Ahlan Wa Sahlan di Official Weblog Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)

Menghidupkan Hati Dengan Tilawatil Quran

Menghidupkan Hati Dengan Tilawatil Qur'an
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
Pembahasan ini diambil dari kitab Tazkiyatun nafs wa tarbiyatuha kama yuqarriruha al ulama’ as salaf, metode penyucian jiwa atau diri seperti yang telah ditetapkan para ulama’ salaf, diambil dari 3 ulama’ besar, Ibnu Qayyim al Jauziyah, Ibnu Rajab al Hambali, dan Abu Hamid al Ghazali rahimahullaah, yang dirangkum oleh Syaikh Ahmad Muhammad Kan’an (Kajian MTF: mtf-online.com
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
🍄 Di antara faktor-faktor yang dapat menghidupkan hati adalah tilawatul quran dan mentadabburi ayat-ayatnya.
 Di antara berdzikir kepada Allah Ta’ala adalah dengan mengingat nikmat dan kebaikan-kebaikan Allah Ta’ala kepada kita. Jadi dzikir tidak hanya terbatas pada ucapan laa ilaaha illallaah saja.
🍄 Oleh karena itu dzikir yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an, termasuk mentadabburi ayatnya. Membaca Al-Qur’an termasuk yang terbaik karena ia mencakup obat hati dan pengobatannya dari semua penyakit, apakah itu penyakit badan atau penyakit mental dan psikis.
 Karenanya Al-Qur’an adalah obat. Hal itu dapat dibuktikan, ketika kita merasa panas tinggi, baca Al-Qur’an sampai keringat mengucur, baca surat al-Baqarah sampai selesai, in sya Allaah akan sembuh.
🍄 Allah Ta’ala menjelaskan: Wahai manusia telah datang kepada kamu mau’idzah (pelajaran) dari Tuhan-mu dan obat bagi penyakit yang ada di dalam di dada (hati), mulai dari sombong, riya’, hasad, sampai kepada lupa dan lalai.
“Dan kami turunkan Al-Qur’an ini adalah untuk obat dan rahmat bagi orang-orang mukmin”.
 Kalau kita pelajari, sebenarnya penyakit-penyakit hati terkumpul dalam kategori penyakit syubhat dan penyakit syahwat. Syubhat terkait dengan pemikiran, cara berpikir yang keliru atau sesuatu yang tidak jelas bagi dia yang halal dan haram. Adapun syahwat adalah dorongan-dorongan syahwat.
🍄 Al-Qur’an adalah obat bagi kedua penyakit ini. Kenapa Al-Qur’an menjadi obat bagi penyakit syubhat? Karena Al-Qur’an itu berisi penjelasan-penjelasan dan fakta-fakta yang tidak terbantahkan, khususnya yang menjelaskan perbedaan antara haq dan batil.
 Dengan Al-Qur’an, penyakit syubhat yang merusak ilmu, merusak konsepsi, merusak pemahaman akan hilang sehingga dia melihat sesuatu berdasarkan hakekatnya.
🍄 Siapa yang sungguh-sungguh mempelajari Al-Quran sehingga ia menyatu dengan hatinya, otomatis dia akan melihat haq dan batil, dan bisa membedakan antara keduanya sebagaimana dia bisa melihat dengan mata kepalanya perbedaan malam dan siang. Sehingga Al-Qur’an ini adalah solusi, jalan hidup dan jadi budaya.
 Adapun fungsi Al-Qur’an sebagai obat bagi penyakit syahwat, karena alquran mengandung hikmah dan pelajaran yang baik seperti anjuran untuk zuhud terhadap dunia dan senang terhadap akherat. Al-Qur’an adalah faktor terbesar yang akan mendekatkan seorang hamba kepada Allah Ta’ala.
🍄 Khabbab ibnu Irts (seorang sahabat yang datang mengadu kepada Rasulullah ketika berada di sekitar Ka’bah karena tidak kuat lagi menahan tekanan dari kafir quraisy). Kemudian Rasulullah menjelaskan kepada Khabbab, bahwa orang dahulu disiksa lebih dahsyat dari kita, ada yang ditanam setengah badan lalu digergaji sehingga terbelah dua dari kepala hingga badannya.
 Ada yang diikat di pohon lalu disisir sisir besi panas sampai habis dagingnya tinggal tulangnya, tapi mereka sama sekali tidak berubah dari keimanannya. Demi Allah, Allah akan menyempurnakan agama ini hingga orang berjalan ke Shan’a dengan aman, akan tetapi kalian adalah kaum yang tergesa-gesa.
🍄 Kemudian Rasulullah berkata kepada Khabbab: “Mendekatlah kepada Allah semaksimal mungkin, ketahuilah bahwa kamu tidak akan pernah bisa mendekat kepada Allah melebihi apa yang dicintai daripada kalam-Nya.”
 Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata: “Siapa yang mencintai Al-Qur’an berarti dia mencintai Allah dan Rasul-Nya.”
🍄 Utsman bin Affan radhiallaahu 'anhu berkata: “Sekiranya hati kalian bersih niscaya tidak akan pernah kenyang dengan kalam Allah (Al-Qur’an).
 Secara umum yang paling bermanfaat bagi seorang hamba adalah dzikir kepada Allah, dan dzikir yang paling afdhal adalah membaca (sampai paham) kitab Allah Azza wa Jalla.
Wallahu Ta’ala a’lam.
︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿
 Majelis Tafaqquh Fiddin (MTF)
 Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿ ︿
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Log | CW | JT | MT
Copyleft © 2016. KontaQ-Komunitas Tadabbur Al-Quran - Seluruh Materi Tadabbur dalam Blog ini bersumber dari Mushaf Tadabbur (Qur'an Karim Terjemah, Makna Perkata dan Tadabbur ayat) Karya Ustadz Fathuddin Ja'far, MA yang diterbitkan oleh Penerbit Al-Bayan. Bagi yang ingin mengutip materi tadabbur dari blog ini, kami harapkan agar tetap mencantumkan sumber kutipan dalam upaya meraih keberkahan ilmu.
TC by CW Published by MT
Powered by Webblog