makkah, maka Rasul Saw. melakukan peperangan terhadap Ahlul Kitab Romawi, di Tabuk. Setelah Rasul Saw. wafat, diteruskan oleh Abu Bakar sampai dapat ditaklukkan. Setelah Abu Bakar wafat, Umar Ibnu Khattab meneruskan sampai ke Persia dan begitulah seterusnya. Kemenangan demi kemenangan kaum Muslimin generasi pertama itu disebabkan ketakwaan mereka kepada Allah sehingga Allah selalu menolong mereka.

124-127 menjelaskan kembali sifat-sifat kaum munafikin dan perbedaannya dengan kaum Mukminin, seperti turunnya ayat-ayat Al-Qur’an tidak menambah sedikitpun keimanan mereka, menambah keimanan mereka pada Allah dan menerima ayat-ayat tersebut dengan suka cita. Sebaliknya, mereka yang hatinya sakit (kaum munafikin), turunnya ayat Al-Qur’an malah menambah kotor hati mereka dan mereka mati dalam kekafiran. Padahal mereka telah dicoba dalam setahun satu sampai dua kali, namun tetap saja mereka tidak bertaubat. Bahkan mereka semakin jauh dari Allah dan Rasul-Nya.

Ayat 128 dan 129 menjelaskan betapa besarnya cinta Rasul Saw. pada umatnya. Beliau merasakan sangat berat penderitaan umatnya, selalu menginginkan keselamatan umatnya dan sangat penyantun dan penyayang terhadap umatnya. Penolakan manusia akan dakwah Islam, Beliau hadapi dengan penuh tawakal pada Allah.

↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭

📚 Mushaf Tadabbur
👤 Ust. Fathuddin Ja'far, MA
🏡 Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
📎 http://bit.ly/GabungKontaQ
📱 WhatsApp
      Ikhwan: 0852-5541-3213
      Akhwat: 0896-1754-8384
----------------------------


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog