Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Tadabbur QS. Al-A'raf 74-81


وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ عَادٍ وَبَوَّأَكُمْ فِي الأرْضِ تَتَّخِذُونَ مِنْ سُهُولِهَا قُصُورًا وَتَنْحِتُونَ الْجِبَالَ بُيُوتًا فَاذْكُرُوا آلاءَ اللَّهِ وَلا تَعْثَوْا فِي الأرْضِ مُفْسِدِينَ (٧٤)

74. Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah setelah kaum ‘Ad dan menempatkan kamu di bumi. Di tempat yang datar kamu dirikan istana-istana dan bukit-bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi. 


قَالَ الْمَلأ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لِلَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِمَنْ آمَنَ مِنْهُمْ أَتَعْلَمُونَ أَنَّ صَالِحًا مُرْسَلٌ مِنْ رَبِّهِ قَالُوا إِنَّا بِمَا أُرْسِلَ بِهِ مُؤْمِنُونَ (٧٥)

75. Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, yaitu orang-orang yang telah beriman di antara kaumnya, “Tahukah kamu bahwa Salih adalah seorang rasul dari tuhannya?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami percaya kepada apa yang disampaikannya.”

قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا إِنَّا بِالَّذِي آمَنْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ (٧٦)

76. Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu percayai.”


فَعَقَرُوا النَّاقَةَ وَعَتَوْا عَنْ أَمْرِ رَبِّهِمْ وَقَالُوا يَا صَالِحُ ائْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ (٧٧)

77. Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya. Mereka berkata, “Wahai Salih! Buktikanlah ancaman kamu kepada kamu, jika benar engkau salah seorang rasul.”


فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ (٧٨)

78. Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka. 

فَتَوَلَّى عَنْهُمْ وَقَالَ يَا قَوْمِ لَقَدْ أَبْلَغْتُكُمْ رِسَالَةَ رَبِّي وَنَصَحْتُ لَكُمْ وَلَكِنْ لا تُحِبُّونَ النَّاصِحِينَ (٧٩)

79. Kemudian dia (Salih) pergi meninggalkan mereka sambil berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku telah menyampaikan amanat tuhanku kepadamu dan telah menasihati kamu. Tetapi kamu tidak menyukai orang yang memberi nasihat.”


وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ (٨٠)

80.Dan (Kami juga telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu (di dunia ini). 

إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ (٨١)

81. Sungguh kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas.”

--------------
Tadabbur:
Ayat 74-79 masih meneruskan kisah Nabi Saleh dan kaumnya yang durhaka. Mereka tidak mau sama sekali mengingat betapa besar dan banyaknya nikmat yang Allah anugerahkan kepada mereka. Mereka adalah penerus generasi kaum Ad sebelumnya yang Allah hancurkan dengan angin kencang. Allah berikan mereka tempat tinggal di atas bumi sehingga mereka mampu membangun rumah-rumah besar bagaikan istana dan mengukir gunung-gunung batu menjadi perumahan yang indah.

Mereka bukannya mengingat nikmat Allah yang begitu besar dan banyak, akan tetapi, para elite dan pemuka kaum Tsamud terang-terangan mengatakan kepada Saleh bahwa mereka menolak atau kafir kepada keberadaan Allah. Mereka juga menyembelih unta betina yang dilarang Allah dan bahkan menantang Saleh sambil berkata: Wahai Saleh! Datangkanlah kepada kami azab yang kamu janjikan itu jika kamu benar-benar seorang Rasul? Lalu Allah kirim gempa bumi yang amat dahsyat. Seketika itu juga mereka menjadi mayat-mayat yang bergelimpangan di rumah-rumah mereka.

Melihat peristiwa itu, sebagai manusia yang menginginkan kebagian bagi kaumnya, Nabi Saleh sedih dan berkata sambil menghindar dari mereka: Wahai kaumku? Aku telah menyampaikan risalah Tuhan Penciptaku pada kalian dan akupun telah menasihati kalian. Namun kalian tidak suka terhadap nasihat yang baik.


Ayat 81 menjelaskan hal yang sama yang dihadapi Nabi Luth. Namun dengan kejahatan dan kedurhakaan yang sedikit berbeda. Namun, muaranya sama, yakni kemusyrikan dan tidak siap mentauhidkan Allah. Kaum Nabi Luth, disamping keranjingan melakukan kemusyrikan, suka melakukan homo seks sehingga menjadi budaya yang amat buruk dan menjijikkan manusia normal. Maksiat seperti itu belum pernah terjadi di zaman sebelum mereka. Mereka tidak mau menikahi perempuan, namun dengan sesama lelaki. Menurut Allah, sebagai Pencipta manusia, perbuatan homoseks dan lesbi itu menginjak-injak sistem-Nya.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog