Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

TadabburQu Washilah Dakwahku (B3/G1)


Edisi III/03 Mei/P59/2015

 QS. An-Nuur Ayat 11-53

ID KontaQ      : 090686
Surah & Ayat : An Nur ayat 11-20

TadabburQu

Dalam ayat ini kita dapat mengaplikasikan di keseharian bahwa dalam bertingkah laku dan berakhlak adalah apa yang Allah ridha, karena semua yg melekat pada diri akan diminta pertanggungjawabannya.

Setiap langkah hendaknya membawa manfaat dan bukan menjadi mudharat yang akan menjadikan kerugikan kelak di hari pembalasan.

****************************************

ID KontaQ      : dygta8
Surah & Ayat : An Nuur 15-16

TadabburQu

"Fitnah"

Ada dua macam berita atau informasi: faktual dan nonfaktual. Menurut ulama apabila informasi faktual tentang seseorang digunjingkan, namun orang tersebut tidak senang, hal ini telah masuk ranah ghibah.

Dalam hadits dijelaskan bahwa ghibah dilarang karena seperti memakan bangkai saudara sendiri. Al Qur'an pun melarang kita melakukan hal ini.

Sedangkan menyebarkan berita non faktual alias tidak benar inilah yang dinamakan fitnah. Al Qur'an tegas melarang hal tersebut karena sangat berbahaya apalagi menyangkut harga diri dan kehormatan seseorang.

Menurut pandangan Allah fitnah termasuk dosa besar. "Ingatlah ketika kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggap remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar (An Nur: 15)"

Ada tiga hal yang harus kita ingat pada ayat di atas agar terhindar dari menyebarkan fitnah, yaitu:
1) ingat ketika menerima berita bohong dari mulut ke mulut.
2) jangan mudah katakan apa yang tidak kita ketahui kebenarannya.
3) jangan menganggap remeh dosa fitnah.

Menyikapi era informasi tanpa batas seperti sekarang ini dengan beragam media sosial seperti facebook, twitter, G+, youtube, path dan lain-lain akan sangat rentan akan fitnah.

Kita perlu berhati-hati jangan sampai ikut terlibat dalam menyebarkan fitnah.

Hati-hati dalam memberi like dan share status facebook seseorang. Kalau berita itu bohong berarti kita telah andil menyebarkan fitnah. Begitu juga di twitter, jangan asal retwitted informasi yang kita tidak tahu kebenarannya.

Cara paling ampuh untuk menghentikan penyebaran fitnah adalah dengan mengabaikan, minimal tidak ikut berpartipasi dalam menyebarkannya.

Seperti yang dijelaskan Allah dalam firman-NYA "Dan mengapa kamu tidak berkata, diwaktu mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar" (An Nur: 16)

Sungguh orang-orang yang takut azab Tuhannya, mereka sangat berhati-hati.

"Ya Rabb, janganlah engkau jadikan kami dalam golongan orang-orang zalim. Kami berlindung padamu dari bisikan syaitan. Lindungi kami agar fitnah tidak mendekati kami, tidak menyangkut diri kami dan tidak pula kami ikut terlibat menyebarkan. Sungguh..hanya kepada Engkaulah kami berlindung."

****************************************

ID KontaQ      : Sunarti
Surah & Ayat : An-Nuur 26

Ayat: Cahaya (An-Nūr):26 - Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia
(surga).

TadabburQu

Bismillah ..
Merenungi ayat di atas kita semua tahu Allah SWT
telah mencipatakan manusia sebagai mahkluk paling sempurna diantara mahkluk hidup lainnya.

Dengan segala sifat, watak berbagai karakter dengan berbagai perbedaan tapi Allah menyempurnakan mereka dengan hati nurani, baik buruk hati nurani manusia tergantung seberapa kuat mereka taat kepada Rabb'Nya.

Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa kita di suruh memperbaiki  /memantaskan diri dan selalu berfikir positif terhadap Rabb.

Bahwa setiap kebaikan dan keburukan perbuatan kita akan ada imbal balik..setelah kita berusaha memperbaiki diri dan kita di pertemukan jodoh oleh ALLAH SWT...

#sudahpun kita... Berusaha lewat jalan yang Allah ajarkan..
Dan Allah sudah pun mempertemukan kita dengan seseorang
Yakinlah bahwa itu adalah jodoh kita
Yang terbaik sesuai usaha dan keadaan kita,
Kita yang merasakan
 Kalau kita sudah pun mempunyai calon
Selepas itu yakinlah dengan apa yang ada di hati
Jodoh itu... Seperti kakak beradik
Kadang usil (penuh masalah)
Kadang gembira saling bergandengan tangan

****************************************
ID KontaQ      : 7zein
Surah & Ayat : An Nur 27-28

TadabburQu

"Jalur Resmi itu Suci dan Terhormat"

Kaidah kehidupan yang difirmankan Allah dalam kedua ayat di bawah ini sangat menarik.

Pemakaiannya bisa luas dan beragam. Intinya berkaitan dengan pentingnya menghormati hak milik dan privasi seseorang, lembaga, masyarakat maupun negera.

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat" (QS 24:27)

"Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Jika dikatakan kepadamu "kembalilah!" Maka hendaklah kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan" (QS 24:28)

Ada beberapa poin yang perlu diperhatikan dari kaidah tersebut:
1) berilah salam ketika berkunjung ke rumah seseorang
2) jangan masuk ketika salam belum di balas
3) masuklah ketika telah dipersilakan
4) terima dengan lapang dada kalau tidak diperkenankan masuk

Mari kita analisa pemakaiannya dari sudut pandang "masuk perguruan tinggi".

Seorang siswa SMA atau SMK yang baru menyelesaikan ujian Nasional pada April tahun ini, siap-siap memasuki perguruan tinggi. Ada yang sudah diterima lewat jalur prestasi dan ada yang akan berjuang lewat jalur tes. Kedua jalur di atas tentu memiliki beberapa tahapan.

Pada jalur prestasi, siswa akan mengirimkan surat permohonan lengkap dengan dokumen pendukung. Inilah bentuk "salam" siswa tersebut.

Tidak semua siswa dibalas salamnya, dengan kata lain tidak semua diterima masuk menjadi mahasiswa, ada yang kurang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan atau kalah bersaing dalam perangkingan. Melalui firman Allah di atas kita bisa ambil pelajaran untuk menerima dengan lapang dada.

Pada jalur tes prinsipnya juga sama, alumni SMA ataupun SMK akan mendaftar untuk menjadi peserta ujian masuk perguruan tinggi.

Peserta terdaftar berhak mengikuti ujian. Umumnya pada tahap ini, salam pendaftaran siswa diterima. Mereka dipersilakan mengikuti ujian. Ibarat bertamu ke suatu rumah, kita dipersilakan duduk di teras, sembari menunggu asisten rumah tangga atau penghuni rumah lainnya memanggil si empunya rumah langsung untuk menyambut masuk.

Setelah tes, ternyata banyak  yang berguguran, sehingga tidak berkesempatan bertemu ketua prodi, dekan atau rektor (si empunya rumah) dalam kegiatan orientasi mahasiswa baru.

Jangan patah arang?! Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu (QS 2: 216).

Ketika satu pintu tertutup, akan banyak pintu lain yang terbuka. Belum diterima di universitas tujuan, bukan akhir segalanya, masih ada kesempatan ikut tes berikutnya atau mencoba tes masuk pada universitas yang lain.
Jalur resmi itu suci dan terhormat. Selamat berjuang !!!

=================
Catatan bawah: Yang lamarannya ditolak, gagal menemui calon konsumen untuk promosi produk atau jasa, proposal kegiatan tidak diterima,  promosi jabatan tertunda atau paspor berkunjung ke luar negeri tidak diberikan karena alasan nama muhammad, mari renungi kaidah ini. Masuk sesuai jalur itu terhormat dan suci dalam pandangan Allah.
#notetomyself

****************************************

ID Kontaq      :Ummayz86
Surah & Ayat : An Nur 30-31

TadabburQu

Menundukkan pandangan. So simple... tapi nyatanya  banyak dari kita yang masih saja melepas pandangan pada perkara yang diharamkanNya.

Tak lagi cukup jemari ini menghitung berapa banyak kerusakan yang terjadi berawal dari pandangan mata.

Padahal, telah begitu jelas perintah Allah dalam ayat ini... Begitu sederhana perintahNya kepada kita.. Menundukkan pandangan. Tapi masih saja ada alasan yang kita buat untuk membenarkan sikap kita yang masih sering mengabaikan perintahNya..

Lupakah kita, bahwa dalam setiap perintahNya pasti ada kemaslahatan untuk diri kita??

Allah hanya hendak menutup satu celah yg biasa digunakan syaithan untuk menaburkan godaan syubhat dan syahwat.

Tak tahukah kita... (atau mungkin pura-pura tak tahu), bahwa setiap pandangan kelak akan ditanya olehNya??

Ya ikhwah fillah...
Marilah tundukkan pandangan kita dari perkara yg tidak ada hak kita di dalamnya..
Karena ini dapat lebih menjaga kesucian hati.

Semoga Allah memberikan kemudahan untuk kita semua agar dapat menundukkan pandangan dari perkara yang diharamkanNya, terutama diri saya pribadi yg masih sering mengabaikan perintahNya...

Aamiin..
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog