Ayat dan Terjemah:
وَكَذَلِكَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلا
قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آثَارِهِمْ
مُقْتَدُونَ (٢٣)
قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكُمْ بِأَهْدَى مِمَّا وَجَدْتُمْ عَلَيْهِ آبَاءَكُمْ
قَالُوا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ (٢٤)
فَانْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
(٢٥)
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ لأبِيهِ وَقَوْمِهِ إِنَّنِي بَرَاءٌ مِمَّا تَعْبُدُونَ
(٢٦)
إِلا الَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُ سَيَهْدِينِ (٢٧)
وَجَعَلَهَا كَلِمَةً بَاقِيَةً فِي عَقِبِهِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
(٢٨)
--------
783. Nabi Ibrahim a.s. menjadikan kalimat tauhid sebagai pegangan bagi keturunannya, sehingga kalau terdapat di antara mereka yang mempersekutukan Allah agar segera kembali kepada tauhid itu.
--------
بَلْ مَتَّعْتُ هَؤُلاءِ وَآبَاءَهُمْ حَتَّى جَاءَهُمُ الْحَقُّ وَرَسُولٌ
مُبِينٌ (٢٩)
--------
784. Di antara keturunan Nabi Ibrahim a.s. ada yang melupakan tauhid dan Allah tidak mengazab mereka, tetapi memberikan kenikmatan dan kehidupan kepada mereka yang seharusnya mereka syukuri. Mereka tidak mensyukuri, bahkan menuruti keinginannya, karena itu Allah menurunkan Al-Qur’an dan mengutus seorang Rasul untuk membimbing mereka.
--------
وَلَمَّا جَاءَهُمُ الْحَقُّ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ وَإِنَّا بِهِ كَافِرُونَ
(٣٠)
وَقَالُوا لَوْلا نُزِّلَ هَذَا الْقُرْآنُ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ
عَظِيمٍ (٣١)
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ
فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ
بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَةُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ (٣٢)
32. Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
وَلَوْلا أَنْ يَكُونَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً لَجَعَلْنَا لِمَنْ يَكْفُرُ
بِالرَّحْمَنِ لِبُيُوتِهِمْ سُقُفًا مِنْ فَضَّةٍ وَمَعَارِجَ عَلَيْهَا يَظْهَرُونَ
(٣٣)
33. Dan sekiranya bukan karena menghindarkan manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), pastilah sudah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada (Allah) Yang Maha Pengasih, loteng-loteng rumah mereka dari perak, demikian pula tangga-tangga yang mereka naiki,
Tadabbur Ayat:
Ayat 23-33 meneruskan ayat sebelumnya terkait penolakan para penguasa, pemuka masyarakat dan orang-orang kaya terhadap para rasul Allah sebelum Nabi Muhammad saw. Kendati wahyu yang dibawa para rasul itu jauh lebih lurus dari tradisi-tradisi nenek moyang, mereka tetap kafir pada para rasul Allah secara terang-terangan. Lalu Allah mengazab mereka.
Nabi Ibrahim sangat tegas menolak kemusyrikan kaumnya sehingga Allah jadikan ia teladan sampai akhir zaman. Waktu Allah utus Muhammad saw. sebagai Rasul-Nya, kaum kafir Quraisy memprotes kenapa Allah tidak memilih Al-Walid Ibnu Al-Mughirah, tokoh Mekkah atau Urwah bin Mas’ud As-Tsaqafi dari Thaif.
Orang-orang kafir itu ingin mengatur rahmat Allah (wahyu Allah dan kenabian). Padahal, rezeki dan kedudukan Allah yang menentukannya.
Al-Qur’an itu lebih baik dari harta yang mereka kumpulkan. Mereka mengira Allah sayang pada mereka disebabkan harta tersebut, padahal orang yang disayangi Allah ialah yang diberikan pemahaman al Quran kepadanya.
↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭↭
Mushaf Tadabbur
Ust. Fathuddin Ja'far, MA
Komunitas Tadabbur Al-Quran (KontaQ)
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
http://bit.ly/GabungKontaQ
WhatsApp
Ikhwan: 0852-5541-3213
Akhwat: 0896-1754-8384
----------------------------
Pendaftaran Grup KontaQ:
Ikhwan: 0852-5541-3213
Akhwat: 0896-1754-8384
----------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar